Tangga dan Rintik Hujan
Tangga dan Rintik Hujan
Komunikasi Produktif Bersama Anak
Siang hari mendung menggeleyut di langit Kendal. Sorot cahaya yg masih terang datang dari pintu lantai atas. Rintik hujanpun mulai turun membasahi sebagian lantai jemuran pakaian kami. Aliran hujan yg menyentuh atas lantai dengan beratapkan fiber memberikan suara lebih keras, inilah sebabnya Abhi tertarik menaiki tangga menuju lantai atas untuk melihat hujan. Namun karena tangga rumah kami tidak bersahabat untuk anak kecil, jadi harus diawasi jika ada anak kecil yg naik tangga.Dialog
Bunda : Abhi, awas hati-hati naik tangganya, sini sama bunda ya.
Abhi : (seketika menghentikan langkah kakinya dan menoleh manghadap Bunda)
Bunda : Abhi mau lihat hujan, mau naik ke atas.? Bunda bantuin. Satu, dua, tiga (sambil menghitung anak tangga)
Abhi : Tas (Atas katanya saat Bunda rengkuh tanggannya)
Bunda : Sini bunda gendong lihat hujan, tangannya basah ya. (ada bagian dari atap lantai jemuran yg dibiarkan terbuka, sehingga air hujan bisa masuk dan membasahi tangan mungil Abhi)
Lanjut cerita Bunda kepada Abhi, "air hujan datang dari atas, hujannya dari Allah, buat air minum air, buat tanaman dan hewan hidup."
Abhi : (sesekali dia menoleh ke arah Bunda dan menghadap atas lagi untuk melihat hujan)
Sekitar 10menit kami berada di sana dan saya bercerita tentang hujan.
Ada beberapa metode yang di highlight saat ini yaitu :
✓ mengendalikan emosiSaya terkejut saat Abhi mulai menaiki tangga, namun saya bisa menahan emosi karena sudah mengetahui kalau Abhi hobi naik tangga dari dia bisa merangkak.
✓ Keep infomation short & simple , serta intonasi suara
Disini saya tidak menggunakan kata "JANGAN", merupakan kata yg ingin saya kurangi intensitas penggunaannya. Hampir semua ibu tahu, kata "JANGAN" bisa diganti dengan kata lain. Biasanya melihat apa yg dilakukan Abhi secara spontan berucap "Jangan naik tangga nanti jatuh" , jika kalimat ini saya gunakan yg ada Abhi akan menangis karena teriakan saya atau dia tetap naik tangga. Maka saya menggantinya dengan kalimat perintah yg halus untuk berhati-hati naik tangga. Pada dasarnya anak kecil mempunyai rasa ingin tahu yg tinggi dan suka menjelajah isi rumah (dengan kata lain berantakin.hee), jadi kita sebagai orang tua harus mengarahkan bukan membatasi dengan tidak boleh naik tangga.
Result
⭐⭐⭐⭐⭐Abhi memahami apa yg Bunda harapkan, tenang , merespon dengan baik dan tersenyum bahagia saat melakukannya.
Komunikasi Bersama Suami
Dan suamipun memberi maaf atas permintaan maaf saya, lanjut dong kenapa suami tidak bisa tidur, eh ternyata si doi sakit lehernya. Menyesal dong saya kenapa suami sakit ditinggal tidur. Jujur saya kalau tidak kecapean bisa tidur larut.
Gengsi untuk meminta maaf kepada pasangan, harus dihindari demi keharmonisan hubungan dalam sebuah keluarga.
Semoga semakin hari bisa tercipta komunikasi yg baik untuk menghindari sakit hati yg bisa menjadikan luka batin antar anggota keluarga pada khususnya.
Result
⭐⭐⭐⭐⭐
#hari2
#T10hari
#gamelevel1
#bunsayjateng
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
0 komentar