Diberdayakan oleh Blogger.
  • Home
  • Beauty
  • Makna Cerita
  • Parenting
    • Komunikasi Produktif
    • Melatih Kemandirian Anak
    • Family Project
    • Gaya Belajar Anak
    • Stimulasi Anak Suka Membaca
    • ILoveMatch Parenting

SUDUT PANDANG OKY

Komunitas 


Sumber pinterest



Menurut Wikipedia, Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas  yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". Sedangkan Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa.


Kebutuhan dasar manusia salah satunya adalah berinteraksi dengan manusia lainya. Kebutuhan komunikasi, sosialisasi, dan interaksi menyebabkan manusia berkumpul, bersatu dalam suatu wadah yang disebut komunitas. Dan kini saya dan teman pasukan di batalyon bersama-sama dalam satu komunitas yaitu Pejuang Literasi.






Keteraturan



Rangkaian kegiatan dalam sebuah komunitas besar seperti Pejuang Literasi menuntuntut anggotanya saling berinteraksi, dan komunikasi secara aktif. Interaksi dan komunikasi yang dilakukan antar anggota sebaiknya bersifat natural atau alamiah berdasarkan naluriah manusia. Aktifitas yang dilakukan bersama-sama tersebut dan berlangsung secara terus menerus yang pada akhirnya menghantarkan pada keteraturan.


Keteraturan yang dimaksudkan disini adalah bahwa dalam berhubungan dengan anggota atau pasukan, ada sebuah kesepakatan bersama tentang pola tindakan, perbuatan yang disepakati bersama. Keteraturan dalam komunikasi dan interaksi merupakan landasan bagi terbentuknya komunitas yang mempunyai mimpi bersama.




Deadline


Sumber pinterest



Allah memberikan waktu 24jam sehari. Imam Ghazali telah memberikan keteladanan membagi hidupnya menjadi tiga waktu dalam sehari yakni  1/3 untuk beribadah, 1/3 untuk bekerja, 1/3 untuk istirahat. Sebagai seorang ibu dan istri yang tetap ingin mengaktualisasi diri harus pandai perihal " menajemen waktu".


Mengatur kegiatan selama satu hari dengan batasan waktu. Masuk dalam satu komunitas yang menuntut kita kerkembang pasti ada tugas disertai dengan deadline pengumpulannya. Supaya tugas sesuai deadline harus ada skala prioritas dan tepis jauh-jauh rasa malas.




Bicara Atau Diam


Sumber pinterest



Bicaralah seperlunya dan sewajarnya sesuai dengan hadist Rasulullah. Di antara adab berbicara yang dituntunkan Rasulullah Saw adalah berbicara seperlunya, tidak berlebihan. Kita diperintahkan untuk berbicara hanya yang baik.



Diamlah ketika tidak tahu. Haruskah kita berdiam diri ketika tidak tahu?

Pendengaran, penglihatan, dan hati (akal) merupakan sarana yang sangat berperan dalam menuntut ilmu. Atas ijin Allah kita dapat mengetahui banyak hal dan mewujudkan tujuan penciptaannya di muka bumi ini, yaitu beribadah semata-mata kepada Allah.


Lalu, setelah kita tahu ilmu yang Allah tunjukkan, apa yang dapat kita lakukan?

Berbagi ilmu sekecil apapun. Dalam islam diwajibkan menuntut ilmu. Dengan mempunyai bekal ilmu yang bermanfaat, kita bisa membagikan dan mewariskannya. Jika masih digunakan secara terus menerus akan menjadi amalan yang tidak terputus.


Bersikap selalu diam dan cuek pada teman-teman dalam satu komunitas itu merupakan sikap yang harus dirubah. Kita semua sudah cukup dewasa jadi ketika mendapat teguran sebaiknya berlapang dada dan instropeksi diri.

Tentu tidak akan ada yang sia-sia selagi yang kita bagikan itu kebaikan yang diniatkan untuk menggapai rido Allah.



