Pencarian Bakat Abhi dari Kegiatan Brain Gym

by - Oktober 25, 2019




 "Tidak ada kata terlambat untuk menjadi apa yang kamu inginkan."-George Eliot-


Fakta unik yang sudah lama beredar dikhalayak ramai adalah gen orang tua menurun pada anaknya, begitu juga bakat yang dimiliki anak bisa berasal dari orang tuanya. Suami saya suka dengan olahraga terutama basket yang merupakan salah satu bakatnya, kalau saya suka olah fisik, ahaha. Ya dirumah ada sepeda statis untuk mengeluarkan keringat saya.


Dari buku digital karangan Mbak Andita A. Aryoko yang berjudul "Jurnal Aktivitas Anak dan Ibu, 15 Bakat Panca Indra Anak, 30 Bakat Sifat Ibu" disebutkan macam-macam bakat sifat yang ada pada seorang individu. Salah satu bakat sifat yang akan saya stimulasikan pada Abhi adalah bakat olahraga "Bunda bisa mengajak olahraga yang ringan-ringan saja dan lihat antusiasmenya". Lalu olahraga apa yang ringan bagi Abhi?


Brain Gym? Poster peraga yang aku lihat di ruang observasi psikolog anak. Apa itu Brain Gym? Brain gym adalah nama serangkaian latihan gerak sederhana untuk stimulasi otak dalam memudahkan kegiatan belajar. Gerakan pada brain gym merupakan kemampuan untuk menggunakan kedua sisi tubuh pada saat yang sama secara terkendali dan terorganisir. Anak dapat mengkoordinasikan kedua sisi tubuh adalah indikasi bahwa kedua sisi otak berkomunikasi dan berbagi informasi satu sama lain.


Jadi, kali ini saya menjajal brain gym pada Abhi. Si sulung saya yang kinestetik sekali ini saya ajarkan olahraga yang bersifat tenang, karena brain gym ini mirip dengan yoga. Dia berhasil menyelesaikan beberapa gerakan, total ada 9 gerakan yang bisa dia lakukan dengan panduan saya. Gerakan brain gym bisa baca disini.


Gerakan Footflex (Brain Gym)



Gerakan Double Doodle (Brain Gym)


Abhi berbinar matanya ketika saya minta dia memegang crayon dan saya pandu untuk menggambar kupu-kupu (Double Doodle) dengan kedua tangannya secara bersamaan. Selain berbinar-binar saat menggambar, crayon menjadi objek kesukaan Abhi. Fokus Abhi hanya sebentar, dua atau tiga gerakan dia sudah lari. Abhi bisa kurang bisa memahami perintah karena ini kombinasi gerakan yang melibatkan otak kanan dan kiri jadi sepertinya dia masih kesusahan mengkoordinasikan.





Setelah melakukan brain gym ini belum bisa dikatakan kalau Abhi punya bakat dibidang olahraga. Karena sikapnya yang tak bisa diam itu masih sebatas menyalurkan energinya yang berlebih.


Tempo hari ketika saya mempraktekkan gerakan brain gym Hook-ups (mengaitkan tangan kanan dan kiri untuk merilekskan) ini bersama Abhi ekspresinya tampak biasa saja. Surprise datang di pagi hari sebelum berangkat sekolah PAUD, Abhi mengulangi gerakan ini tanpa saya minta.


Insight yang diperoleh dari Brain gym siang ini sebagai cara meningkatkan pengelolaan emosi pada Abhi. Dan terbukti dia bisa tenang melakukannya. Walaupun belum muncul keunikan dari dalam diri Abhi melalui kegiatan ini, Abhi tetaplah bintang yang mau melakukannya tanpa berontak dan menangis.



Brain Gym Untuk Anak


Brain stimulation akan membawa dampak tumbuh kembang yang optimal pada anak. Brain stimulation dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan brain gym. Dan pada waktu anak menginjak usia 3 tahun, otaknya telah membentuk 1.000 triliun hubungan atau sekitar dua kali lipat hubungan yang dimiliki oleh orang dewasa. Mengingat masa emas tersebut seharusnya orang tua memberikan brain stimulation pada anak.


