Diberdayakan oleh Blogger.
  • Home
  • Beauty
  • Makna Cerita
  • Parenting
    • Komunikasi Produktif
    • Melatih Kemandirian Anak
    • Family Project
    • Gaya Belajar Anak
    • Stimulasi Anak Suka Membaca
    • ILoveMatch Parenting

SUDUT PANDANG OKY

5 Menit Saja


Komunikasi Produktif Bersama Anak


Seperti memasuki dimensi baru menerapkan nilai-nilai dari komunikasi produktif ini. Sering banyak bertutur kata namun belum tentu efektif tepat sasaran. Hari-hari yg dilalui dengan berpikir dulu baru bicara menjadikan kurangnya salah paham antar pasangan dan anak. Memperbaiki sikap dan tutur tata, seperti yg tertuang dalam pepatah jawa "Ajining diri dumunung aneng lathi, ajining raga ana ing busana" artinya: kepribadian yang murni ada dalam ucapan/kata, penampilan mencerminkan kepribadian. Tidak hanya berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan, dalam berbicarapun harus hati-hati, karena kata cerminan hati.


5 Menit Saja Abhi Duduk di Kursi

Kebiasaan Abhi yg suka berlarian kesana kemari membuat waktu makannyapun tak bisa tenang. Siang ini saya mengajak dia untuk duduk dikursinya sambil menerima suapan dari saya.

Bunda : "Yuk sini makan suapin bunda, Abhi duduk kursi."
Abhi : (tersenyum kelaparan sambil menghampiri Bunda)
Bunda : "Nah, duduk di kursi makan yg anteng"
Abhi : (duduk dikursi makannya yg masih memegang mainan sambil ngunyah suapan dari Bunda)

Dan berhasil duduk 5 menit dan berdiri lari lagi. Uh, tarik napas, sabar. Bunda ajak Abhi duduk kembali dan makan lagi. Makan sambil bermain, sambil mendengarkan Bunda bernyanyi, mendongeng, ya ini proses untuk membuat dia fokus pada duduk dulu. Perlahan jika sudah bisa duduk tanpa lelarian lagi akan dikurangi jatah dia main saat makan, biar fokus makan saja.

Dengan bahasa tubuh yg bahagia menemani dia makan, kata-kata penyemangat untuk menghabiskan makannya dengan duduk tenang. Alhamdulillah Abhi setelah beranjak dari kursinya mau diajak duduk kembali.



Result
⭐⭐⭐⭐⭐

Anak ingin ditemani ibunya yg tidak cuma raganya bersamanya namun hati dan pikiran juga bersamanya.


Komunikasi Produktif Bersama Pasangan


Flu yg sedang melanda keluarga kami, mulai dari Abhi, Bapak, alhamdulillah bunda cuma dapat gejalanya saja. Bapak yg dilanda flu seminggu belum kunjung sembuh, dengan segala bujuk rayu dengan kata-kata yg meyakinkan dia untuk mau dipijat dan dikeroki, akhirnya malam hari minta sendiri untuk dikeroki.

Terkadang bahasa saya yg kurang tepat untuk meyakinkan bahwa sesuatu itu perlu dilakukan, ini yg membuat Bapak seperti tidak nurut kalau dikasi saran. Dengan menerapkan kaidah komunikasi produktif saya bisa merasakan hasilnya.

Maret 31, 2019 No komentar

Potong Kuku di Hari Jumat


Komunikasi Produktif Bersama Anak


Saat bercengkrama, tak sengaja kuku Abhi menggores badan Bapak. Sayapun berkata "Kebetulan besok hari Jumat potong kuku ya nak". Siang hari sewaktu main pom-pom langsung keinget kuku Abhi yg panjang-panjang.



Obrolan Kami


Bunda : Yuk bunda potongin kukunya ya. Kalau kukunya panjang nanti ada telur cacaingnya, hiii. Kalau kukunya panjang, kena badan sakit.
Abhi : (Duduk diam sambil melihat kukunya)

Baru dapat 7 jari kuku yg selesai dipotongi, Abhi sudah mau beranjak dari pangkuan.

Bunda : Belum selesai sayang, kuku tanggannya Abhi ada 10, ini kurang 3. Sebentar ya.
Abhi : (Diam kembali duduk sambil sedikit cemberut)
Bunda : Yeee alhamdulillah selesai potong kuku tangannya. Abhi pinter ya.
Abhi : (tepuk tanganlah dia)
Abhi seperti punya sensor otomatis, kalau saya bilang pintar diapun tepuk tangan.

Kaidah 7-38-55


Kaidah 7-38-55  yg bisa diterapkan dalam komunikasi produktif saya bersama anak. Albert Mehrabian menyampaikan bahwa pada komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap (feeling and attitude) aspek verbal (kata-kata) itu hanya 7% memberikan dampak pada hasil komunikasi. Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%). (Dikutip dari E-book Komunikasi Produktif Institut Ibu Profesional).



Jadi saya disini menggunakan intonasi suara yg halus, bahasa tubuh yg tidak memaksa anak, mata yg berbinar saat merayu untuk mau duduk diam dipotong kukunya. Dan kosakata yg saya gunakan tidak membuat anak takut akan potongan kuku atau takut kukunya terpotong serta tau kenapa kuku harus dipotong.

Aktifitas memotong kuku anak biasanya saya lakukan saat tertidur, karena sudah pernah saya coba sering gagal, dengan komunikasi produktif menjadikan aktifitas potong kuku jadi berhasil dan efektif.

Result

⭐⭐⭐⭐⭐

Semoga bisa semakin terkontrol keaktifan anak dengan komunikasi yg produktif.

Intonasi Suara


Seberapa penting intonasi dalam berkomunikasi jawabannya penting sekali. Yuk kita belajar apa saja sih yg berpengaruh terhadap komunikasi pada anak, karena anak sangat sensitif terhadap intonasi suara.

•> Speech rate, merupakan seberapa cepat saat berbicara. Pada anak aktif seperti Abhi terlalu cepat menyampaikan sesuatu dia akan susah untuk menangkap dan memahaminya. Kecepatan bicara pada anak sebaiknya lambat.

•> Volume, merupakan keras lemah ketika berbicara. Ini yg jadi momok saat ibu masih banyak pekerjaan, volume bicara bisa menjadi keras. (ups jadi curhat) Kunci untuk melemahkan volume suara saat mendapati kejadian yg tak diinginkan dengan tarik napas dalam kira-kira 6detik, kemudian baru berbicara. Dan perbanyak istigfar sehingga bisa jadi semakin sabar.

•> Pitch, merupakan tinggi rendah nada dari suara kita. Terkadang kita ingin memberi penekanan pada suatu kata seperti "awas" atau "jangan" , namun dengan suara tinggi atau terikan, ini sangat berbahaya jika sering dilakukan pada anak. Akibatnya anak tidak menurut dan sering tantrum.

•> Quality, menunjukkan apa yang ada di emosi kita. Mengekspresikan emosi yg sedang kita rasakan tidak ada salahnya, namun jika secara meluap-luap dan berlebihan ini yg patut dihindari untuk kesehatan psikis anak.


Komunikasi Produktif Bertiga

Mempunyai anak kecil ditengah keluarga memang akan selalu memberikan kejutan setiap harinya. Bapak yg sudah siap berangkat kerja pakai kemeja rapi, eh anaknya minta gendong. Digendong-gedong sebentar batuk-batuk, keluarlah ASI yg tadi diminum membasahi kemeja Bapak. Alhamdulillah, Bapak sudah bisa mengendalikan emosi tidak menunjukkan wajah marah, tidak menunjukkan respon yg "Aku harus mandi lagi, ganti baju, telat berangkat gara-gara Abhi". Semua hal negatif itu ditepis setelah berusaha memahami anak dan bersabar.

Walaupun suami tidak membaca materi komunikasi produktif ini, beliau langsung belajar dan mengingat reaksi apa yg pernah saya lakukan jika terjadi hal semacam ini. Good job Bapak semakin hari semakin sabar menghadapi anak dan istrinya.