Komunitas itu seperti rumah


Sumber pinterest



Sebuah komunitas terbentuk dari sekumpulan individu yang mempunyai visi dan misi sama. Maka sebuah komunitas adalah rumah dimana beberapa individu mewujudkan harapan-harapan mereka yang sejalan dengan visi dan misi komunitas. Kekompakan dan keteraturan dibutuhkan untuk membangun komunitas yang solid. Kesolidan personil dalam sebuah komunitas dibutuhkan sebuah kenyamanan yang ada di dalam komunitas itu sendiri.


Bagaimana cara membuat komunitas yang nyaman?

🌷 Tempat bercerita apa saja kecuali yang berbau politik dan SARA.
🌷 Anggap anggota komunitas adalah saudara sendiri
🌷 Membuat semua anggota terlibat dan berpartisipasi
🌷 Menamankan kepercayaan


Tidak ada rumah di dalam rumah. Namun bisa ada kamar dalam rumah.

Ketika berada dalam komunitas yang anggotanya sudah merasa nyaman seperti rumah sendiri, maka mereka akan bercerita dan bertukar pikiran tanpa paksaan. Dan dari beberapa individu bertemu mempunyai hoby yang sama selain menulis mereka akan merasa semakin "klik". Inilah yang menjadi salah satu kewajiban pengelola komunitas untuk memfasilitasi mereka. Dengan tujuan memperbesar komunitas itu sendiri.


Memang sebaiknya tidak ada rumah di dalam rumah. Namun dengan membatasi ruang gerak anggota akan mematahkan semangatnya dan bisa mengkerdilkan bakatnya. Pengelola komunitas bisa memfasilitasi dengan dibuatkan kegiatan dan group yang tetap terpantau.


Group kecil resmi yang berada dalam naungan sebuah komunitas besar, saya rasa bukan rumah baru namun sebuah kamar belajar. Kamar tempat anggotanya mengembangkan kemampuan. Karena ilmu satu dengan yang lain itu berhubungan.



Kenyamanan dan keteraturan setiap anggota dalam sebuah komunitas dapat menambah percaya diri mereka,  meningkatkan kemampuan dan semakin memperkuat kekompakan satu sama lainnya.
Maret 13, 2020 1 komentar

Belajar Dari Pengalaman



Pengalaman hidup seseorang merupakan guru terbaik. Membaca tulisan "kejahatan seksual" membawa saya kepada memori tempo dulu. Kenangan kelam nan menakutkan tak mudah dikubur dari ingatan. Dari situlah saya berusaha belajar dari pengalaman sendiri supaya tidak terulang pada generasi penerus.


Apa yang saya pelajari? Selama kurang lebih dua pekan ini tidak hanya buku, jurnal, namun saya belajar dari pengalaman pribadi dan teman-teman kemudian instropeksi diri. Belajar bagaimana menerapkan pondasi fitrah seksualitas pada anak.



"Sejatinya, belajar adalah proses dimana seseorang merubah pola pikir dan tingkah lakunya supaya menjadi lebih baik dari sebelumnya."



Fitrah Seksualitas 


Mengutip dari review tantangan kelas bunsay, bahwa Fitrah Mendidik Seksualitas adalah merawat, membangkitkan dan menumbuhkan fitrah sesuai gendernya, yaitu bagaimana seorang lelaki berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagaimana lelaki. Demikian juga bagaimana seorang perempuan berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagai seorang perempuan.



Di sesi level 11 ini kita melihat berbagai macam ilmu yang disampaikan dari masing-masing kelompok seputar apa itu fitrah seksualitas, bagaimana cara membangkitkannya dan menumbuhkan fitrah tersebut sesuai jalannya. Yang sudah saya bahas di artikel sebelumnya.






Secara garis besar ada beberapa prinsip yang bisa kita simpulkan yaitu :

Prinsip 1 : Fitrah Seksualitas memerlukan kehadiran, kedekatan, kelekatan Ayah dan Ibu secara utuh dan seimbang sejak anak lahir sampai usia aqilbaligh (15 tahun).

Prinsip 2 : Ayah berperan memberikan Suplai Maskulinitas dan Ibu berperan memberikan Suplai Femininitas secara seimbang. Anak lelaki memerlukan 75% suplai maskulinitas dan 25% suplai feminitas. Anak perempuan memerlukan suplai femininitas 75% dan suplai maskulinitas 25%.

