Membangun Kemandirian Dengan Membuang Sampah
Membangun Kemandirian Dengan Membuang Sampah
Budaya masyarakat Indonesia dalam hal kesadaran membuang sampah pada tempatnya maaih sangat rendah yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Nouta (2007) bentuk kemandirian anak dapat dilihat melalui kegiatan sehari-hari. Menanamkan kemandirian pada anak dapat dilakukan melalui kebersihan. Hal tersebut dapat dilakukan anak dalam hal membersihkan diri, seperti menggosok gigi sendiri, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan sendiri, membuang sampah pada tempatnya sendiri, buang air besar dan kecil di kloset kamar mandi kemudian membersihkannya sendiri. Aku mau menamankan sejak dini pada anak dalam hal penanganan dan pengelolaan sampah. Dengan tujuan bisa meminimalisir membuang sampah sembarangan dan menciptakan lingkungan yang baik dan sehat.
Latihan toilet training Abhi belum berjalan secara konsisten karena masih terkendala komunikasi dua arah kami. Suatu pagi aku melihat popok sekali pakai miliknya yang diganti tadi malam dan masih tergeletak dilantai kamar tidur kami. Kamar tidur berada dibagian depan rumah dan aku berpikir untuk mengajarkan Abhi membuangnya ke tempat sampah di dapur bagian belakang rumah. "Abhi, popoknya yang dipakai tadi malam diambil yuk, dibuang di tempat sampah" ajakku padanya.
Sedikit ogah-ogahan saatku berikan popoknya. "Yuk jalan ke dapur sama Bunda, popoknya kotor jadi dibuang di tempat sampah" kataku padanya. Celingak-celinguk pandangannya saat membawa popok menuju ke dapur, sesekali popoknya terlepas dari genggamannya, dan aku minta dia ambil lagi. Aku buka tempat sampah dan aku arahkan tanggan Abhi yang menggenggam popok untuk menaruhnya di tempat sampah. "Buang sini ya, trimakasih Abhi sudah bantuin Bunda" ucapku padanya.
Tak berhenti dengan membuang sampah popok, latihan ini berlanjut dengan membuang sampah bungkus snack yang Abhi makan. Setelah kenyang dengan sarapan paginya, sejam.kemudian pasti minta jajan. Aku mengambilkan wafer coklat salah satu snack kesukaannya. "Bungkusnya nanti dibuang di tempat sampah kalau sudah habis wafernya ya mas" perintahku dengan halus. Aku tinggalkan dia yang lagi menikmati snacknya. Beberapa saat ku tengok sudah habiskah snacknya. Namun aku temukan sobekan kecil plastik bungkus wafer saat aku membuka tadi tertinggal di lantai yang belum aku pungut dan buang ke tempat sampah berpindah kedalam toples kosong.
Wow, sedikit terkejut aku melihat Abhi muncul inisiatif baru mengumpulkan sampah ke dalam sebuah tempat supaya tidak berserakan dilantai. " Pinter anak Bunda plastiknya disimpan di toples ya, yuk dibuang ditempat sampah" ajakku.
Sebagai orang tua, aku harus menumbuhkan kecintaan anak terhadap lingkungan disekitarnya, dan bagaimana mereka peduli terhadap kebersihan lingkungan dimanapun mereka berada. Ini merupakan investasi yang paling berharga dengan bisa membangun karakter peduli dan mandiri anak terhadap lingkungan, dimanapun mereka berada, melalui pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan di rumah.
Upaya yang bisa kita lakukan untuk melatih anak peduli dengan sampah bisa dimulai dengan cara seperti dibawah ini yang bersumber dari artikel Orami.
1. Ajarkan Tentang Sampah Kering & Sampah Basah
Agar proses mengajarkan membuang sampah pada tempatnya jadi lebih efektif dan efisien, Moms bisa mulai dengan mengenalkan sampah kering dan sampah basah, mulai dari jenis dan ciri-cirinya, hingga alasan kenapa sampah harus dipisahkan.
Untuk mengajarkan anak buang sampah pada tempatnya, di rumah Moms bisa menyediakan 2 tempat sampah yang berbeda bentuk atau warna. Tujuannya adalah untuk melatih balita membuang sampah menurut sifatnya, pada tempat sampah yang sesuai.
Lakukan latihan membuang sampah ini secara rutin agar balita lebih cepat mengerti bahwa setiap jenis sampah memiliki tempatnya masing-masing ya, Moms.
2. Minta Anak Untuk Menyimpan Sampah
Eits, menyimpan sampah disini bukan berarti membawa tempat sampah kemanapun dia pergi ya, Moms. Menyimpan disini artinya menyimpan atau memegang sampah sampai menemukan tempat sampah.
Jadi, kalau sedang naik angkutan umum dan tak ada tempat sampah, ajarkan balita untuk menyimpan terlebih dahulu bungkus makanan atau atau kotak susu di dalam kantung atau tas, baru kemudian membuangnya di tempat sampah setelah sampai di rumah.
Cara ini bisa dibilang ampuh membuat balita lebih disiplin untuk membuang sampah pada tempatnya, dan tidak di jalan atau di tempat lainnya.
3. Jelaskan Konsekuensi Dari Membuang Sampah Sembarangan
Saat si kecil bandel dan membuang sampah sembarangan, Moms bisa ceritakan tentang konsekuensi buruk akibat perilaku tersebut. Moms bisa ceritakan sungai yang dipenuhi dengan sampah, hingga akhirnya menimbulkan banjir dan bau yang tidak sedap, sambil menunjukkan contohnya melalui video atau televisi jika diperlukan.
4. Berikan Contoh Nyata
Mengajarkan anak membuang sampah sembarangan tanpa contoh yang nyata tentu percuma, karena nantinya dia hanya akan mengikuti apa kata Moms saja, tanpa merasa ada kewajiban untuk membuang sampah pada tempatnya.
Yuk Moms, mulai menjadi contoh nyata dengan menunjukkan perilaku resik dan membuang sampah pada tempatnya. Pungut sampah yang terlihat didepan mata serta mulai pisahkan sampah kering dan sampah basah dirumah, supaya rasa cinta kebersihan dan kesadaran menjaga lingkungan balita semakin besar.
Jangan tunda lagi mengajarkan balita untuk membuang sampah pada tempatnya, supaya ia bisa turut aktif menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. Apa Moms sudah pernah mencoba salah satu cara di atas? (sumber https://parenting.orami.co.id/magazine/ajari-anak-membuang-sampah-pada-tempatnya-dengan-4-cara-mudah-ini/)
#hari11
#T10hari
#gamelevel2
#bunsayjateng
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
0 komentar