Aliran Rasa
ALIRAN RASA MELATIH KEMANDIRIAN ANAK
Setelah materi game level 2 di kelas bunda sayang tayang di google class, ku baca berulang-ulang, rasanya seperti ada yang menamparku. Lalu ku pandangi wajah putra pertamaku yg sedah terlelap, maafkan bunda ya nak, begitu banyak hal yang belum bisa bunda ajarkan padamu, hingga kamu belum bisa ini itu seperti kawan-kawanmu. Semoga permintaan maaf ku ini bisa menjadi pelejut semangat dan kepercayaan dalam diriku untuk melatih kemandiriannya.
Aku yang dulu, menunda-nunda dengan alasan kalau dia masih kecil, ternyata semua itu salah, memang seharusnya mengajarkan diwaktu kecil hingga dapat terekam dalam ingatan dan alam bawah sadarnya. Aku yang selalu menyukupi semua kebutuhannya mulai dari hal kecil seperti membuka snack, hingga dia seperti anak yang malas. Sekarang tak lagi ku lakukan, aku menyuruhnya berusaha sambil ku ajarkan langkah-langkahnya.
Anak yang tak bisa duduk diam, yang fokusnya hanya sekejab mata, kini ku latih untuk lebih bisa mengontrol dirinya dan fokus terhadap satu hal. Hari demi hari aku coba selami suasana hatinya, karena suasana hati anak adalah kunci dalam pembelajaran. Jika anak tidak mood, dia akan uring-uringan dan tak mau melakukan yang aku ajarkan. Strategi silih berganti aku terapkan untuk memahami bagaimana agar melatih kemandirian itu berhasil. Rasa lelah hingga nyaris putus asa ku lalui selama dua minggu.
Aku ceritakan pada suamiku kebahagianku jika Abhi berhasil melakukan yang aku ajarkan, ini yang menjadi pengingat bahwa sesungguhnya anak kami bisa. Latihan, stimulasi yang terus menerus membuatnya semakin hari semakin ada perubahan, ya walaupun tidak signifikan. Bukan cuma Abhi yang belajar, aku sebagai ibu yang bersamanya 24 jam ini juga belajar tiada henti. Masukan kanan kiri ku pilah mana yang cocok untuk Abhi. Karena semua orang tahu bahwa sikap mandiri wajib dimiliki semua orang, namun tak semua tahu bagaimana mengajarkannya. Dan proses melatih kemandirian Abhi tak berhenti pada tantangan kelas bunda sayang ini, karena sudah menjadi bagia dari kewajibanku mengajarkannya.
Aku tegaskan lagi disini, sebagai orang tua harus mempunyai ketegasan dalam proses pembiasaan kepada anak.
Ketegasan -> pembiasaan -> habit -> kesadaran
Orang tua yang mempunyai kebiasaan baik pasti akan menurun kepada anaknya mempunyai kebiasaan yang baik pula. Ini yang mendasari kenapa perlu melatih kemandirian sejak dini pada Abhi, "Kerana kita tidak selamanya hidup bersama anak, maka mempersiapkan mereka berpisah dengan kita" menurut Abah Ihsan.
Besar harapanku bisa mengejar ketertinggalan ini, mengajarkan Abhi kemandirian sesuai usianya, hingga Abhi menguasainya dan menjadi kebiasaan kemudian muncul kesadaran untuk melakukannya. Dengan kemandirian yang dia kuasai sekarang dan akan bertambah sesuai umurnya kelak, semoga bisa menjadi pribadi yang penuh inisiatif, kreatif, bertanggung jawab, meningkat keterampilannya, tidak bergantung kepada orang lain, percaya diri, berpikiran kritis, bermental kuat, berani mengambil resiko.
#AliranRasaMelatihKemandirianAnak
#gamelevel2
#tantangan10 hari
#MelatihKemandirian
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
0 komentar