Prinsip 3 : Mendidik Fitrah seksualitas sehingga tumbuh indah paripurna akan berujung kepada tercapainya Peran Keayahan Sejati bagi anak lelaki dan Peran Keibuan sejati bagi anak perempuan. Buahnya berupa adab mulia kepada pasangan dan anak keturunan.



Siapa Saja Yang BerTanggungjawab?



Orang tua



seksualitas
Peran orang tua


Peran orang tua merupakan bagian utama yang menguatkan fitrah seksualitas anak. Pondasi internal yang dibangun di dalam rumah. Untuk menjaga anak dan diri sendiri dari kejahatan seksual diperlukan juga menciptakan kondisi eksternal.



Menguatkan pondasi internal bisa dengan fun sex education yang sesuai dengan usia anak.



Gambar di atas merupakan tahapan edukasi seksualitas bagi anak yang dilakukan oleh orang tua di rumah sesuai perannya. Peran Ibu sebagai penyuplai feminisme dan Ayah penyuplai maskulinitas.


Dalam dua pekan terakhir ini hanya banyak mengenalkan pada anak tentang nama alat kelamin dan bedanya laki dan perempuan.


Sekolah


Sekolah merupakan lingkuangan kedua setelah keluarga yang terdiri dari dari guru, siswa, konselor, asministratif yang hidup bersama melakukan pendidikan seksualitas secara teratur dan dan terencana dengan baik. Mencari sekolah yang pendidiknya mempunyai integritas tinggi pada dunia pendidikan supaya anak berada pada lingkungam sekolah yang aman.



Masyarakat


Lingkungan ketiga yang sangat berperan terhadap fitrah seksualitas anak. Fitrah anak bisa cedera jika mereka bersama dengan teman yang salah. Orang tua perlu tau siapa saja teman anak kita dan menerapkan zonasi pertemanan. 


Zona hijau untuk anak dan orang tua yang memahami parenting menjaga fitrah anak, baik perilakunya boleh bermain ke dalam rumahnya namun bukan masuk kamar tidur. Zona kuning merupakan anak sedikit nakal namun orang tua masih mau menasehati dan menerima kritik, anak boleh main di halaman rumah saja. Zona merah untuk anak yang nakal dan orang tua cuek, anak kita sebaiknya tidak bermain dengan mereka.


Masyarakat juga harus tau sikap seperti apa jika melihat kejahatan seksual di depan mata. Masyarkat perlu menerima edukasi seputar seksualitas anak yang kini sudah digerakkan melalui perkumpulan ibu PKK di RT.



Pemerintah


Hak dan kewajiban pemerintah membuat program trobosan untuk mengatasai kejahatan seksual yang semakin meningkat. Kita perlu memilih anggota dewan yang bisa menyuarakan kepeduliannya tentang pendidikan sek. Bekerjasama dengan memerintah dalam program selaras yang sudah dibuat oleh pemerintah.


Sudah sepatutnya kita sebagai pribadi, orang tua, dan masyarakat lebih peduli dengan pendidikan seksualitas anak supaya mental anak tidak rusak oleh hawa nafsu. Rasullulah dan keluarga Luqman sebaiknya teladan dalam pengasuhan anak. Semoga generasi penerus kita selalu dalam perlindungan Allah dan berkepribadian baik serta terhindar dari tindak kejahatan.






Maret 12, 2020 No komentar

Tulis Saja !


"Aku dilahirkan untuk bercerita"

Sebelum senang dengan menulis, saya lebih dulu suka membaca. Membaca apa saja kala itu. Duduk di bangku SD saya membaca komik pertama yang berjudul "Maria The Angel". Majalah bobo sudah menjadi bacaan langganan. Kebiasaan membaca ini merembet pada suka tulis diary. 




Tulis apa saja di dalam diary, cerita bahagia, kisah sedih ketika kehilangan orang terdekat, sampai kisah romansa anak ABG. Yah semua ada di dalam diary. Setelah lulus dari bangku kuliah pun saya masih senang menggoreskan tinta di buku untuk mengabadikan momen.