Gerakan-gerakan brain gym untuk anak usia 3 tahun merupakan gerakan yang sederhana mengkoordinasikan gerakan tangan dan kaki atau bagian tubuh yang lain. Diketahui bahwa belahan otak kanan mengontrol belahan tubuh kiri, dan sebaliknya otak kiri mengontrol belahan tubuh kanan. Disamping itu terdapat bagian otak dengan fungsi tertentu misalnya : menyangkut fungsi intelektual, kontrol otot, pengaturan fungsi-fungsi internal tubuh, dan pusat-pusat emosi yang masing-masing berada di tempat yang berbeda-beda.



Apa Perlunya Kegiatan Brain Gym?



Tujuan utama dari kegiatan brain gym untuk memobilisasi keterampilan berkonsentrasi yang lebih baik. Kegiatan senam otak sederhana meningkatkan pembelajaran dan meningkatkan keterampilan organisasi. Beberapa manfaat yang diperoleh dari kegiatan brain gym yang kontinyu ini dapat menjaga kesehatan mental secara keseluruhan.

Keuntungan Brain Gym Pada Anak


"Daya tahan olahraga mengajarkan untuk tetap fokus, tetap berdedikasi, dan untuk mengerti bahwa akan mengalami keadaan baik dan buruk. Akan tetapi, perlu tetap lari melaluinya"

1. Memungkinkan anak belajar tanpa stress
2. Dapat dilakukan dalam waktu singkat (kurang dari 5 menit)
3. Tidak memerlukan bahan atau tempat yang khusus
4. Dapat dipakai dalam semua situasi belajar anak (juga dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya item kognitif saja)
5. Meningkatkan kepercayaan diri
6. Menunjukkan hasil dengan segera
7. Dapat dijelaskan secara neurofisiologis
8. Sangat efektif dalam penanganan anak yang mengalami hambatan dan stress belajar
memandirikan anak dalam belajar, dan menolong untuk memanfaatkan seluruh potensi dan ketrampilan yang dimiliki anak.

Hal ini diakui  oleh “National Learning Foundation USA” dan menyebarluaskannya di banyak negara, sebagai salah satu tehnik belajar yang baik.



Kapan Brain Gym Dilakukan ?



Jika kau tidak bisa terbang, lari. Jika kau tidak bisa berlari, jalan. Jika kau tidak bisa berjalan, merangkak lah. Namun, apa pun yang kau lakukan kau harus terus maju ke depan." — Martin Luther King, Jr.


Poster Gerakan Brain Gym


The Brain Gym Activities

Poster ini yang saya gunakan untuk kegiatan brain gym Abhi dan bisa baca lebih jelasnya disini.

Brain gym dilakukan 10-15 menit sebelum kegiatan bermaina sekaligus belajar anak dimulai. Brain gym ada banyak macam, kali ini aku menjajal brain gym pada Si Sulung dengan mencontoh gambar pada poster yang terbagi menjadi 4 jenis kegiatan berdasarkan tujuannya. Pertama "The midline movements" kumpulan gerakan yang bertujuan untuk melatih kemampuan membaca, menulis, mendengar atau berbicara. Kedua "The Energy Excercies"  beberapa gerakan untuk melatih kemampuan merencanakan, mengatur, atau mengatur berbagai hal. Ketiga "Deopening Attitude" kumpulan gerakan yang mempunyai tujuan berbagi, bermain atau bekerja. Yang keempat "The Lengthening Activities" beberapa gerakan yang bertujuan untuk melatih fokus, memahami dan berpartisipasi.


Seorang peneliti menemukan bahwa anak-anak yang memiliki kesempatan untuk senam brain gym15-45 menit sebelum kelas belajar dimulai, lebih fokus  dan lebih memperhatikan pekerjaan sekolah. Efek positif ini berlangsung dua hingga empat jam setelah latihan mereka ”. (sumber)

You May Also Like

0 komentar