­

by - Mei 03, 2019

Sebenarnya Aku Bisa Mandiri


Jujur aku terlambat dalam mengajarkan kemandirian pada anak, jadi aku harus bergegas mengejar ketertinggalan ini untuk mengenalkan dan menjadikan aktifitas itu sebagai sebuah kebiasaan. Mungkin karena aku sering menganggap anak belum mampu maka aku yang memenuhi semua kebutuhannya. Aku lebih suka menyuapi anak daripada mengajarkannya makan sendiri karena waktunya lebih singkat dan aksi tutup mulut anak saat makan yang aku rasa sangat menyulitkan. Akhirnya sekarang lebih susah mengajarkan kemandirian pada anak karena anak belum cukup memahami mengapa dia harus bisa sendiri.

Mengajarkan anak tentang tanggungjawab dan kemandirian memerlukan usaha, konsisten dan komitmen. Lebih baik aku mulai dari sekarang daripada tidak sama sekali. Mengajarkan kemandirian pada anak tidak harus menunggu anak bisa berkomunikasi dengan lancar, karena sejatinya anak bisa melihat, merekam dan mencontoh apa yang kita ajarkan. Sudah seminggu lamanya aku mengajarkan kepada Abhi ini dan itu namun hasilnya masih jauh dari harapan, kesabaran yang semakin hari semakin luas yang aku perlukan.

Sepertinya aku harus lebih lagi dalam memahami anak kapan sebenarnya dia bisa diajarkan dan semakin percaya pada kemampuan anak. Sepertinya aku harus menyiapkan berbagai trik dan strategi mengajarkan kemandirian pada anak. Beberapa insight yang aku dapat selama mengajarkan kemandirian pada Abhi.

🥑 Menciptakan Suasana Hati yang Menyenangkan Pada Anak
Menciptakan suasana hati yang menyenangkan pada anak ini melebihi menu makanan yang aku berikan. Seenak apapun makanan yang aku berikan tak akan disentuh kalau mood dia tidak baik. Dan apa yang aku ajarkan tidak bisa diterima dengan baik saat suasana harinya buruk.

🥑 Memahami Kemauan Anak
Ketika  anak ingin nenen dulu namun aku ingin dia makan dulu dengan alasan nanti makannya habis sedikit. Kadang anak ingin main dulu baru makan tetapi aku mau ia makan dulu karena sudah masuk jam makannya. Memahami kemauan anak jadi anak tidak merasa dikekang dengan keinginan-keinginanku yang meminimalisir anak tidak tantrum.

🥑 Menerapkan Kaidah Komunikasi Produktif
Hati yang senang, paham kemauan anak dan dibarengi dengan komunikasi yang efektif menjadikan latihan kemandirian anak bisa mudah dilakukan.

Belajar Makan Ala Abhi


Aku sudah deg-degan, duh pagi ini pasti rewel karena kemarin bahagia banyak orang bersamanya, namun aku salah besar. Abhi bangun tidur sangat bahagia tidak rewel dan aku siapkan mie goreng kesukaannya, tanpa aku bujuk makan dia sudah menarik tanganku meminta piring yang berisi mie gorengnya. "Eh Abhi mau mie goreng, sebentar Bunda potong-potong dulu biar tidak panjang-panjang, jadi gampang dimakan" kataku padanya.

Aku tinggal menyantap roti buat sarapan pagiku, tak perlu lagi aku membantunya makan karena ia sudah ahli menjumput mie dari piring dan dimasukkan kedalam mulutnya. Selang kurang lebih satu jam, piring yang berisi mie goreng pun sisa mie dengan ukuran kecil yang susah ia ambil. "Bunda" rengeknya, "Dalem, apa sayang" jawabku. "Mimik" pintanya. Ternyata ia haus.

Haruskah ia makan mie setiap hari hingga tak usah lagi aku ajarkan menggunakan sendok, gumamku dalam hati. Bukan solusi cuma gelitik pikiranku saja.

Tangisnya pecah keluar dari kamar, ternyata ia cakep main dan ingin tidur. Ku neneni di tempat tidur, tak lama kemudia ia tertidur dengan pulas hingga tak mendengar langkah kaki Bapaknya yang pulang sebentar disela kerjanya.

Seperti biasa adzan dhuhur berkumandang, saatnya ia terbangun dan lapar. Hm, ku siapkan lauk pauk untuknya.

Bangun lalu mengoceh entah apa yang ia katakan. "Yuk bangun makan" ajakku. Melatih adab makan yang benar tak boleh tertinggal. "Yuk makan, bismillahirrohmanirrohim" ajarku padanya. Dengan memdominasi ia mulai mengambil sendok dan menyerok nasi dimasukkan dalam mulutnya, tak lantas pergi meninggalkanku, masih duduk nyaman dipangkuanku sampai suapan ke lima. Wah rekor ini, biasanya satu atau dua suap ia sudah kabur mengambil mainannya kembali. Siang ini ia makan dengan lebih tenang. "Abhi pinter ya" pujiku.

Memasukkan Pakaian Kotor Dalam Keranjang


Melatih kebiasaan baik ini sudah lancar namun masih perlu diingatkan, setelah diingatkan untuk membawa pakaian kotornya bergegas ia pegang dan berjalan keluar dimasukkan dalam keranjang. Belum menjadi sebuan kebiasaan namun sudah bisa ia lakukan dengan benar.

Menggosok Gigi


Aku ganti Sikat gigi silikonnya Abhi dengan yang baru. Yang pastinya aku berharap ia lebih menyukainya dan nyaman dimulutnya.




Alhamdulillah mandi sore ini Abhi mau pakai sikat gigi barunya. Saat menggosok gigi masih ku bantu dengan pengenalan sikat gigi baru. "Gigi bawah digosok, yang dalam sekarang, ganti gigi atas" tangan kami berdua memegang sikat bersama.










#hari9
#T10hari
#gamelevel2
#bunsayjateng
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional




You May Also Like

0 komentar