Kini diary itu berganti dengan caption-caption di sosial media. Buku diary mulai ku lupakan. Portofolio kegiatan anak pun masih banyak berupa tulisan digital. Yah karena dewasa ini tulisan berbentuk digital yang bosa dilihat banyak orang mampu memberikan efek positif. Sehingga menulis dengan pena mulai ditinggalkan berganti menuangkan uneg-uneg melalui sosial media. Salah satu contohnya blog ini.



Blog kedua yang saya buat kini menjadi gudang memori. Blog yang masih seperti gado-gado ini saya jadikan media mengaktualisasi diri. Tulisan dari hati yang saya simpan dan bagikan untuk sahabat pembaca semua.


Wadah Menulis Yaitu Pejuang Literasi






Pertama kali menulis rasanya tidak percaya diri dengan hasil tulisan. Tidak punya bekal cukup menjadi seorang penulis, saya mencari wadah yang menaungi penulis pemula. Bertemulah saya dengan Pejuang Literasi yang ketika telinga ini mendengar, gaungnya sudah terdengar sampai mana-mana.



Pejuang Literasi yang saya kenal dari Ndan Marita, untuk bergabung kedalamnya pun saya masih maju mundur. Bukan tidak niat, namun belum percaya diri mengikuti jejak teman penulis yang sudah menelurkan banyak buku antologi. Semakin dekat saya dengan Pejuang Literasi karena satu kelas dengan Founder Ndan Hessa Kartika.


Mbak Hessa berhasil mengendus bakat menulis saya yang masih jauh dari kata profesional. Awal tahun ini bismillahi saya bergabung dengan Pejuang Literasi selain untuk belajar menulis, saya ingin ikut serta membumikan literasi di semua kalangan. Berkumpul dengan komandan(sapaan anggota Pejuang Literasi) yang sudah berkecimpung dalam dunia kepenulisan membangkitkan semangat saya.



Kacang Lupa Kulitnya



Siapa yang membawamu kedalam sebuah perubahan besar menuju kebaikan ? Ketika pertanyaan ini mampir kepada kita suatu saat, percayalah bahwa orang pertama yang membisikan kita "itu pintumu jalanlah kesana!". Beliau yang menjadi pengantar kemajuan kita. Tanpa hadirnya beliau entah bagaimana kita bisa mendapat pintu itu. Dan orang tersebut merupakan perantara yang Allah kirim untuk kebaikan kita, jasanya tak boleh kita lupakan.



Yes You Can




Sumber pinterest




Puluhan buku antologi yang berhasil dicetak dan disebar luaskan oleh Pejuang Literasi. Berbagai buku dengan tema yang relevan dengan permasalahan hidup yang dihadapi generasi milenial sekarang mampu membawa perubahan positif hingga karya-karya dinanti. Impian saya tahun ini ada nama saya dicetakan buku sebagai kontributor. Yah, itu impian tahun ini menguji diri sebagai penulis yang tulisannya membawa manfaat bagi pembacanya.



Buku anak penerbit lokal sudah mulai menunjukkan kualitasnya. Dibanding buku import buku lokal tidak kalah dari segi isi cerita, ilustrasi dan kualitas cetakannya. Salah satu harapan saya, anggota Pejuang Literasi yang yang mayoritas ibu-ibu muda ini dapat membuat sebuah buku anak. Buku anak yang seperti apa? Buku portofolio anak yang menyertakan indikator pembelajaran. Dimana ibu muda yang belum banyak bekal seputar kegiatan anak bisa terbantu.



Harapan yang baru terpikirkan masih sedikit, semoga sepanjang perjalanan mengikuti kelas batalyon ini ide semakin banyak bermunculan. Tumbuh bersama Pejuang Literasi untuk memberikan banyak manfaat bagi sesama. Karena dari tulisan kita bisa memberikan dampak negatif maupun positif. Jadi mari pilih menulis yang memberikan dampak posotif bagi diri sendiri dan orang lain.



Salam Literasi
Maret 09, 2020 No komentar
Sebelum mengajarkan anak seputar fitrah khususnya fitrah seksualitas, apa yang perlu dilakukan? Kita perlu menilik kembali fitrah kita sebagai ayah dan ibu. Memahami peran sebagai ayah dan ibu. Kuatnya fitrah ayah dan ibu dikehidupan sehari-hari akan lebih mudah menjaga dan membangkitkan fitrah seksualitas anak.


Kemudian mencari ilmu yang benar seputar edukasi seksual untuk anak. Banyak tips yang bisa diterapkan supaya anak mudah memahami fitrah seksualitas sesuai usianya. Keunikan pertanyaan-pertanyaan anak ketika muncul rasa penasarannya tentang seks, akan mudah dijawab jika kita kita sebagai orang tua punya bekal yang cukup.


Membuat fun seks edukasi untuk anak sesuai usianya juga dapat dijadikan sarana pengajaran yang menyenangkan. Menjaga fitrah anak sejak kecil dengan harapan anak terhindar dari perilaku yang yang menyimpang. Anak yang bisa dan mantap menjaga tubuhnya bisa lebih mudah terhindar dari kejahatan seksual.


Mengajak serta Ayah.



Berkolaborasi dengan suami ketika mendidik anak. Menurut Ust Andriano Rusfi dalam bukunya Menjadi Ayah Pendidik Peradaban ada 8 peran Ayah yang perlu dibangun. Di kelas bunsay dan Ibu Profesional Semarang tempo lalu juga pernah dibahas tentang tema ini bisa dibaca disini






Yang lebih utama lagi adalah doa kita kepada Allah. Pondasi eksternal dan internal yang kita kuatkan harus dibarengi dengan doa memohon perlindungan pada Allah. Karena Allah Lah sebaik-baiknya pelindung.

Maret 06, 2020 No komentar
Merancang fun education Untuk Anak

Anak-anak cenderung visual ketika memahami sesuatu. Mudah tertarik pada sesuatu yang berwarna-warni. Mengenalkan sampai anak paham tentang seks edukasi itu bukan hal yang yang mudah namun bisa kita lakukan dengan gembira.


Mengenalkan anggota tubuh





Memberitahu nama alat kelaminnya


Mengenalkan keluarga disekitarnya








Mengajarkan organ yang boleh disentuh


Bermain membedakan laki-laki dan perempuan dengan media tokoh kartun


Bermain mencocokkan pakaian laki-laki dan perempuan








Maret 05, 2020 No komentar


Anak tentu saja penasaran. Mereka ingin tahu tentang dunia di sekitar mereka. Dan bahkan jika mereka tidak menanyakan pertanyaan spesifik, ada pelajaran yang mudah dibicarakan dengan anak kecil.

Di bawah ini adalah 7 konsep utama yang kami sarankan untuk dibicarakan dengan anak usia prasekolah.

1. Allah menciptakan kamu.

Salah satu pelajaran paling mendasar adalah kita memiliki Pencipta. Allah atau Tuhan menciptakan semua hal. Bersumber dari Al Quran adalah cara sempurna untuk memperkenalkan topik ini. Buku anak seputar siapa penciptamu juga dijadikan media pembelajaran.

2. Allah menciptakan laki-laki dan perempuan.
Ini juga mungkin pelajaran yang muncul jika kita secara teratur membaca kisah Nabi pada anak-anak. Ketika Tuhan menciptakan manusia, pertama-tama dia menciptakan Adam dan kemudian dia menciptakan Hawa. Luangkan waktu berbicara tentang jenis kelamin dan gender pada anak-anak. Siapa yang kamu kenal berjenis kelamin laki-laki? Siapa yang kamu kenal berjenis kelamin perempuan?

3. Pria dan wanita memiliki bagian tubuh yang berbeda.
Meskipun pengidentifikasi utama yang akan digunakan anak-anak untuk membedakan pria dan wanita adalah penampilan luar mereka, penting agar pelajaran ini pada akhirnya disentuh. Ini adalah pelajaran yang dipelajari putra saya yang berusia 3 tahun pada hari itu ketika kami di kamar mandi.

4. Nama bagian tubuh yang benar.
Ketika saya membicarakan pada suami tentang menggunakan kata "penis" untuk menyebut alat kelamin anak, dia terkejut dan heran.

Saya jelas memang cara mengajarkan anak yang baik dengan tidak mengganti namanya. Sebut saja nama sebenarnya tanpa ragu.


Sementara saya menemukan bahwa rasa malu dan marah terhadap anak-anak menggunakan bagian tubuh yang benar, pada umumnya, berasal dari generasi yang lebih tua, masih ada beberapa generasi saya yang tidak dapat mengerti berbicara dengan anak-anak mereka dan memberi tahu mereka apa bagian tubuh mereka yang benar dipanggil.

Saya mengajak untuk mulai memberi tahu pada anak dengan terminologi yang benar sekarang. Anak-anak perlu tahu bahwa anak laki-laki memiliki penis dan buah zakar. Anak-anak perlu tahu bahwa anak perempuan memiliki vulva dan vagina. Ketika anak-anak membaringkan kepala dipangkuan dan bertanya apa tonjolan yang enak di dada kita, jangan ragu mengatakan kepada mereka bahwa itu adalah payudara.

Ini semua adalah kata-kata normal yang membantu kita berkomunikasi.

Ketika mulai melakukan lebih banyak pembicaraan ketika anak-anak Anda bertambah besar, itu akan jauh lebih mudah dan tidak memalukan bagi orang tua dan anak jika mereka sudah mengetahui beberapa terminologi. Kami tidak ingin anak-anak kami memiliki stigma negatif atau merasa malu atas bagian-bagian tubuh. Jika kita mengeluarkan getaran bahwa ini adalah kata-kata kotor atau memalukan, anak-anak kita akan menerimanya.

Selain itu, anak-anak harus dapat mengidentifikasi menggunakan bahasa yang benar jika bagian-bagian tertentu terluka atau jika mereka disentuh secara tidak tepat.

Memiliki bahasa yang benar membuat komunikasi menjadi akurat. Sama sekali tidak ada yang perlu dipermalukan.


5. Bayi memiliki ibu dan ayah.
Dibutuhkan ibu dan ayah untuk menghasilkan bayi. Bahkan jika kedua orang tua tidak berada di rumah, anak-anak perlu tahu bahwa dibutuhkan kedua jenis kelamin untuk membuat bayi.

6. Bagian pribadi kita harus dirahasiakan.
Mengajarkan anak untuk menutup aurot dan kebiasaan berlari sambil telanjang ketika masih anak-anak itu tidak lucu.

Tidak selalu tepat untuk telanjang. Bahkan, sebagian besar waktu, untuk ketidaksenangan mereka, mereka harus mengenakan pakaian dan menjaga bagian pribadi mereka tertutup.

7.Anak selalu dapat mengajukan pertanyaan pada ibu dan ayah.
Jangan biarkan mereka lupa bahwa kita orangtuanya selalu tersedia dan bersedia menjawab pertanyaan mereka!



Sumber :

Trisa Gilkerson.https://pin.it/55Zdj04


Maret 04, 2020 No komentar



Kelekatan Anak dengan Ayahnya sebaiknya berlangsung sejak ia terlahir ke dunia hingga mendapatkan pasangan hidup. Ayah sangat berperan penting membentuk kematangan mental anak. Ayah seorang figur keteladanan bagi anak.


Setiap jenjang usia anak memberikan dampak yang berbeda bagi perkembangan psikologis anak. Lalu, seperti apa saja peran Ayah pada Anaknya?





Indonesia masih berada di peringkat 3 Fatherless, jadi peran ayah di Indonesia dalam pengasuhan anak masih sangat rendah. Mari simak lagi peran apa saja sih yang bisa Ayah berikan buat buah hati ?





Beberapa peran Ayah yang sudah dirangkum oleh kelompok kelas bunsay ini bisa kita jadikan referensi. Bahwa tugas Ayah mendidik anak dan istrinya itu sama pentingnya dengan mencari nafkah. Ayah terlahir sudah dibekali oleh Allah tulang rusuk yang lebih banyak dari istrinya. Bisa diartikan Ayah lebih kuat dari istri, maka kekuatan Ayah bisa digunakan untuk memwujudkan perannya sebagai pendidik peradaban keluarganya. Materi lebih konplitnya bisa baca di sini.




Maret 03, 2020 No komentar




Privat dan Rasa Malu Ketika Berganti Baju



Adab Berpakaian
Adab Berpakaian
Source Pinterest



"Tutup Pintunya !"


Ketika saya berganti pakaian di dalam kamar dan suami masuk. Saya mengusahakan untuk tidak berganti baju di depan anak. Memang dia masih kecil, belum mengenal apa itu aurot, namun yang menjadi tujuan saya memahamkan rasa malu padanya.


Rasa malu harus dimiliki oleh semua orang untuk melindungi tubuhnya. Ketika saya membuka baju di dalam kamar dengan pintu tertutup, artinya kegiatan itu adalah privat. Dan saya akan usahakan Abhi berganti pakaian pun berada di dalam kamar.



Adab Umum Dalam Berpakaian


Fungsi baju selain melindungi tubuh dari kuman adalah sebagai penutup aurot bagi seorang muslim. Jadi sedini mungkin saya ajarkan Abhi bagaimana memakai baju yang baik dan benar.

1. Gunakan pakaian yang halal
Hendaknya pakaian yang digunakan halal bahannya, juga halal cara mendapatkannya serta halal harta yang digunakan untuk mendapatkan pakaian tersebut.

"Baju ini yang beliin siapa Bhi?"

"Bapak ya, Bapak kerja dapat uang buat beli baju."

Dialog yang sering saya sampaikan pada Abhi. Baju yang dia pakai berasal dari beli di toko dengan uang Bapak dan hadiah dari sanak saudara yang insyaAllah halal bukan barang curian.


2. Tidak menyerupai lawan jenis

Tidak diperbolehkan menyerupai lawan jenis dalam bertingkah-laku, berkata-kata, dan dalam semua perkara demikian juga dalam hal berpakaian. Laki-laki tidak boleh menyerupai wanita, demikian juga sebaliknya.

"Pakai baju, celana, Abhi nggak pakai rok, gelang."


3. Memulai dari sebelah kanan

Hendaknya memulai memakai pakaian dari sebelah kanan.

"Tangan kanan dulu, baru yang kiri."

"Kaki kanan dulu, baru yang kiri."


6. Doa memakai pakaian

Hendaknya ketika memakai pakaian membaca doa.

"Bismillahi." Ketika memakai baju atau celana.


7. Di dalam kamar

Berpakaian di dalam tempat tertutup.

"Ayo masuk kamar, pakai baju di dalam kamar."



Sumber :

Purnama.Yulian.2019.https://muslim.or.id/47057-adab-adab-berpakaian-bagi-muslim-dan-muslimah.html

Maret 02, 2020 No komentar
Sampai sekarang saya masih belum berani melepas Si kecil bermain ke rumah tetangga sendirian. Kemanapun dia pergi masih dalam pengawasan orang terdekat, baik saya atau eyang. Banyak tindak kejahatan terhadapan anak yang menjadi alasan terbesar saya.



Pelecehanan kekerasan seksual terhadap anak di Tanah Air meningkat 100 persen.
Catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan, angka korban pelecehan seksual terhadap anak semakin tinggi setiap tahun dan modus pelecehan seksual semakin beragam dan aneh. Hal-hal yang tak terduga dapat terjadi. Selain kemajuan teknologi dan kurangnya pengetahuan orangtua dalam mengasuh dan mendidik anaknya, lingkungan pergaulan juga menjadi penyebabnya.


 Ruang Lingkup Lingkungan 



Peran serta masyarakat dan keluarga sangat perlu untuk mencegah sedini mungkin terjadinya tindak kejahatan seksual terhadap anak. Peran keluarga juga harus bersinergi dengan masyarakat, sekolah dan perintah.




Peran Lingkungan Untuk Mencegah Kejahatan Seks


Orang Tua

Langkah preventif yang bisa orang tua lakukan menguatkan fitrah seksualitas anak dengan fun sex education. Cara ampuh ini cukup ampuh untuk menguatkan pondasi internal sebagai penjagaan diri dari kejahatan seksual.




Masyarakat

Kasus kekerasan seksual ringan sampai berat yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Masyarakat pun harus pro aktif memeranginya. Ada beberapa langkah yang sudah dirancang oleh badan terkait seperti Program Selaras dari KPAI. Seperti apa programnya ?





Pemerintah




Seperti yang sudah diusulkan untuk test kejiwaan pagi calon pendidik di sekolah-sekolah. Bahwasanya dalam beberapa tahun ini sekolah seperti sarang kejahatan seksual yang melibatkan guru sebagai pelaku dan siswa sebagi korban. Pemerintah seyogyanya mengambil langkah cepat untuk menyaring tenaga pendidik yang berjiwa sehat untuk meminimalisir kejadian tak menyenangkan ini.


Tindakan Ketika Terjadi Kejahatan Seksual



Kecewa, marah perasaan yang dialami keluarga korban, bersama perasaan tak mengenakkan ini keluarga korban harus berjuang untuk mendapatkan perlindungan hukum dan menghilangkan trauma. Langkah-langkah atau tindakan apa saja yang bisa dilakukan bisa lihat di bawah ini.




Masyarakat dan pemerintah harus melibatkan diri dalam upaya memberikan perlindungan pada korban dan menghukum pelakunya.




Pemerintah di bawah dinas sosial dapat memberikan rehabilitasi pada korban dan pelaku dengan tujuan tidak mengulangi perbuatan yang merugikan orang lain lagi.




Sikap Ketika Melihat Kejahatan Seksual





Jika Orang Dekat Menjadi Pelaku Kejahatan Seksual






 Lalu, peran seperti apa yang bisa kita lakukan ?


Kita bisa berperan aktif mendukung lembaga on profit yang berkecimbung dibidang perlindungan. Seperti komnas perempuan, komnas anak dan aktifis sosial lainnya yang sudah giat mengkampanyekan hidup sehat tanpa melakukan penyimpangan seksual yang bisa berujung pada kejahatan seksual. Mendidik putra-putri dengan memberikan pelajaran seksual sejak dini. Memanfaatkan medi sosial sebagai sarana membagikan pada teman dan masyakarat pada umumnya info-info edukasi yang benar seputar seks pada anak.



Sumber :


ISK.2016.http://www.cakrawalanews.co.id/artikel/406/Peran-Masyarakat-Cegah-Tindak-Kejahatan-Seksual-Terhadap-Anak/


Maret 01, 2020 No komentar
Newer Posts
Older Posts
  • Dongeng Bima Tidak Bisa Bangun Pagi
    Berbagi Tempat Duduk "Ayo naik, Abhi langkahnya yang lebar," Abhi berusaha memasuki pintu bus BRT sendiri tanpa Bunda gendo...

Mengenai Saya

Foto saya
Sudut Pandang Oky
Lihat profil lengkapku

About me

Seorang istri dan ibu muda yang sedang belajar dan ingin berbagi.

Follow Us

Labels

Aliran rasa Binar Bunda Sayang Cerdas Finansial Dongeng Family Project Fitrah Keimanan Fitrah Seksualitas Grab your imagination Grain Gym Healthylife Herbal Holistic ibu ilovemath Institut Ibu Profesional Kecantikan kelas batalyon Keluarga multimedia Kesehatan Komunikasi Produktif Lifestyle Literasi Makna Cerita Melatih kemandirian anak Memahami Gaya Belajar Anak Misi Asik Olahraga Parenting PAUD Pejuang Literasi prosa Sehat Semua Anak Adalah Bintang Sensory play Stimulasi Anak Suka Membaca Thik Creative TK

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2021 (1)
    • ►  September (1)
  • ▼  2020 (56)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (6)
    • ▼  Maret (9)
      • Kenyamanan dan Keteraturan Dalam Sebuah Komunitas
      • Belajar Mendidik Fitrah Seksualitas Anak
      • Berawal Dari Tulis Saja! SampaiLah Bergabung Denga...
      • Menguatkan Fitrah Ayah dan Ibu Sebelum Menjaga Fit...
      • Fun Sex Education Untuk Anak
      • Allah yang Menciptakan Laki-Laki dan Perempuan
      • Peran Ayah Pada Pendidikan Seksualitas Anak
      • Adab Berpakaian Untuk Seks Edukasi
      • Peran Kita, Orang Tua dan Lingkungan Terhadap Keja...
    • ►  Februari (16)
    • ►  Januari (24)
  • ►  2019 (156)
    • ►  Desember (17)
    • ►  November (23)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (16)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (17)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (1)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates