Mengubah Suatu Kebiasaan
Datangnya Covid 19 Merubah Kebiasaan Hidup Sehat Semua Orang
Kedatangan covid 19 yang tidak diharapkan oleh semua orang ini, sudah banyak memberikan dampak. Social distanting membuat orang merubah kebiasaannya, pekerjaanpun mulai berubah dikerjakan dari rumah. Perekonomi Pulau Jawa yang mulai melambat dan terancam mocar-macir. Semua sudah bisa diprediksi bahkan oleh orang awam.
Namun, sekecil apapun ciptaan Allah tidak ada yang sia-sia. Berbodong-bondong para ulama, psikolog mengajak untuk mengambil hikmah dari pandemi ini. Kebiasaan hidup sehat, waktu yang lebih lama bersama keluarga dan sebagainya.
Vitamin habis diborong dari apotek. Harga empon-empon yang merangsek naik. Buah dan sayur banyak diburu. Ketakutan dan kebiasaan ingin menjaga tubuh bercampur aduk.
Beberapa hari yang lalu saya melihat postingan dari salah satu akun, bahwa kebutuhan vitamin C yang didapat dari buah dan sayur tidak semerta-merta bisa diganti pil. Lalu kebiasaan apa yang berubah dari aku. Aku tipe yang belum terasa lengkap jika makan tanpa sayur, dan buah adalah menu favorit.
Semua pasti sudah tahu kalau makanan yang masuk kedalam tubuh itu bisa menjadi penentukan kesehatan kita. Supaya bisa masak yang sehat bumbu sudah no msg, penyedap aku ganti yang tidak mengandung jamur/fermentasi, garam ganti dengan himsalt, tidak memakai bumbu siap saji. Lalu apa lagi sudah masakan jadi sehat?
Alat masak. Ya, alat masak yang tergantung di dapur aku review lagi. Sudahkah ini aman dan sehat? Sebelumnya aku favorit dengan alat bahan berlapis teflon yang anti lengket. Maksudnya sih tidak repot waktu cuci piring. Dan ternyata pemikiran ini keliru. Masakan yang dioleh dengan alat bahan teflon masih menyumbang polusi metal ke dalam tubuh.
Akhirnya aku rayu suami untuk mengganti wajan atau panci untuk masak sayur dengan bahan keramik atau stone. Ya memang terbilang mahal, makanya belinya cuma satu biji. hahaha. Nabung dulu besok beli lagi. Demi apa, demi sehat. Karna lebih baik investasi untuk menjaga kesehatan.
Merawat Kebiasaan Di Bulan Ramadhan
Selama bulan ramadhan waktu kita banyak dihabiskan di dalam rumah. Yuk pilih kebiasaan baru yang positif. Para kreator membagikan checklist kegiatan selama ramadhan. Mulai dari untuk usia balita sampai dewasa. Checklist ini salah satu fungsinya untuk habit tracker. Membentuk kebiasaan baru atau merawat kebiasaan lama.
Untuk orang yang tidak suka ribet dan merasa hidupnya sudah teratur mungkin tidak suka mengiai checklist ini. Ya karana sejati kebiasaan dibentuk dari niat, komitmen untuk konsisten melakukannya. Checklist atau habit tracker merupaka salah satu alat bantu memudahkan mengingat apa yang harus dilakukan setiap harinya.
Dan kebiasaan yang aku rubah dibulan ramadhan ini adalah kebiasaan tidak banyak berkomentar. Aku sedari dulu suka sekali mengomentari sesuatu. Namun, kali ini kebiasaan satu ini akan aku rubah dengan mengerem komentar yang keluar melalui perkataan atau pun tulisan. Perubahan terhadap suatu kebiasaan ini butuh effort dan proses. Bismillah niat dahulu semoga Allah memudahkan.
Bagaimana Mengubah Sebuah Kebiasaan?
Bukan hal yang mudah mengubah suatu kebiasaan yang melekat dalam diri seseorang. Seperti sikat malas ini bukan merupakan sifat dasar manusia, namun kebiasaan bermalas-malasan yang membentuk sikap malas. Kemudian ada cara untuk dapat mengubah kebiasaan buruk.
1. Memahami sebuah kebiasaan dan bagaimana kebiasaan itu terbentuk.
Kebiasaan yang kurang baik terbentuk dari perilaku yang kurang baik dilakukan secara berulang-ulang, kemudian membentuk sebuah kebiasaan. Disinilah pentingnya menyadari akan perilaku kurang baik itu. Secara sadar kita menciptakan kemauan untuk mengubah suatu kebiasaan.2. Kebiasaan kita mulai secara sadar, dan tanpa sadar selesai.
Karena dilakukan berulang sering tanpa sadar telah melakukan kebiasaan yang kurang baik ini. Kemudian untuk menciptakan kebiasaan baru yang lebih baik dibutuhkan kemampuan untuk menyadari kebiasaan itu sendiri. Caranya memberi sugesti pada diri sendiri dan dikirim ke pikiran bawah sadar. Lakukan sugesti seperti ini secara berulang dapat membentuk kebiasaan baru yang lebih baik.3. Kebiasaan kita tidak berubah, hanya digantikan.
Tubuh butuh untuk beradaptasi dari kebiasaan lama ke kebiasaan baru. Karena pada awalnya tubuh akan menolak untuk melakukan kebiasaan baru.Inilah yang yang dinamakan hijrah, sebuah perubahan dari sesuatu yang kurang baik kepada kebaikan. Perubahan atau hijrah butuh sebongkah kesabaran, menguatkan kemauan dan menjaga konsistensi yang dipraktekkan secara sadar untuk sekitar 66 hari.
Seperti power rangers yang bisa berubah ketika ada bahaya makhluk jahat datang, kita pun perlu punya kekuatan mengubah kebiasaan yang kurang baik.
0 komentar