Selamat membenahi diri demi diri sendiri dan buah hati.



#hari3
#T10hari
#gamelevel1
#bunsayjateng
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang

@institut.ibu.profesional

Maret 30, 2019 No komentar

Tangga dan Rintik Hujan


Komunikasi Produktif Bersama Anak

Siang hari mendung menggeleyut di langit Kendal. Sorot cahaya yg masih terang datang dari pintu lantai atas. Rintik hujanpun mulai turun membasahi sebagian lantai jemuran pakaian kami. Aliran hujan yg menyentuh atas lantai dengan beratapkan fiber memberikan suara lebih keras, inilah sebabnya Abhi tertarik menaiki tangga menuju lantai atas untuk melihat hujan. Namun karena tangga rumah kami tidak bersahabat untuk anak kecil, jadi harus diawasi jika ada anak kecil yg naik tangga.




Dialog


Abhi : (mulailah dia naik tangga)
Bunda : Abhi, awas hati-hati naik tangganya, sini sama bunda ya.
Abhi : (seketika menghentikan langkah kakinya dan menoleh manghadap Bunda)
Bunda : Abhi mau lihat hujan, mau naik ke atas.? Bunda bantuin. Satu, dua, tiga (sambil menghitung anak tangga)
Abhi : Tas (Atas katanya saat Bunda rengkuh tanggannya)
Bunda : Sini bunda gendong lihat hujan, tangannya basah ya. (ada bagian dari atap lantai jemuran yg dibiarkan terbuka, sehingga air hujan bisa masuk dan membasahi tangan mungil Abhi)
Lanjut cerita Bunda kepada Abhi, "air hujan datang dari atas, hujannya dari Allah, buat air minum air, buat tanaman dan hewan hidup."
Abhi : (sesekali dia menoleh ke arah Bunda dan menghadap atas lagi untuk melihat hujan)

Sekitar 10menit kami berada di sana dan saya bercerita tentang hujan.

Ada beberapa metode yang di highlight saat ini yaitu :

✓ mengendalikan emosi
 Saya terkejut saat Abhi mulai menaiki tangga, namun saya bisa menahan emosi karena sudah mengetahui kalau Abhi hobi naik tangga dari dia bisa merangkak.

✓ Keep infomation short & simple , serta intonasi suara
Disini saya tidak menggunakan kata "JANGAN", merupakan kata yg ingin saya kurangi intensitas penggunaannya. Hampir semua ibu tahu, kata "JANGAN" bisa diganti dengan kata lain. Biasanya  melihat apa yg dilakukan Abhi secara spontan berucap "Jangan naik tangga nanti jatuh" , jika kalimat ini saya gunakan yg ada Abhi akan menangis karena teriakan saya atau dia tetap naik tangga. Maka saya menggantinya dengan kalimat perintah yg halus untuk berhati-hati naik tangga. Pada dasarnya anak kecil mempunyai rasa ingin tahu yg tinggi dan suka menjelajah isi rumah (dengan kata lain berantakin.hee), jadi kita sebagai orang tua harus mengarahkan bukan membatasi dengan tidak boleh naik tangga.

Result

⭐⭐⭐⭐⭐
Abhi memahami apa yg Bunda harapkan, tenang , merespon dengan baik dan tersenyum bahagia saat melakukannya.



Komunikasi Bersama Suami


Pagi hari sebelum beliau berangkat bekerja, saya sempatkan untuk meminta maaf karena kemarin malam tertidur selagi menidurkan Abhi. Saya mengutarakan permintaan maaf tanpa memberikan alasan ini-itu kenapa saya tidur terlebih dahulu tanpa menyapa sebelumnya. Sebenarnya permintaan maaf yg masih di embel-embeli alasan yg berbelit akan susah untuk diterima. Karena sang pemberi maaf harus memahami alasan kita kemudian memaafkan, jika alasan yg diutarakan tidak enak dihati si pemberi maaf maka bisa terjadi perselisihan dan maaf yg diberikan akan terasa kurang ikhlas.

Dan suamipun memberi maaf atas permintaan maaf saya, lanjut dong kenapa suami tidak bisa tidur, eh ternyata si doi sakit lehernya. Menyesal dong saya kenapa suami sakit ditinggal tidur. Jujur saya kalau tidak kecapean bisa tidur larut.

Gengsi untuk meminta maaf kepada pasangan, harus dihindari demi keharmonisan hubungan dalam sebuah keluarga.


Semoga semakin hari bisa tercipta komunikasi yg baik untuk menghindari sakit hati yg bisa menjadikan luka batin antar anggota keluarga pada khususnya.

Result
⭐⭐⭐⭐⭐






#hari2
#T10hari
#gamelevel1
#bunsayjateng
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Maret 29, 2019 No komentar

Komunikasi Produktif Bersama Anak


Partner : Anak (Abhi)


Menjelang jam 8 biasanya Abhi minta masuk ke kamar tidur dan mainan yg dia pakai mainkan tadi masih berserakan di lantai. Abhi tergolong anak yg hiperaktif, jadi saya setiap hari harus punya effort lebih untuk mengajarkan dia sebuah perintah atau aktifitas. Nah, mulai malam ini saya akan membiasakan dia untuk merapikan mainanny ke tempatny.


Metode



Dialog

Jam menunjukkan pukul 19.30, setelah selesai makan malam Abhi masih berceloteh sendiri.

Bunda : Bentar lagi abhi ngantuk kan. Abhi ayo mainannya diberesin dulu. Sini sama bunda.
Abhi : (Langsung terdiam saat mendengar bunda berbicara, dia-pun mendekati mainannya)
Bunda : Yuk ditaruh kesini ke tempatnya lagi.
(Tangan Abhi dan bunda bersama memegang kotak mainan dan meletakkan di rak maian, Abhi lari meninggalkan beberapa mainan yg belum dibereskan.)
Bunda : Yang ini belum sayang. ( Eh, si Abhi kabur menuju kamar)



REVIEW DULU


Saya akan review berdasarkan metode yg dipilih.
1. Keep Information Short & Simple (KISS)
Gunakan kalimat tunggal, bukan kalimat majemuk. Kalimat yg saya pakai memang sedikit panjang, mulai dari kalimat ajakan sampai rayuan, karena untuk mengajak Abhi lebih mudah saat dirayu (kalimat yg lebih halus dan ramah).
2. Ganti perintah dengan pilihan
Kalimat yg saya gunakan sudah menunjukan ajakan untuk mengerjakan suatu kegiatan yg dilakukan bersama-sama dg cara memberi contoh terlebih dahulu.
3. Mengendalikan Emosi
Saya masih mudah marah saat apa yg menjadi harapan belum terwujud. Ternyata belum sesuai harapan respon dari Abhi, yak besok malam kita coba lagi. Disini sabar masih saya kedepankan.
4. Menggunakan intonasi ramah
Mulai dari kalimat ajakan yg saya utarakan sudah tidak dengan nafmda tinggi atau seperti memerintah. Intonasi saya seperti saat merayu.
5. Observasi
Karena Abhi saat aktif dan kurang fokus, maka saya harus sering melakukan observasi hingga bisa menemukan cara berkomunikasi seperti apa yg bisa dia pahami. Dan review ini bagian dari observasi saya.


Secara ilmu psikologi anak ada beberapa cara berkomunikasi terhadap anak hiperaktif seperti Abhi.
Beritahu sesuatu sedikit demi sedikit. Anak hiperaktif tidak bisa mengingat intruksi yg terlalu panjang. Sesuai metode yg saya pilih dengan keep information short & simple. Abhi berhenti dari celotehannya saat mendengar bunda bicara.

Mengurangi gangguan. Membuat Abhi fokus merupakan tujuan utama dari semua kegiatan bermain kami. Menjauhkan dari yg bisa membuat dia gagal fokus seperti televisi, ini hal yg tidak mudah. Dan bunda harus ikut fokus bermain bersama Abhi.


Result
⭐⭐⭐

Masih perlu pembiasaan yg konsisten agar anak mengingat kegiatan rutinnya.




Komunikasi Produktif Bersama Pasangan


Partner : Suami

Jarang kita bisa ngobrol di siang hari, karena suami sakit jadilah beliau tidak masuk kerja dan seharian di rumah. Dalam hati saya kesempatan ini praktekin komunikasi produktif. Jadilah saya membahas tentang rencana membuat koleksi baru menyambut ramadhan.

Saya yg masih memegang handphone baca chat order, seketika terpikirkan rencana tempo hari dengan suami. Langsung deh saya eksekusi untuk berdiskusi dengan beliau. Saat saya panggil langsung handphone yg beliau pegang diletakkan dan melihat ke arah saya, diskusipun berjalan (eye contact).

Saya memilih waktu yg tepat (Choose the Right Time), saat anak tidur siang dan kami hanya beraktifitas ringan. Suasana hati juga lagi enak diajak berbincang. Ada beberapa yg kami sepakati (clear & clarify) dan waktu berdiskusi suasana santai tanpa ada intonasi tinggi yg keluar (kaidah 7-38-55).

Result
⭐⭐⭐⭐⭐

Alhamdulillah dengan komunikasi produktif menjadikan diskusi lancar terasa ringan, berisi dan tanpa drama.


#harike1
#T10hari
#gamelevel1
#bunsayjateng
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional



Maret 28, 2019 1 komentar

NHW 1 PRA BUNDA SAYANG



Assalamulaikum Wr Wb


Beberapa pertanyaan yg bersifat menguatkan niat dan persiapan kita mengikuti kelas yg lumayan panjang ini. Betapa penting kelas bunsay ini bagi saya sehingga perlu persiapan yg matang biar tidak berhenti ditengah jalan dan kehilangan ide dalam menyelesaikan game levelnya. Pertanyaannya ada yg bersifat individu dan kelompok, kita diharuskan berdiskusi dengan anggota kelompok yg lain untuk menjawabnya. Diskusi dalam kelompok dapat menghidupkan group dan kedekatan antar anggota bisa lebih terjalin.




Alasan terkuat apa yg anda miliki hingga ingin menekuni ilmu Bunda Sayang.?

Jawaban dari pertanyaan ini sangatlah sederhana, alasan terkuat saya mengikuti kelas bunda sayang adalah keluarga kecil saya (anak dan suami). Ilmu yg akan saya pelajari nanti di kelas  Bunda Sayang ini merupakan paket ilmu yg harus saya kuasai untuk mendidik anak sesuai jamannya.




Hanya dengan belajar dan menuntut ilmu kita dapat memberi solusi atas masalah yang kita hadapi setiap hari. Belajar merupakan sebuah proses mengubah diri , dari belum mengetahui, belum memahami, dan belum menguasai, menjadi bisa dan mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan dan khususnya disini tentang mendidik anak.

Dan ketika saya mengetahui kurikulum kelas Bunda Sayang, membuat saya semakin termotivasi untuk bisa mengikuti kelas ini dan menekuni ilmu Bunda sayang. Diharapkan kedepannya saya bisa menjadi ibu yang lebih baik dan profesional.

Materi yg ada dalam kelas bunda sayang ini materi yg berbobot dalam mendidik anak. Selain konsistensi, saya dituntut kompak dengan suami dalam mendidik anak yg benar. Dimulai dari materi komunikasi produktif, penerapan komikasi yg efektif tanpa kode-kodean kepada suami, semoga bisa tertular kepada anak sehingga anak bisa mengekspresikan keinginannya dengan baik dan benar. Selanjutnya Melatih kemandirian anak, ini salah satu milestone saya dibulan Maret untuk menyapih dan melatih toilet training kepada anak saya. Semoga dengan konsistensi bisa berbuah manis. Anak mandiri tanpa trauma. 

Diikuti dengan materi melejitkan kecerdasan emosi dan spiritual, materi ini merupakan tantangan cukup berat bagi saya, kenapa bisa saya katakan cukup berat, karena anak saya cenderung hiperaktif yg susah diatur emosinya. Harapan terbesar saya dapat mendidik dengan tanpa kekerasan, sehingga kecerdasan intelektualnya tidak terganggung dan juga anak saya bisa mengelola emosinya. Selain kecerdasan intelektual dan emosi yg melejit, pastinya orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yg berakhlak baik, berbudi pekerti santun, dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam kehidupannya kelak yg bisa kita tanamkan dari usia dini.

 Dengan materi Memahami gaya belajar anak, saya bisa mendidik anak sesuai fitrahnya. Mengamati (observasi) cara anak memahami sesuatu membuat saya sebagai orang tua akan mudah dalam mengajarkan ilmu eksak maupun nilai-nilai kehidupan kepada anak. Kegiatan membaca dalam rumah akan kami usahakan menjadi sebuah kebiasaan dan kemudian anak bisa mencintai buku dengan menstimulus anak suka membaca. Menstimulus anak suka matematika ini dia, materi yg menuntut bunda semakin kreatif mengajarkan kepada anak. Banyak manfaat dengan anak menyukai matematika salah satunya dapat melatih berpikir logis, kritis, dan kreatif. Dengan menggali potensi, menemukan bakat dan minatnya, mengasahnya sesuai porsi dan waktu yg tepat akan terciptanya setiap anak adalah bintang.

Begitu juga dengan materi mendidik anak cerdas finansial sejak dini, salah langkah awal kemandirian seseorang adalah mampu dalam hal finansial, mengajarkan anak berhemat dan menabung sejak dini bisa menjadi langkah awal dalam membentuk kebiasaan baik mengelola uangnya sendiri kelak. Materi demi materi semakin menantang dan kemudian Memicu kreativitas anak, sebelum meningkatkan gairah kreatifitas anak, bunda juga perlu kreatif terlebih dahulu. Salah satu materi yg saya suka namun belum bisa membangun karakter anak lewat dongeng, menumbuhkan karakter baik dalam diri anak tidaklah mudah namun harus mampu. 

Dengan kekuatan bercerita, membangun bonding yg bukan hanya menstimulus otak kanannya namun juga membentuk karakternya melalui cerita. Materi lain seperti mengenalkan reproduksi sehat sangat penting dikenalkan pada usia dini dengan porsi yg sesuai untuk mdan membangun keluarga multimedia.



Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut.?

Ibarat menjadi ingin menjadi petugas pengibar bendera jaman SMA, mununtut ilmu dikelas bunda sayang perlu mempersiapkan fisik dan energi untuk mempraktekkan bersama anak dan suami. Menjadi seorang paskibra tidak cukup hanya mempelajari teori tanpa praktek, bendera merah putih pun tak akan berkibar. Seorang paskibra harus melaksanakan latihan secara terjadwal, di kelas bunsaypun sama kita harus konsisten mempraktekkan bersama anak.
Strategi yg akan saya terapkan seperti yg sudah tercantum dalam info grafis dibawah ini.


Konsisten dengan kandang waktu yang telah dibuat, mengurangi kegiatan yg sia-sia.
Membuat prioritas kegiatan yg belum terjadwalkan sebelumnya, agar optimal pemanfaatan waktu dalam sehari.
Merencanakan seperti apa saja nanti saya dalam menyelesaikan game di setiap level. Mengumpulkan ide supaya tidak habis ide di awal jalan.
Bekerjasama dengan suami dalam mencari ide dan mempraktekkan bersama anak, bisa lebih ramai dan seru.
Aktif mengikuti diskusi di wag maupun di peer group memberikan pendapat dan berbagi sangat supaya bisa lulus bersama dan memetik manfaat sebanyak-banyaknya.
Akan banyak materi dan ide-ide selama masa tantangan, saya harus mendokumentasikan dan mengarsipkan secara rapi.
Selain mengikuti kelas bunsay, saya juga mengikuti komunitas lain untuk menunjang ide. Karena ibu yg kreatif, anak bisa kreatif pula.



Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yg anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.?

Adab terhadap diri sendiri
✓ Hal pertama yg saya lakukan mengubah pemikiran-pemikiran negatif (negatif thinking) dalam diri menjadi pemikiran positif. Salah satu membersihkan hati adalah dengan berpikir positif.
✓ Bergegas dan tidak menunda-nunda pekerjaan.

Adab terhadap guru
✓ Lebih menghormati fasilitator atau guru
✓ Lebih aktif mengemukakan pendapat dengan sopan dan tidak menyela pembicaraan

Adab terhadap sumber ilmu
✓ Mempelajari ilmu dengan tawadhu
✓ Lebih menjaga sumber ilmu seperti merawat buku
✓ Lebih teliti dalam mencantumkan sumber ilmu



Studi kasus

1. Program Kuliah Bunda Sayang diikuti oleh Ibu dan Calon Ibu yang memang tertarik untuk mempelajari 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak. Artinya, keikutsertaannya merupakan komitmen yang hadir dari faktor internal. Dalam perjalanannya, tantangan kesibukan selalu ada Godaan saat mengikuti jadwal kuliah dan membuat setoran bisa menghampiri. Bagaimana Anda mengantisipasinya?

Hasil diskusi Peer Group 2 sebagai berikut :
Memang benar mengikuti kelas Bunda sayang ini keikutsertannya merupakan komitmen dari dalam diri individu.
Dari hasil diskusi PG 2 komitmen tersebut dijabarkan melalui beberapa hal yaitu:
1. Disiplin waktu
🍫Kandang waktu
🍫Buat things to do
🍫Pasang reminder
🍫Atur prioritas
2. Kesadaran diri
🍕Fokus
🍕Tenang
🍕Buat mindset positif
3. Konsisten terhadap tujuan kita mengikuti kelas Bunda Sayang artinya harus teguh pendirian.
4. Support system:
💑 Komunikasi efektif
💑 Dukungan keluarga

2. Dalam sebuah diskusi di kelas Bunda Sayang, Fasilitator menyampaikan pendapat, pengalaman dan jawaban atas pertanyaan dan topik yang diajukan. Namun ada juga mahasiswi, yang memiliki pendapat berbeda. Ada yang menyampaikannya secara langsung di kelas, ada yang menyampaikan melalui pesan pribadi. Fasilitator menerima berbagai masukan yang ada, kemudian menyampaikan tanggapannya di kelas. Jika Anda punya pendapat yang berbeda, bagaimana Anda menyampaikan pendapat tersebut? Dan seandainya setelah disampaikan, tidak ada titik temu, bagaimana Anda menyikapinya?

Hasil diskusi Peer Group 2 sebagai berikut :
Dari studi kasus 2 tentang adanya perbedaan pendapat di dalam kelas Bunsay, PG 2 Metamorfosa memberikan beberapa saran yang bisa dilakukan ketika terjadi beda pendapat:
🎤 Cara menyampaikan:
🙋🏻 disampaikan lewat jalur pribadi, tabayyun (hal ini untuk menghindari konflik atau pembahasan berkepanjangan)
🙋🏻 disampaikan lewat forum diskusi secara terbuka.
yang penting jika ada unek2 tetap disampaikan baik lewat jalur pribadi maupun di forum, jg dipendam.
🙋🏻pendapat disampaikan dg santun dg bahasa yg baik dan didukung sumber info yg jelas

⏳Sikap yg dilakukan ketika tidak ada titik temu masalah:
🌷 legowo terima dg ikhlas keputusan bersama
🌷 menghargai perbedaan pendapat yg ada
🌷 terima keputusan/pendapat dg suara terbanyak
🌷 positif thinking terus belajar agar wawasan bertambah luas dan pola pikir semakin mendalam.
🌷keputusan terakhir jika hasil tidak sesuai atau bertentangan dan yg bersangkutan merasa tidak nyaman bisa keluar kelas secara sopan dan beradab.

3. Materi dan Tantangan Bunda Sayang benar-benar terasa manfaatnya. Bagaimana cara Anda berbagi kebahagiaan, manfaat dan hikmah yang telah didapat pada keluarga, teman atau lingkungan.?

Hasil diskusi dari Peer Group 2 sebagai berikut :
Materi Bunda Sayang benar-benar terasa manfaatnya, maka cara kami PG 2 Metamorfosa berbagi kepada keluarga, teman dan lingkungan dengan:
🎉Sharing pengalaman mengikuti kelas Bunsay pada keluarga, sahabat dan teman komunitas sekitar
🎉Aplikasikan ilmu kelas Bunsay agar lebih terasa dampaknya
🎉Berbagi aliran rasa dan kemanfaatan kelas Bunsay melalui media sosial pribadi namun tetap memenuhi ketentuan CoC yang berlaku

4. Kuota penerimaan Mahasiswi Bunda Sayang masih terbatas. Banyak yang menanti pendaftaran Kuliah Bunda Sayang, namun belum berhasil mendapatkan kuota. Ada pula yang berhasil diterima, namun di tengah jalan harus mundur, cuti bahkan remedial. Bagaimana Anda menyikapinya?

Hasil diskusi dari Peer Group 2 sebagai berikut :
•> bersyukur dengan kuota yg berbatas kita bisa masuk kelas bunsay.
•> berusaha maksimal menyelesaikan NHW on time dan lulus sesuai waktunya
•> aktivitas keseharian tentunya akan  mengalami suatu masa up and down. Jika mendapati fenomena tersebut perlu mengingat dan merenungi kembali apa tujuan masuk kelas bunsay.
•> Jika ada salah satu dari anggota kelas Bunsay yang misal mundur di tengah jalan, akan berusaha memakluminya dan menghormati keputusannya.
•> Apabila terpaksa mundur dampaknya secara tidak langsung juga menyia-nyiakan kesempatan yg bisa digunakan oleh orang lain, dan konsekuensinya kesempatan belajar menghilang, yg bisa di ulang di batch berikutnya.
•> Pandangan ini yg juga harus jadi motivasi kita dalam memaksimalkan upaya kita untuk menyelesaikan kuliah bunsay.

Waalaikumsalam Wr Wb


- Oky | 120319 -
Maret 28, 2019 No komentar
Newer Posts
Older Posts
  • Dongeng Bima Tidak Bisa Bangun Pagi
    Berbagi Tempat Duduk "Ayo naik, Abhi langkahnya yang lebar," Abhi berusaha memasuki pintu bus BRT sendiri tanpa Bunda gendo...

Mengenai Saya

Foto saya
Sudut Pandang Oky
Lihat profil lengkapku

About me

Seorang istri dan ibu muda yang sedang belajar dan ingin berbagi.

Follow Us

Labels

Aliran rasa Binar Bunda Sayang Cerdas Finansial Dongeng Family Project Fitrah Keimanan Fitrah Seksualitas Grab your imagination Grain Gym Healthylife Herbal Holistic ibu ilovemath Institut Ibu Profesional Kecantikan kelas batalyon Keluarga multimedia Kesehatan Komunikasi Produktif Lifestyle Literasi Makna Cerita Melatih kemandirian anak Memahami Gaya Belajar Anak Misi Asik Olahraga Parenting PAUD Pejuang Literasi prosa Sehat Semua Anak Adalah Bintang Sensory play Stimulasi Anak Suka Membaca Thik Creative TK

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2021 (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2020 (56)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (16)
    • ►  Januari (24)
  • ▼  2019 (156)
    • ►  Desember (17)
    • ►  November (23)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (16)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (17)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (20)
    • ▼  Maret (5)
      • 5 Menit Saja
      • Potong Kuku di Hari Jumat
      • Tangga dan Rintik Hujan
      • Komunikasi Produktif
      • Bunda Sayang
    • ►  Februari (1)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates