Diberdayakan oleh Blogger.
  • Home
  • Beauty
  • Makna Cerita
  • Parenting
    • Komunikasi Produktif
    • Melatih Kemandirian Anak
    • Family Project
    • Gaya Belajar Anak
    • Stimulasi Anak Suka Membaca
    • ILoveMatch Parenting

SUDUT PANDANG OKY

Beberapa hari ini Abhi kerap mengucapkan kata "ain" maksudnya "main". Mengajak main, tak mau sedetikpun berpaling dari hadapan bundanya. Walaupun hanya duduk dipangkuan dia sudah lega. Selalu menarik tangan saya di tempat favoritnya untuk menemaninya bermain.


Siang yang cukup terik hingga baju kutung tak pakai celana hanya pakai popok busana yang nyaman dia pakai.


Tarik terowongan keluar kamar



"Aaaaaa"
"Aiiinnn"


Pekik Abhi sambil menyeret terowongan mainannya keluar dari kamar.


"Mau main ? Mau dibawa kemana ?"


Masih ditarik sampai menyangkut pintu kamar akhirnya saya keluarkan terowongan tersebut dan membawanya ke ruang tengah area bermainnya. Saya taruh di dekat pagar tangga, tapi Abhi menyeretnya keseberang mendekati dinding.


"Ayo masuk"

Masuk terowongan lalu keluar dan masuk lagi sambil lelarian kegirangan hingga sepuluh kali putaran. Aktifitas ini memang dianjurkan untuk melatih koordinasi kaki, tangan dan mata si Abhi.


Selesai sepuluh kali putaran, saya menambahkan tenda diujung salah satu sisi terowongan. Abhi masih tertarik dan masuk dalam melewati terowongan dan tenda, namun lebih slow atau lambat karena tenaganya yang sudah berkurang.



Masuk ke dalam terowongan



Mulai bekerja keras menyeret terowongan keluar dari kamar, memilih sendiri letak terowongan yang enak untuk dia bermain. Mempunyai stamina yang tinggi masuk dan keluar sampai berpuluh kali putaran tanpa rasa capek dengan mata berbinar-binar. Sebenarnya Abhi mau melakulan permainan apa saja jika saya arahkan, memang kadang menolak tapi kemudian dia mau melakukannya. Antusiasnya pada permainan yang melibatkan fisik seperti ini sangat dia gemari hingga seperti tak mengenal capek. Ciri sifat seperti yang ditampakkan oleh Abhi ini merupakan bahasa bakat "achiever" ingin meraih apa yang dia inginkan dengan segenap daya upaya.


"Achiever si Pekerja Keras"


Selain analytical, emphaty, harmony, olahraga, naturalis sekarang bakat achiever yang dimiliki Abhi. Tinggal saya harus mengarahkan fokus Abhi supaya bakat tersebut bisa bersinergi satu sama lain, tidak tenggelam, dan menjadi kekuatan yang menjadikannya produktif.


Bagaimana Mengarahkan Si Pemilik Bakat Achiever Ini ?



"Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian” -Ali bin Abi Thalib


Orang dengan bakat achiever kurang suka dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin, karena dia akan cenderung jenuh. Orang dengan bakat achiever suka tantangan jadi dipikirannya yang ada kerja dan kerja, jika dianalogikan seorang anak-anak maka dia akan main-main dan main.


Profesi dengan bakat Achiever seringkali dijumpai pada penjual (salesman), teknisi proyek, teknisi lapangan, pekerja lapangan, relawan, dan petugas SAR atau Tim Pencari dan Penyelamat.


Nah, terlihat sudah jika orang yang suka bekerja keras harus diseimbangkan dengan kerja yang mengenal waktu, bisa memanage waktu istirahatnya. Saya pun membuat aturan jam main dan jam tidur Abhi supaya dia terbiasa kapan waktunya main dan istirahat.


Kelemahan Abhi terletak pada fokus, jadi untuk menjadikan pekerja keras yang bertanggungjawab dan disiplin saya harus membangun fokus Abhi. Latihan sambil bermain cara ampuh meningkatkan fokusnya.


Walaupun masih banyak kelemahan yang dimiliki Abhi, dia adalah bintang yang mulai bersinar memberi bahagia dengan cerianya dan kepolosannya.


"Dibalik anak yang selalu merasa percaya diri,terdapat orang tua yang selalu mempercayainya" - ESQ Team"


Dalam buku Manajemen Potensi Diri karangan Drs. Slamat Wiyono, Ak, M.A ada test yang bisa menunjukkan seberapa kuat seseorang mempunyai suatu bakat tertentu. Pada gambar di bawah tertulis pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, tapi kalau dilihat dari sepuluh pertanyaannya ditujukan untuk oramg dewasa bukan anak-anak. Yah, semoga bisa membantu saya sebagai emaknya menemukan seberapa besar bakat achiever saya.


Test Bakat Tingkat Achiever


Cara membaca

Oktober 31, 2019 No komentar

Hujan Bhiii


Teriak saya pada Abhi.
Srekk... tirai jendela terbuka.
Namun Abhi tak puas melihat rintik gerimis dari balik kaca jendela. Tangannya menarik tangan saya minta dibukakan pintu besar ruang tamu.


"Abhi mau lihat hujan ?"
"Di sini aja ya, duduk sama bunda"
(lagu tik tik bunyi hujan menjadi soundtrack mencium harumnya tanah yang basah oleh air hujan)


Abhi mulai berdiri dan lari turun ke halaman.

"Aiirrr... jatoh"


Merasakan tetesan air hujan



Ubun kepalanya yang basah terkena gerimis kala itu. Yang ada dibenaknya adalah air yang jatuh dari langit membasahi rambut kepalanya.


Sontak saya teringat salah satu novel fiksi yang berhasil mencuri perhatian saya dulu sewaktu duduk dibangku SMA. "Angel and Demons" tokoh Vittoria kecil yang genius ini bertanya pada ayah angkatnya tentang buah yang jatuh dari pohonnya, kemudian diceritakan padanya tentang teori gravitasi.


Memegang paving dan mencium aroma tanah



Fokus Abhi pada air yang jatuh membasai paving halaman rumah Eyang Kakung. Durasi menikmati air gerimis ini kurang lebih seperempat jam. Abhi berlarian memutari halaman, naik turun tangga halaman sesekali menengadahkan kepalanya melihat air hujan. Sesekali memegang kepala yang basah terkena air hujan. Sampai dia memegang dan mencium paving yang basah dan aroma tanah yang keluar.


Abhi si anak yang masih mengejar milestone perkembangannya menyadari kalau air hujan itu air yang jatuh. Ini menurut saya sebuah AHA momen yang membuat saya bahagia.


Memahami bakat anak pasti erat hubungannya dengan kecerdasan yang dimiliki oleh anak tersebut. Aktifitas Abhi di atas merujuk pada kecerdasan naturalis, dimana Abhi kepekaan pada fenomena alam, dan kemampuan merasakan bentuk-bentuk serta menghubungkan elemen-elemen yang ada di alam.

Lalu, bagaimana cara saya kembangkan dengan bakat Abhi yang satu ini ?


"Orang tua yang bijak akan selalu membimbing anak dengan cara memberi contoh yang tepat sehingga mereka dapat menirunya dengan baik.” -ESQ Team


Beberapa gambaran yang saya dapat untuk mengasah kecerdasan naturalis si kecil. Orang tua khususnya saya dapat memberi pelajaran dan praktek memelihara tanaman (menanam, menyiram, menyiangi, memupuk dll.), memelihara dan menyayangi binatang, membersihkan lingkungan sekitar, membuang sampah pada tempatnya, membiasakan mereka untuk tidak mencabut tumbuhan secara serampangan dll. Kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan sejak dini ini akan berurat akar, sehingga akan secara konsisten mempraktekkan nilai-nilai naturalis.




Amat penting artinya untuk memasukkan ke dalam kegiatan bermain anak nilai-nilai naturalis, sehingga sejak dini anak-anak sudah mendapat pengetahuan tentang lingkungan dan bagaimana melestarikan lingkungan. Praktek dan contoh nyata amat penting bagi anak-anak usia dini ini. Apa yang dapat diajarkan dan dicontohkan oleh keluarga dapat ditiru oleh anak dan kepedulian dapat tumbuh dari dalam dirinya.


"Anak adalah peniru ulung. Tunjukanlah selalu hal baik agar mereka bisa menirunya dengan baik” ESQ Team



Kecerdasan Naturalis memiliki ciri antara lain: 

1). suka dan akrab pada berbagai hewan peliharaan,
2). sangat menikmati berjalan-jalan di alam terbuka,
3). suka berkebun atau dekat dengan taman dan memelihara binatang,
4). menghabiskan waktu di dekat akuarium atau sistem kehidupan alam,
5). Suka membawa pulang serangga, daun bunga atau benda alam lainnya,
6). Berprestasi dalam pelajaran IPA


Dari ke enam ciri di atas, Abhi memiliki ciri-ciri dari poin 1-4. Abhi belum suka membawa tanaman pulang karena saya tidak ajarkan memetik tanaman sembarangan. Kalau poin no.6 Abhi belum terlihat karena belum sekolah masih PAUD saja.haha



Anakku Tamu Istimewaku

Anakku Harapanku

Anakku bintangku



Oktober 30, 2019 No komentar

Suka lari ? iya


Suka panjat tangga ? iya


Kadang kesrimpet kaki sendiri teeus jatuh, itu yang kadang terjadi pada Abhi. Dan memang betul motorik kasar dan halusnya masih sangat perlu distimulasi. Menurut psikolog anak yangbkerap saya temui, pada anak usia 2-3 tahun koordinasi keseimbangan tubuh belum matang, sehingga sering jatuh. Tubuh anak butuh stimulasi untuk membantu perkembangan keseimbangannya. Melatih keseimbangannya dengan kegiatan yang menyenangkan seperti berjalan di atas papan titian.


Referensi dari Pinterest


Papan Titian



Papan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berasal dari kata kayu yang sifatnya lebar dan tipis, sedangkan Titian adalah suatu jembatan atau jalan yang mempunyai arti sempit. Jadi papan titian adalah sebuah balok papan yang terbuat dari kayu yang biasa digunakan untuk mengukur keseimbangan ketika seseorang menaikinya. Menurut Yani Mulyani dan Juliska Gracinia berpendapat bahwa papan titian adalah sebuah balok papan yang berukuran panjang 1,5 meter hingga 2 meter dan memiliki ketinggian sekitar ± 30–50 cm.


Salah satu kegiatan fisik motorik yang ada di sekolah adalah berjalan di atas papan titian. Ketika anak berjalan diatas papan titian mulanya anak dapat memposisikan tubuhnya dengan menaiki papan, kemudian kedua tangan direntangkan, posisi pandangan mata lurus kedepan, lalu secara perlahan-lahan telapak kaki maju ke depan dan posisi tepat berada di depan kaki satunya. Langkah ini dilakukan secara bergantian dan kekuatan otot kaki diperlukan untuk menahan bobot tubuh dan anak berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh dari papan titian tersebut.


Papan titian 



Papan titian yang digunakan biasanya berbeda-beda ukuran, ada yang kecil, sedang maupun lebar. Bisa dibikin di outdor atau indor. Apabila ukuran papan titian semakin kecil maka semakin besar anak untuk meningkatkan konsentrasinya dan semakin sulit pula anak untuk melangkah dan mengendalikan koordinasi gerak kaki dalam menyeimbangkan tubuhnya.


Anak usia dini suka melakukan kegiatan yang bersifat menantang dan memerlukan konsentrasi penuh, seperti ketika anak berjalan melewati suatu garis maupun objek seperti papan titian. Berjalan di atas papan titian merupakan suatu objek yang mana dapat mengontrol anak untuk berjalan dengan cara bergerak lambat maupun cepat. Menurut Montolalu ketika anak berjalan diatas papan titian maka dapat menitikberatkan koordinasi gerakan motorik halus dan kasar, selain itu dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak, mengontrol kepekaan bahwa anak secara langsung akan berpikir bagaimana cara supaya ia tidak jatuh ketika melakukan kegiatan tersebut, karena anak sering berfikir bahwa ia takut dan tidak mau menaiki papan titian karena takut jatuh. Sebagaimana yang dikutip oleh Mohammad Muhyi Faruq bahwa dengan berjalan di atas papan titian ini dapat menumbuhkan keberanian seorang anak untuk menaiki papan tersebut.


Biasanya di taman kanak-kanak menyediakan suatu objek papan titian, yang mana seorang guru dapat menilai seberapa sering anak berjalan di atas papan titian dan sejauh mana tingkat keseimbangan tubuh anak ketika berjalan. Dengan kegiatan yang biasa dilakukan disekolah ini terutama papan titian, maka terdapat banyak manfaat bagi anak, diantaranya yaitu :

1) Dapat menumbuhkan tingkat konsentrasi antara mata, tangan dan kaki.

2) Menumbuhkan sikap percaya diri anak.

3) Meminimalkan anak untuk tidak sering terjatuh ketika bermain.

4) Melatih keseimbangan tubuh anak.


Indikator Kegiatan Berjalan di atas Papan Titian


Berjalan di atas papan titian ini terdapat tahapan tertentu yaitu mulanya anak dapat memposisikan tubuhnya untuk naik di atas papan, kemudian merentangkan posisi kedua tangan, pandangan mata lurus ke depan, dan secara perlahan-lahan telapak kaki maju ke depan dan posisi tepat berada di depan kaki satunya, secara bergantian. Pencapaian anak ketika dapat berjalan yaitu anak dapat mengoptimalkan kematangan dan melatih kekuatan otot-otot kakinya. Anak juga dapat secara leluasa bermain dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Indikator perkembang dalam kegiatan ini yaitu :

1. Melakukan kegiatan yang menunjukkan melakukan berbagai kegiatan motorik kasar dan halus yang seimbang terkontrol dan lincah.

2. Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu memanfaatkan alat permainan di dalam dan di luar ruangan
3. Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu melakukan gerakan meloncat, berlari secara terkoordinasi.


Meniti jalan di atas papan titian, seperti salah satu gerakan senam lantai yang menggunakan alat bantu papan. Nyatanya senam lantai membantu para atlet untuk menjaga keseimbangan tubuh. Si kecil Abhi bisa mencontek adegan ini. Otot kaki Abhi terbilang sudah cukup kuat namun latihan  ini menguatkan bagian otot kaki Tibialis Anterior yang berperan penting saat anak berlari dan melompat, serta koordinasi antara mata dengan kaki untuk keseimbangannya.


 Fungsi Papan Titian (Balance Beam Axerciser) :


Melatih kekuatan otot kaki.
Melatih keseimbangan tubuh dalam berdiri, berjalan dan meniti.
Melatih koordinasi mata, kaki dan koordinasi ruang.
Melatih keberanian dan kepercayaan diri.
Mengenal konsep tinggi rendah.



Abhi dan Papan Titian



Sumber Pinterest



Awalnya Abhi takut dan perlu dipegangi kedua tangannya. Kesempatan ketiga meniti papan titian Abhi berhasil melepas satu tangannya hanya satu tangan yang dipegangi. Mungkin kesempatan keempat atau kelima Abhi berjalan sendiri tanpa dipegangi.


Abhi bisa bolak-balik tiga kali melewati papan titian ini. Kegiatan ini bukan merupakan kegiatan kesukaan Abhi tapi sebuah tantangan baginya. Pertama kali menjajal Abhi menangis, kesempatan kedua dan ketiga dia suka enjoy dengan mata yang berbinar melewati tantangan papan titian ini.


Belajar berjalan dengan tenang langkah demi langkah demi melatih keseimbangan dan koordinasi kaki dan matanya. Abhi belajar sabar supaya tidak jatuh dan dapat melewati tanpa perlu bantuan. Si kecil yang suka berlari ini bisa mengikuti perintah berjalan lambat juga.


"Abhi adalah bintang dalam hidup kami yang sel sinarnya satu persatu terbuka dan bercahaya"





Sumber :

Prabandi, Nevy Indira.2019.Pengaruh Kegiatan Fisik Motorik Berjalan Di Atas Papan Titian Terhadap Keseimbangan Tubuh Anak



Oktober 29, 2019 No komentar

Membuat Sendiri Cat Warna




Main pasir tambah air sudah ?
Main biji-bijian sudah ?
Main yang lembek seperti bubur belum pernah.
Dan anak kecil mana yang tidak suka corat-coret? Biasanya Abhi dengan crayon, spidol dan cat air. Namun cat air yang biasanya digunakan Abhi tidak boleh termakan, pastinya saya akan khawatir dengan keamanan cat tersebut.

Nah, kemudian saya mau membuat kegiatan sensorik sekaligus yang bisa untuk bahan melukis Abhi. Dengan cat warna yang saya buat ini tidak perlu membatasi ai kecil berekaplorasi dengan cat, karena bahan catnya aman bila termakan oleh si kecil.


Caranya cukup mudah. Berikut ini bahan-bahan yang diperlukan:

1/2 gelas - Tepung Maizena
3 sdm -  Gula pasir
1/2 sdt - Garam
400 ml - Air
4-5 tetes - Pewarna makanan


Cara Membuatnya

Campurkan semua bahan pada wadah atau panci (kecuali pewarna) dan tuangkan air. Kemudian panaskan dengan menggunakan api yang kecil. Aduk-aduk terus adonannya sampai mengental selama sekitar 10 menit (sampai adonan benar-benar kental) bisa diangkat.






Bagi adonan menjadi 4 di dalam wadah kecil atau sesuai warna yang diinginkan. Tunggu sampai dingin s
campurka. 4-5tetes pewarna makanan ke dalam setiap wadah.





Cat siap untuk bermain si kecil








Melukis dan Eksplorasi Indera Perabanya








Abhi tertarik dengan warna merah dan kuning. Cat yang aman ini dengan teksturnya yang unik akan menjadi sarana menarik untuk eksplorasi indera peraba Abhi. Jika cat tak sengaja termakan tidak perlu khawatir karena dari bahan yang aman. Saya akan gunakan sendok ketika bermain dengan Abhi.

Melukis apa yah dengan cat warna yang seperti fla isian kue sus ini. aha. Saya tersenyum sendiri ketika mendapati cat yang gemes di wadah kecil itu. Rencananya membuat lukisan kepiting dengan cap tangan Abhi dan beberapa bentuk lainnya dengan kakinya juga.

Namun apa yang terjadi ? (dibaca dengan lirik lagu ya) Haha

Langsung diambil cat warna merah ketika saya sodorkan di depannya. Di ratakan pada kedua telapak tangannya, di buat tepuk tangan. Saya minta untuk membuat cap tangan di secarik kertas namun jadinya tak menentu karena dia lebih tertarik dengan tekstur catnya.


"Ayuk Bhi gambar bunga matahari"


Campur warna kuning, merah dan sedikit hijau untuk warna coklat bagian tengah bunga. Lanjut ambil warna kuning untuk kelopaknya. Nah bagian tangkai warna hijau bagian Abhi ya uret-uret.


Oktober 28, 2019 No komentar


Akhir pekan kali ini benar-benar quality time kami bertiga. Sabtu dan Minggu kami bersama sepanjang hari, Minggu ini saya mengajak Abhi ke playground di suatu pusat perbelanjaan di dekat rumah Eyang. Playground yang luas dengan berbagai wahana bermain anak. Minggu lalu saya pun mengajak Abhi ke playground di Kota Temanggung, walaupun kecil Abhi sangat menikmati dan bahagia dapat bermain bersama kami selama 45menit. Semoga di playground yang luas ini Abhi bisa lebih senang dan dapat lama bermain karena tidak ada batasan waktunya.


Manfaat Bermain di Playground Bagi Kami Bertiga


Bounding Time


“Menyempatkan waktu untuk bermain dengan anak adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan oleh orang tua” – ESQ Team



Di sini suami bisa mendapatkan bonding dengan anak. Weekend rasanya waktu yang pas mengajak Abhi bermain, setelah bekerja dari senin-jumat dan eyang lagi berada di Surabaya. Jadi kami berdua sebagai orangtua pun dapat menyadari bahwa anak sudah berkembang sejauh mana. Di playground kami bisa mempelajari perkembangan anak.



Meningkatkan kekuatan fisik, koordinasi dan keseimbangan


Diliat dari struktur fiaik Abhi kakinya sangat kuat yang didapat dari aktivitasnya kerap naik tangga, disini kami perlu menguatkan otot tangan Abhi. Di playground yang banyak wahananya ini bagus untuk menguatkan otot tangan Abhi. Jadi pola permainan di playground bisa meningkatkan kekuatan fisiknya.

Selain kekuatan otot tangan Abhi juga masih butuh latihan untuk koordinasi dan keseimbangan. Abhi sering dilatih meniti papan titian untuk melatih keseimbangannya. Apa wahana untuk melatih koordinasi dan keseimbangan di playground ini?

Jembatan gantung, Abhi melewati jembatan gantung beberapa kali dia lewati dengan merasakan kakinya yang bergoyang-goyang.


Meningkatkan perkembangan kognitif, sensorik, motoriknya


Dengan permainan koordinasi tangan, kaki dan mata Abhi bisa terasah keterampilan motoriknya. Hal ini yang sangat dibutuhkan oleh Abhi. Perkembangan motorik dan sensorik merupakan bagian dari cara meningkatkan perkembangan kognitifnya.




Saya lihat dari tempat tunggu Abhi melintasi jembatan dari ring-ring besi. Kaki Abhi terperosok dua kali badannya tidak sampai jatuh karena ada jaring-jaring dibawah wahana. Abhi masuk ke dalam playground ditemani oleh Bapaknya. Saat kaki Abhi terperosok suami saya tidak langsung membantu Abhi menarik kakinya, membiarkan Abhi berusaha sendiri bangun mengangkat kakinya. Dua kali kaki Abhi terperosok tapi masih mampu bangun sendiri sampai ujung jembatan.


Meningkatkan atau mengembangkan kemanpuan sosial, menjaga diri dan emosi


Interaksi anak dengan kami orang tuanya, teman sebaya dan orang tua pendamping lainnya membuat suasana bermain menjadi ramai. Berbagi tempat bermain, berbagi mainan, bergantian prosotan, bergantian loncat ditrampolin. Anak diwajibkan beradabtasi dengan lingkungan bermainnya supaya tetap enjoy dan tidak berebut mainan.


Kreativitas dan imaginasi









Samping playground ada playland yang di dalamnya ada beberapa spot tempat bermain memasak, bermain musik dan berjualan. Di spot ini anak diajarkan bermain peran dan berimajinasi. Abhi masuk dari spot satu ke yang lainnya, Abhi lebih lama berada pada spot berjualan, dia mengambil beberapa buah mainan.


Memiliki kepercayaan diri





Awalnya suami mengarahkan Abhi melewati wahana demi wahana, setelah satu kali putaran kemudian suami membiarkan Abhi mengeksplor sendiri pola bermainnya. Kesana kemari hanya diawasi oleh suami dari jarak amannya. Memberikan kepercayaan diri pada anak untyk menumbuhkan inisiatifnya.


Abhi Bermmain dan Belajar di Playground 




Berbicara tentang bakat anak selain analisis dan empati, bakat lain Abhi adalah harmoni. Terlihat ketika senang bermain bersama sebayanya dia pernah berusaha mengambil mainan yang dipegang anak lain. Jika mainan dia direbut oleh anak lain dia pilih untuk meninggalkan temannya itu. Abhi cenderung menghindari konflik walapun tergambar kekecewaan diwajahnya.


Mata Abhi berbinar-binar sepanjang bermain. Abhi kira-kira 45menit bermain di playground dan 20menit bermain di playland. Ketika anak bermain dengan asyik di playground kami sebagai orangtuanya belajar mengamati dan mengambil sikap yang sesuai untuk kebaikan Abhi. Abhi bintang kami yang sedang memancarkan sinarnya dengan semangatnya untuk tumbuh dan berkembang.
Oktober 27, 2019 No komentar



Abhi selalu tertegun menatap wajah saya yang basah dengan cucuran air mata ketika sedang merindukan almarhum Ibu atau sewaktu berdoa setelah solat. Ekspresi muka penuh empati sangat kentara kala itu. Abhi anak sulung saya yang maaih kecil setiap seharinya bersama-sama menikmati hari. Dia pasti paham betul berbagai ekspresi yang keluar dari wajah ibunya ini. Selain antara anak dan ibu ada ikatan batin, si kecil saya memang sudah terlihat rasa empati dari dalam dirinya.


Untuk menemukan bakat anak pada usia dini kita harus lakukan beberapa step berperti berikut.


"MENEMUKAN BAKAT ANAK DENGAN MENJALANI BERAGAM AKTIVITAS TIGA KAYA, KAYA WAWASAN, KAYA KEGIATAN, KAYA GAGASAN." -Pandu 45-



KAYA WAWASAN
Di tahap ini, anak -anak memperkaya wawasannya, dengan sering berjalan-jalan melihat berbagai peran manusia di muka bumi ini. Kunci pada tahap ini adalah anak-anak memahami peran manusia itu beragam dan saling bersinergi satu sama lain.Semuanya sama-sama mulia di hadapanNya.


KAYA KEGIATAN
Di tahap ini anak-anak mulai melakukan berbagai macam kegiatan yang beragam. Mereka mulai merasakan langsung dan mengindikasi kegiatan sesuai dengan ciri￾ciri bakat yang ada. Semakin beragam aktivitas yang diikuti akan semakin baik. Ijinkanlah untuk berganti-ganti kegiatan, karena hal ini akan membuatnya kaya.


KAYA GAGASAN
Di tahap ini anak-anak mulai memunculkan berbagai gagasan yang akan mereka lakukan berdasarkan beragamnya wawasan dan pengalaman yang sudah mereka dapat. Mereka makin mengenal siapa dirinya, dan mampu menggagas aktivitas yang "gue banget". Sehingga diharapkan anak-anak akan menemukan 4E aktivitasnya.


Kesukaannya melihat hewan dari buku maupun flashcard yang terkadang masih takut jika melihat langsung. Abhi sangat senang melihat gajah, boneka gajah yang ia miliki sering digendong, dimainkan kaki, telingan dan telalainya. Saya sedikit melihat bakat "empati" dari dalam diri Abhi. Bakat empati merupakan suatu bakat dimana anak bisa merasakan perasan orang lain baik sedih maupun senang.


Bakat empati ini sangat diperlukan untuk bekal dikehidupan sosialnya kelak. Orang yang punya empati besar insyaAllah akan memiliki hati yang baik dan penyayang. Kali ini saya akan mengasah empati Abhi dengan kegiatan akting. Akting yang sering saya tunjukankan padanya ketika menceritakan sebuah profesi. Sedangkan bakat akting itu sendiri adalah Beraksi Mengekspresikan Peran Sebagai Aktor / Artis.


Saya memberikan wawasan pada Abhi bahwa gajah hewan yang harus dilindungi karena jumlahnya yang kian sedikit. Manusia tidak boleh berbuat semena-mena, harus punya rasa sayang pada gajah sebagai makhluk Allah. Saya memberikan kegiatan menonton video penyelamatn gajah untuk mengasah empatinya dan bermain akting menjadi pak polisi untuk menyelamatkan gajah. Sedikit mengenalkan tugas polisi khususnya polisi hutan disini. Abhi harus bisa menemukan cara menyelamatkan gajah.


Polisi Membebaskan Gajah yang Terperangkap





Pemburuan gading gajah pernah marak di hutan Pulau Sumatera, inu menimbulkan keprihatinan dari banyak pihak. Tak cuma komunitas penyayang hewan dilindungi, kami orang awam yang melihat gajah hanya di kebun binatang pun tak akan rela jika dia disakiti dengan mengambil gadingnya. Gajah bisa mati karena terinsfeksi luka karena gadingnya yang diambil paksa oleh orang tak bertanggung jawab.


Sebelum berakting saya memutarkan video tentang gajah yang terjebak dikubangan lumpur. Dari video itu gajah terlihat amat kesusahan untuk keluar dari kubangan lumpur. Beruntungnya warga India tempat gajah terperangkap ini bergegas mencari cara menyelamatkannya. Sungguh mengharukan melihat manusia dan gajah bekerjasama menyelamatkan gajah yang terperangkap dalam lumpur. Manusia memberi komando pada gajah yang ada di atas untuk menarik gajah yang terperangkap. Usaha ini berlangsung cukup lama dan dengan usaha yang gigih gajah malang itu bisa keluar dari kubangan lumpur.


Ekspresi sedih, kasihan melihat tayangan ini dapat menggugah rasa empati Abhi. Kemudian saya menyiapkan lokasi bermain peran. Adegan Gajah yang terperangkap dalam kerangkeng besi pada permainan ini kerangkeng besi saya ganti dengan keranjang.

"Sekarang Abhi jadi Pak Polisi ya" tutur saya pada Abhi.
"Dengar itu suara apa?" tutur saya memperdengarkan suara gajah minta tolong dari chanel youtube.

"Eh, ada suara gajah minta tolong" ujar saya.
"Ayo Pak Polisi Abhi kita selamatkan gajah itu" ajak saya.

"Wiu wiu wiu wiu wiu" sirine mobil polisi.
"Gajahnya ada di dalam sini(terowongan), cepat masuk selamatkan gajahnya"


Menemukan Gajah


"Buka keranjangnya, ambil gajahnya, selamat kamu gajah"


Bersama gajah lagi


Yah seperti itulah bermain peran siang ini.


Insight


Day 3 


Mengasah bakat empati Abhi dan mengenalkan bakat akting padanya. Abhi benar terlihat sedih dan kasian saat melihat video penyelamatan gajah dari kubangan lumpur. Gajah merupakan salah satu objek kesukaan Abhi. Fokusnya baik selama permainan ini dari melihat video hingga bermain peran menjadi polisi menyelamatkan gajah dalam keranjang.


Selama permainan ekspresi Abhi berganti seiring dengan suasana dari kejadian yang diperankan. Semangat saat melewati terowongan mencari gajah yang terperangkap, sedih melihat gajah tertutup keranjang dan bahagia melihat gajah yang kembali bebas. Berbinar-binar mata Abhi saat akting menyelamat gajah dan bisa memeluk boneka gajahnya kembali.


Semua anak adalah bintang yang belajar berempati dari suatu kondisi, semoga bisa tumbuh sifat dan sikap positif dari empati yang besar tapi tidak baperan.aha
Oktober 26, 2019 No komentar



 "Tidak ada kata terlambat untuk menjadi apa yang kamu inginkan."-George Eliot-


Fakta unik yang sudah lama beredar dikhalayak ramai adalah gen orang tua menurun pada anaknya, begitu juga bakat yang dimiliki anak bisa berasal dari orang tuanya. Suami saya suka dengan olahraga terutama basket yang merupakan salah satu bakatnya, kalau saya suka olah fisik, ahaha. Ya dirumah ada sepeda statis untuk mengeluarkan keringat saya.


Dari buku digital karangan Mbak Andita A. Aryoko yang berjudul "Jurnal Aktivitas Anak dan Ibu, 15 Bakat Panca Indra Anak, 30 Bakat Sifat Ibu" disebutkan macam-macam bakat sifat yang ada pada seorang individu. Salah satu bakat sifat yang akan saya stimulasikan pada Abhi adalah bakat olahraga "Bunda bisa mengajak olahraga yang ringan-ringan saja dan lihat antusiasmenya". Lalu olahraga apa yang ringan bagi Abhi?


Brain Gym? Poster peraga yang aku lihat di ruang observasi psikolog anak. Apa itu Brain Gym? Brain gym adalah nama serangkaian latihan gerak sederhana untuk stimulasi otak dalam memudahkan kegiatan belajar. Gerakan pada brain gym merupakan kemampuan untuk menggunakan kedua sisi tubuh pada saat yang sama secara terkendali dan terorganisir. Anak dapat mengkoordinasikan kedua sisi tubuh adalah indikasi bahwa kedua sisi otak berkomunikasi dan berbagi informasi satu sama lain.


Jadi, kali ini saya menjajal brain gym pada Abhi. Si sulung saya yang kinestetik sekali ini saya ajarkan olahraga yang bersifat tenang, karena brain gym ini mirip dengan yoga. Dia berhasil menyelesaikan beberapa gerakan, total ada 9 gerakan yang bisa dia lakukan dengan panduan saya. Gerakan brain gym bisa baca disini.


Gerakan Footflex (Brain Gym)



Gerakan Double Doodle (Brain Gym)


Abhi berbinar matanya ketika saya minta dia memegang crayon dan saya pandu untuk menggambar kupu-kupu (Double Doodle) dengan kedua tangannya secara bersamaan. Selain berbinar-binar saat menggambar, crayon menjadi objek kesukaan Abhi. Fokus Abhi hanya sebentar, dua atau tiga gerakan dia sudah lari. Abhi bisa kurang bisa memahami perintah karena ini kombinasi gerakan yang melibatkan otak kanan dan kiri jadi sepertinya dia masih kesusahan mengkoordinasikan.





Setelah melakukan brain gym ini belum bisa dikatakan kalau Abhi punya bakat dibidang olahraga. Karena sikapnya yang tak bisa diam itu masih sebatas menyalurkan energinya yang berlebih.


Tempo hari ketika saya mempraktekkan gerakan brain gym Hook-ups (mengaitkan tangan kanan dan kiri untuk merilekskan) ini bersama Abhi ekspresinya tampak biasa saja. Surprise datang di pagi hari sebelum berangkat sekolah PAUD, Abhi mengulangi gerakan ini tanpa saya minta.


Insight yang diperoleh dari Brain gym siang ini sebagai cara meningkatkan pengelolaan emosi pada Abhi. Dan terbukti dia bisa tenang melakukannya. Walaupun belum muncul keunikan dari dalam diri Abhi melalui kegiatan ini, Abhi tetaplah bintang yang mau melakukannya tanpa berontak dan menangis.



Brain Gym Untuk Anak


Brain stimulation akan membawa dampak tumbuh kembang yang optimal pada anak. Brain stimulation dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan brain gym. Dan pada waktu anak menginjak usia 3 tahun, otaknya telah membentuk 1.000 triliun hubungan atau sekitar dua kali lipat hubungan yang dimiliki oleh orang dewasa. Mengingat masa emas tersebut seharusnya orang tua memberikan brain stimulation pada anak.


Gerakan-gerakan brain gym untuk anak usia 3 tahun merupakan gerakan yang sederhana mengkoordinasikan gerakan tangan dan kaki atau bagian tubuh yang lain. Diketahui bahwa belahan otak kanan mengontrol belahan tubuh kiri, dan sebaliknya otak kiri mengontrol belahan tubuh kanan. Disamping itu terdapat bagian otak dengan fungsi tertentu misalnya : menyangkut fungsi intelektual, kontrol otot, pengaturan fungsi-fungsi internal tubuh, dan pusat-pusat emosi yang masing-masing berada di tempat yang berbeda-beda.



Apa Perlunya Kegiatan Brain Gym?



Tujuan utama dari kegiatan brain gym untuk memobilisasi keterampilan berkonsentrasi yang lebih baik. Kegiatan senam otak sederhana meningkatkan pembelajaran dan meningkatkan keterampilan organisasi. Beberapa manfaat yang diperoleh dari kegiatan brain gym yang kontinyu ini dapat menjaga kesehatan mental secara keseluruhan.

Keuntungan Brain Gym Pada Anak


"Daya tahan olahraga mengajarkan untuk tetap fokus, tetap berdedikasi, dan untuk mengerti bahwa akan mengalami keadaan baik dan buruk. Akan tetapi, perlu tetap lari melaluinya"

1. Memungkinkan anak belajar tanpa stress
2. Dapat dilakukan dalam waktu singkat (kurang dari 5 menit)
3. Tidak memerlukan bahan atau tempat yang khusus
4. Dapat dipakai dalam semua situasi belajar anak (juga dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya item kognitif saja)
5. Meningkatkan kepercayaan diri
6. Menunjukkan hasil dengan segera
7. Dapat dijelaskan secara neurofisiologis
8. Sangat efektif dalam penanganan anak yang mengalami hambatan dan stress belajar
memandirikan anak dalam belajar, dan menolong untuk memanfaatkan seluruh potensi dan ketrampilan yang dimiliki anak.

Hal ini diakui  oleh “National Learning Foundation USA” dan menyebarluaskannya di banyak negara, sebagai salah satu tehnik belajar yang baik.



Kapan Brain Gym Dilakukan ?



" Jika kau tidak bisa terbang, lari. Jika kau tidak bisa berlari, jalan. Jika kau tidak bisa berjalan, merangkak lah. Namun, apa pun yang kau lakukan kau harus terus maju ke depan." — Martin Luther King, Jr.


Poster Gerakan Brain Gym


The Brain Gym Activities

Poster ini yang saya gunakan untuk kegiatan brain gym Abhi dan bisa baca lebih jelasnya disini.

Brain gym dilakukan 10-15 menit sebelum kegiatan bermaina sekaligus belajar anak dimulai. Brain gym ada banyak macam, kali ini aku menjajal brain gym pada Si Sulung dengan mencontoh gambar pada poster yang terbagi menjadi 4 jenis kegiatan berdasarkan tujuannya. Pertama "The midline movements" kumpulan gerakan yang bertujuan untuk melatih kemampuan membaca, menulis, mendengar atau berbicara. Kedua "The Energy Excercies"  beberapa gerakan untuk melatih kemampuan merencanakan, mengatur, atau mengatur berbagai hal. Ketiga "Deopening Attitude" kumpulan gerakan yang mempunyai tujuan berbagi, bermain atau bekerja. Yang keempat "The Lengthening Activities" beberapa gerakan yang bertujuan untuk melatih fokus, memahami dan berpartisipasi.


Seorang peneliti menemukan bahwa anak-anak yang memiliki kesempatan untuk senam brain gym15-45 menit sebelum kelas belajar dimulai, lebih fokus  dan lebih memperhatikan pekerjaan sekolah. Efek positif ini berlangsung dua hingga empat jam setelah latihan mereka ”. (sumber)
Oktober 25, 2019 No komentar


Social Skills


Anaknya diajak ke luar rumah biar bertemu teman seumurannya !
Pesan kebanyakan orang tua kepada ibu muda seperti saya.
Salah satu upaya untuk mengenalkan pada anak bahwa mereka adalah makhluk sosial. Memberi pengertian pada anak bahwa manusia seperti dirinya adalah makhluk sosial bukan hal yang mudah, maka harus diajarkan sejak dini. Si kecil perlu tahu bahwa dirinya sebagai individu yang bertumbuh pada suatu lingkungan dan tidak dapat bertahan hidup tanpa bantuan orang lain. Hal ini yang yang menjadi alasan orang tua untuk melatih keterampilan sosial pada anak.


Credit by Pinterest



Kesempatan ini saya ingin menumbuhkan rasa peduli terhadap sesamanya. Upaya yang saya dapat lakukan menjadi role model baginya, selain saya sendiri yang memberi contoh secara langsung, saya juga mengajaknya bermain dengan sebayanya di kelompok belajar yang biasa di sebut PAUD. Si sulung saya yang belum pandai dalam bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari, harapan saya dengan bertemu banyak teman sebayanya dia bisa mengamati dan belajar, lalu menirunya.


Sikap kepedulian anak dapat tumbuh bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti menyapa ibu guru dan teman sekelas, bersalaman dan bermain bersama. Bersikap sopan belajar tidak merebut mainan atau makanan teman, dan menurut perintah dari ibu guru. Selain itu salah satu kemampuan sosial dasar yang harus dikuasai adalah pemahaman ruang pribadi. Dengan bertemu banyak orang di sekolah anak mungkin tidak tahu bahwa setiap orang memiliki ruang pribadi yang harus dihargai.


Memahami Ruang Pribadi Diri Sendiri


"Bhi, ini rak mainannya Abhi ya, kalau mau main ambil sendiri nanti dikembalikan lagi." Abhi menikmati mainan barunya yaitu robot mobil pemadam kebakaran.

Mengenalkan anak pada tempat pribadinya, dimana di tempat pribadinya ini anak punya kebebasan, hak, dan juga tanggungjawab. Ketika saya sebagai orang tuanya atau temannya yang mau mengambil mainan Abhi harus ijin dahulu. Cara ini untuk mengajarkan anak tentang ruang pribadinya. Harapan saya, Abhi juga dapat melakukan hal yang sama saat akan mengambil benda orang lain dia bisa meminta izin terlebih dahulu.


Bunyi klakson motor yang dibunyikan oleh penjual sayur terdengar masuk melalui ventilasi rumah, sontak saya memegang badan Abhi untuk menggendongnya turun ke bawah menghampiri penjual sayur. Reaksi dari Abhi tidak selaras dengan apa yang saya inginkan bergegas turun ke bawah dengan menggendongnya. Dia menepis dan berontak, apakah karena sedang sibuk? Tak perlu khawatir. Abhi hanya butuh "ruang pribadi" sesuai keinginan anak seusianya. Seketika saya tersadar telah melampaui bataa ruang pribadinya tanpa meminta izin dahulu saat dia asyik bermain.


"Maaf sayang, bunda minta maaf ya, Abhi lagi main ya."
"Bunda mau turun, Abhi ikut nggak?"

Kemudian dia berdiri dengan senang hati menuju ke samping saya dan turun dengan tangan kami bergandengan.


Saya yang  seharus mengajari anak bahwa mereka pun memiliki ruang pribadi. Pertama, tidak menggendong anak tanpa seizinnya, atau memeluk anak saat ia tak mau dipeluk. Mengajarkan pada anak mengetahui bahwa mereka memiliki kekuasaan akan tubuh masing-masing. Sejak usia dua tahun, anak-anak memiliki batas yang tak boleh diganggu, apalagi dilanggar, oleh siapa pun, termasuk orang tuanya.


Kedua, simpan uluran tangan kita! Meski dalam banyak hal anak dua tahun masih belum mampu menyelesaikan masalah dan melakukan rutinitas tanpa bantuan, beri dia kesempatan mencoba. Beri tahu dan beri contoh saja, misalnya cara membersihkan mulutnya dengan tisu.

"Gabriele Haug-Schnabel, ahli perkembangan dan perilaku manusia asal Jerman menyatakan, para orang tua tidak menyadari eksistensi batasan tersebut. Beberapa sebabnya, antara lain, sebagian besar orang tua sadar anak-anak butuh limpahan kasih sayang. Tetapi mereka sekaligus salah menafsirkan! Wujud kasih sayang tak selalu harus berupa kontak fisik, seperti pelukan atau kecupan lembut. Sama dengan orang dewasa, rasa cinta atau kasih sayang berupa kontak fisik berlebihan, menimbulkan rasa kesal dan terkekang, jelasnya."

Mengenal "ruang pribadi" ini termasuk mengasah kemampuan untuk menganalisis diri sendiri, tahu dengan baik tentang dirinya sendiri, apa yang diinginkan, apa yang akan dilakukan, apa yang terbaik bagi dirinya, bagaimana memberikan respon terhadap situasi tertentu, dan menyikapinya dengan baik, serta intropeksi diri.


"Tak perlu kecil hati. Semakin meningkat usia, keterampilan, dan kemandiriannya, anak dua tahun sadar betapa besar cinta kita padanya. Ini karena penting mengakui dan menghargai "ruang pribadinya."


Bermain Memahami "Ruang Pribadi", Ajang Menemukan Bakat Abhi


credit by Pinterest


Ruang Pribadi / Tempat Bermain


Mempraktekan gambar di atas, saya mengenalkan "ruang pribadi" pada Abhi. "Ruang pribadi" kami dibatasi oleh bentuk persegi yang ada di lantai. Abhi bermain sesaat di dalam persegi dan saya membaca buku di luar kotak tanpa mengganggu satu sama lain. Abhi menikmati bermain dalam tempat yang sudah kita sepakati batasnya itu.


Bermain dalam tempat yang disepakati


"Abhi main di dalam garis kuning ini ya" ujar saya pada si sulung.
"Bunda baca buku di luar sini(sambil menunjuk luar kotak "ruang bermain" Abhi)" cakap saya.

Abhi memahami perintah yang saya berikan.


Main alat transportasi



Kegiatan ini berlangsung tidak lama, fokus bermainnya 5menit kemudian Abhi keluar dari "ruang pribadinya" menghampiri saya. Dalam waktu 5menit itu hal pertama yang diamati Abhi adalah objek kesukaannya alat transportasi. Terlihat pada gambar diatas Abhi mengamati truk dilihat dari depan, samping, atas, dibalik untuk lihat bawahnya baru dimainkan maju mundur. Momen AHA dari permainan ini Abhi melakukan observasi pada alat transportasinya sebelum dimainkan dan tidak meminta bantuan saat bermain. Dalam bahasa bakat individu yang suka mengamati atau mengobservasi dapat masuk ke bakat analisis.


Like Father Like Son, bakat analisa Bapaknya nurun ke Abhi dan sangat kentara dalam kehidupan sehari-hari.


Parameter Kegiatan Abhi



Kemudian kami berdua bersatu dalam kotak yang  besar ini. Bersama dalam satu tempat, berinteraksi, bermain bersama saya.


Permainan ini tidak untuk membatasi anak, cuma untuk mengajarkan pada anak tentang batasan dirinya dan orang lain. Menghargai "ruang pribadi" masing-masing individu. Dan dia bisa menikmati sesi bermainnya dalam keadaan apapun.


Mata Abhi berbinar ketika melihat berbagai alat transportasi berjejer di lantai kemudian asyik mengamati dan memainkannya. Kegiatan yang saya sadari ketika telah melanggar ruang pribadinya ini saya gunakan untuk ide bermain melatih kesadaran akan "ruang pribadi" dan sekaligus saya gunakan untuk mengamati bakat apa yang Allah karuniakan padanya.


Poin Pengamatan Bakat



Semua anak adalah bintang. Walaupun dari hasil pengamatan saat dia bermain belum muncul inovasi dari sikapnya yang unik, Abhi tetaplah bintang dihati bunda. Dari kegiatan sederhana ini saya dapati Abhi si "observer" atau "si analisis" dan Abhi menemukan salah satu bintangnya. Harus dicatat di buku portofolio anak. Catet.aha


Mengenal Ruang Pribadi Orang Lain


"Aduh sakiiitt" kata Bapak.

Kaki Abhi mendarat di bibir bapaknya hingga timbul luka dan akan menjadi sariawan. Bapaknya pun geram dengan ulah Abhi ini ketika Bapaknya rebahan di tempat tidur, tetapi Abhi masih asyik bermain hingga melukai mulut bapaknya.


"Abhi ayo minta maaf sama Bapak, mulutnya Bapak sakit kena kakimu tadi" ujar saya pada Abhi.

Saya pegang tangan Abhi mengajak minta maaf kepada Bapaknya karena sudah memasuki area istirahat Bapaknya di tempat tidur. Di tempat tidur yang muat untuk 3 orang kami mengalokasikan tempat untuk Abhi di tengah, Bapaknya dan saya di bagian tepi. Jadi semua anggota keluarga harus menghormati tempat pribadi masing-masing. Ya tetap fleksibel jika ingin lebih lebar atau sempit, cuma tidak baik juga kalau sampai mengganggu kenyamanan orang lain. Pada anak kita ajarkan berbagi sekaligus menghargai kepunyaan orang lain.


Cara mengajari anak-anak cara menghargai ruang pribadi orang lain dengan membuat aturan rumah tangga yang mendorong anak-anak untuk menghormati ruang pribadi orang lain. "Ketuk pintu yang tertutup," dan "Jaga tanganmu sendiri," hanyalah beberapa contoh. Ajari anak untuk meminta izin sebelum memeluk orang lain, duduk di pangkuan orang lain, dan seterusnya. Orang yang dikenal dekat oleh anak, seperti keluarga, mungkin lebih menerima pelukan dan sentuhan dibanding orang asing. Orang dengan budaya lain pun mungkin memiliki ruang pribadi yang berbeda.


Mengenal dan belajar memahami "ruang pribadi" orang lain dapat meningkatkan kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud peka  perasaan orang lain dengan artian muncul "empati" dari dalam dirinya. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi.

"Hidup ini akan indah bila kita saling menghargai satu sama lain nya."


Salah satu bahasa bakat adalah "empati", dari kejadian di atas saya mengajarkan Abhi untuk "memahami" dan "empati" kepada orang lain.

Ta’dhim atau Menghormati Orang Lain

Dalam berhubungan sosial, semua orang pasti ingin dihormati dan dihargai. Di sinilah tempat sifat ta’dhim kepada orang lain, yaitu menghormati orang lain apalagi kepada orang yang lebih tua. Sedangkan orang yang lebih tua juga harus mampu menghargai orang yang lebih muda. Dengan demikian, maka akan tercipta saling tolerasi antara sesama.


Dari mengenal dan memahami "ruang pribadi" diri sendiri dan orang lain harapannya Abhi memiliki sifat ta'dhim atau menghormati orang lain.


Oktober 24, 2019 No komentar


Orang tua bergelut untuk mencari bakat anaknya masing-masing. Satu kalimat yang masih saya ingat, "Bagaimana orang tua bisa menemukan bakat anajnya jika dia belum bisa menemukan bakatnya sendiri?" Pernyataan yang makjleb masuk ke otal dan hati saya. Pelan-pelan saya pun mulai meraba-raba apa sebenarnya bakat saya sendiri. Alat bantu pencari bakat secara online saya jajal dan hasilnya memang tidak jauh beda dengan kemampuan dan hal saya senangi sekarang.


Bakat


Apa itu Bakat?


Awalnya sebelum menjadi mahasiswa Institut Ibu Profesional yang saya ketahui tentang bakat adalah orang dengan kemampuan menyanyi bisa menjadi penyanyi yang bisa menghibur orang lain dengan suara emasnya. Jemari sang pelukis yang lentik bisa memainkan kuas memotret wajah atau pemandangan dengan lukisan apiknya. Yach, saat itu saya hanya tau bakat itu bisa menyanyi, melukis, menulis atau penulis, atlet, dan beberapa lainnya. Sedang dari test bakat online dari Abah Rama yang saya ikuti bakat itu terdiri dari beberapa bagian yang dijelaskan dalam "Peta Bakat".


Peta Bakat

Bahasa Bakat 1

Bahasa Bakat 2




Bahasa Bakat 3


Sebelum menelisik jauh pada macam-macam bakat, kita patut memahami apa itu bakat ? Bakat merupakan suatu kemampuan berasal dari Allah yang dimiliki seseorang sejak ia lahir dan tidak akan hilang. Karena masih banyak orang yang belum bisa menggali dan menemukan bakat yang sudah Allah karuniakan padanya sehingga muncullah istilah bakat yang terpendam. Setiap individu terlahir keduania membawa bakat mereka masing-masing dan bisa berbeda dengan individu lainnya. Bakat ini erat kaitannya dengan misi hidup seseorang dimuka bumi yang sudah Allah berikan.

Dalam Al-Qur'an telah dijelaskan tentang bakat  pada surah Al-Isro' (17): 84.
Yaitu:
قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِۦ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَىٰ سَبِيلًا
Artinya:

katakanlah (muhammad), "setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing." Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.


Duh jadi semakin berat sepertinya bahasannya. haha. InsyaAllah saya akan bahas cara menemukan bakat ini dengan ringan.

Meninggikan Gunung, Meratakan Lembah


Sebelum memahami "Meninggikan Gunung, Meratakan Lembah" saya ajak untuk memahami asal mula terbentuknya bakat pada diri kita.
Saat kita dan anak kita lahir memiliki 100 miliar neuron. Tiga bulan atau 60 hari menjelang kelahiran, neuron yang kita miliki itu sudah berkomunikasi satu sama lain. Mereka bahkan membentuk jalinan yang dinamakan dengan axon. Lalu, saat jalinan terbentuk, sebuah sinapsis pun otomatis terbentuk.


Di usia tiga tahun, setiap 100 miliar neuron kita itu telah menciptakan jaringan sinapsis dengan neuron lainnya. Koneksi antarneuron inilah yang menjadi awal mula munculnya bakat. Tandanya, anak terlihat aktif luar biasa. Setiap jalinan sinapsis akan terus mendorong diri kita untuk tidak henti melakukan apa pun yang kita mau terkait minat kita.


Tak heran jika anak di usia dini sampai masa SMA sering di labeli "nakal" karena periode ini masa aktif bahkan "sangat aktif".

Anak SMA yang notabene akan menentukan jurusan bagi melaju ke jenjang bangku kuliah perlu mengetahui bakatnya terlebih dahulu. Gimana kalau anak yang masuk kategori serba bisa dan nilai rapornya pun bagus semua. Pasti anak akan muncul kegalauan dalam dirinya. Dan masyaAllah, Allah telah memberikan arahan dimasa galaunya dengan secara alamiah separuh dari jejaring sinapsis itu putus di usia 16tahun. Dan tidak ada yang bisa membentuknya kembali utuh seperti semula.


Namun, sejak terputusnya jaringan sinapsis ini, bakat si anak remaja ini malah justru benar-benar mulai terasah. Karena hal itu memberi kita ruang lebih luas untuk fokus dan benar-benar mengeksploitasi beberapa sinapsis tertentu. Maha Besar Allah telah mengecilkan lingkup sehingga kita bisa maksimal dalam mengasahnya.


Setelah paham alasan kenapa betapa sulitnya menemukan bakat anak terkait begitu banyak jejaring sinapsis yang aktif di awal masa tumbuhnya, kita lanjutkan tentang meninggikan gunung.

4 Kuadran Aktifitas


"Meninggikan gunung" saya rasa erat hubungannya dengan minat. Kata bakat pasti disusul oleh kata minat, seperti satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Menurut perspektif saya meninggikan gunung ini layaknya mengasah minat anak. Lalu muncul pertanyaan lagi, bagaimana mengetahui minat anak?

Senada dengan Pandu 45 milik Pak Dodik tentang menemukan bakat anak dengan 4 E - AKTIVITAS

Apakah anak-anak kita sangat menikmati aktivitasnya? Sehingga terlihat matanya sangat berbinar? energinya seakan-akan tidak pernah habis mengerjakan hal tersebut? Kalau iya, satu tahap "ENJOY" sudah ia dapatkan.


Selanjutnya silakan lihat, apabila ada tantangan di bidang tersebut, apakah ia tidak akan menyerah? selalu tahan untuk mencari jalan keluarnya dan selalu saja mendapatkan cara mengatasinya? Kalau iya, tahap "EASY" sudah ada di tangan.


Ketika anak mampu menikmati aktivitas yang dia lakukan, muncul "internal motivation" mudah melakukannya dan konsisten menambah jam terbang, hingga hasilnya bagus, anak kita sudah sampai tahap "EXCELLENT"


Tahap lanjut lihatlah sisi produktivitas
kegiatan yang ditekuni oleh anak￾anak, apakah mereka aktif berkarya? aktif berbagi hasil belajarnya? sehingga orang lainpun mengakuinya. Kalau iya, anak kita sudah masuk tahap "EARN"


Istilah yang kerap saya pinjam dari Bu Septi adalah "Anak suka melakukan suatu aktifitas ketika matanya berbinar-binar". Ketika anak melakukan aktifitas di ranah minatnya maka akan muncul binar dimata yang artinya :

Perhatian yang tertuju pada aktifitas tersebut, contoh si sulung saya sangat suka dengan bermain air.
Rasa ingin tahu yang besar contohnya saat melihat ada bayangannya di permukaan air dan memainkan jemarinya dalam air.
Kesempatan yang saya berikan boleh basah-basahan terkena air.
Kesenangan dan kenikmatan hingga tawa sumringah mata berbinar muncul di wajah kecilnya.


Meninggikan gunung pada anak adalah dengan mengasah minatnya pada suatu hal dengan aktifitas atau stimulasi yang membuat mata anak berbinar. Kemudian anak akan sadar ada suatu perubahan dari dalam dirinya awalnya tidak tahu jadi ahli, awalnya semangatnya biasa saja hingga sangat bersemangat melakukan aktifitas di ranah minatnya dan menemukan bakatnya dengan sendirinya. Support dari orang tua dan lingkungan yang menjadikan anak tumbuh dengan bakatnya menjadi bintang.


"Tidak cukup latihan keras, kita butuh bakat alami"

Meratakan lembah sering dilakukan oleh ibu-ibu diluaran sana dengan menambah jam belajar anak dengan mengikutkan les untuk matpel(mata pelajaran) yang nilainya kurang bagus. Sejujurnya saya pun mengalami ini, ikut les sana sini untuk mengejar nilai yang kurang, tapi hasilnya ya hanya kenaikan nilai yang didapat tapi bukan kesukaan terhadap matpel tersebut. Sikap mengharuskan anak untuk bisa apa saja atau mempunyai nilai bagus disemua matpel merupakan langkah meratakan lembah. Kenapa bisa? Karena anak akan menjadi anak rata-rata yang tidak paham kelebihan yang ada di dalam dirinya. Orang tua seperti saya harus memahami betul letak kelebihan adan kekurangan anak. Kekurangan anak yang merupakan bukan minatnya tidak usah divorsir dengan melatihnya terus menerus. Yang perlu dilatih hingga menjadi ahli adalah kelebihannya.


"Temukan, Bukan Ciptakan"


Menurut mbak Hessa "Tentang meratakan lembah dan meninggikan gunung, menurutku lebih pada fokus ke titik di mana anak merasa menemukan "misi hidupnya"

Meratakan lembah juga tidak berarti bahwa semua hal yang kurang disukai anak lalu tidak perlu kita ajarkan, atau kita abaikan.

Tetap disupport utk sekadar "tahu"
Tanpa harua menuntut anak untuk bisa "terampil" di bidang itu."

Lanjutnya, Dari Mbak Hessa yang sudah menemukan bakatnya sebagai author atau penulis. Saat orang tua bisa menemukan 20% misi hidup pada diri si anak, maka orang tua seperti kita ini bisa membuat anak jadi bintang, anggap angak 20% ini sebagai angka jadi100%

Dengan cara apa?

Dengan cara, sebagai orang tua menyiapkan lingkungan yang prosentasenya 80% untuk mensupport bakat genetik anak kita tersebut.


Bakat merupakan kemapuan atau potensi yang sudah Allah karuniakan pada setiap makhluknya sebagi bekal hidup produktif menyelesaikan misi hidupnya di dunia ini. Sedang minat adalah percabangan dari ketertarikan-ketertarikan kita pada suatu hal dan ketika diikuti akan mengarahkan kita pada bakat alami yang dicari selama ini. Bakat dan minat yang berkembang dalam diri akan menjadikan seorang individu yang produktif dan bahagia dalam menjalani hidupnya.

Oktober 23, 2019 No komentar

Kenapa Penting Menjaga Otak ?

“The brain is conceded to be the master organ of the body, the regulator of life, the source of human progress.” — Frederick Tilney
Manusia hidup dengan otak yang terus bekerja menggerakan semua sistem metabolisme dalam tubuh. Maka otak diakui sebagai organ utama tubuh, pengatur kehidupan, sumber kemajuan manusia.



Bagaimana Menjaga Otak Kita ?



“A new challenge keeps the brain kicking and the heart ticking.” — E.A. Bucchianeri, Brushstrokes of a Gadfly

Merupakan sebuah tantangan baru membuat otak tetap menendang, bekerja optimal dan hati tetap berdetik, tak meninggal rasa kemanusiaannya. Cara menjaga otak selain mengisinya dengan ilmu pengetahuan, Jika kita mengerti bagaimana otak bekerja, kita dapat memahami bagaimana menjalankannya. Sebelum otak bekerja maksimal perlu dilakukan senam otak sebelum otak menjadi panas, jadi bayangin bikin tugas akhir kuliah yang bikin kepala panas jika dipegang, haha. Dan ketika tahu otak telah lelah bekerja kita bisa mengambil langkah untuk mengistirahatkan.

Macam-macam Gerakan Brain Gym


Gerakan brain gym ada berbagai macam, ada yang hanya menggunakan jemari tangan hingga menggunakan anggota tubuh yang lain seperti kaki dan tangan. Setiap gerakan brain gym mempunyai tujuannya masing-masing, lakukan sebelum kegiatan belajar atau bekerja dimulai selama 10-15 menit, maka akan terasa manfaatnya. Menurut Denisson (2008) otak dibagi ke dalam 3 ( tiga ) fungsi, sehingga ada gerakan khusus untuk menstimulasi per bagian otak, yaitu :

1.      Dimensi Lateralis

a. Gerakan Silang (Cross Crawl)
Cara melakukan gerakan : Menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan kaki kiri dengan tangan kanan. Bergerak ke depan, ke samping, ke belakang, atau jalan di tempat. Untuk menyeberang garis tengah sebaiknya tangan menyentuh lutut yang berlawanan.
Fungsinya : Meningkatkan koordinasi kiri/kanan, memperbaiki pernafasan dan stamina, memperbaiki koordinasi dan kesadaran tentang ruang dan gerak, dan memperbaiki pendengaran dan penglihatan.


Gerakan Silang (Cross Crawl)


                                                             
b.    Delapan Tidur (Lazy 8)
Cara melakukan gerakan : Gerakan dengan membuat angka delapan tidur di udara, tangan mengepal dan jari jempol ke atas, dimulai dengan menggerakkan kepalan ke sebelah kiri atas dan membentuk angka delapan tidur. Diikuti dengan gerakan mata melihat ke ujung jari jempol. Buatlah angka 8 tidur 3 kali setiap tangan dan dilanjutkan 3 kali dengan kedua tangan.
Fungsinya : melepaskan ketegangan mata, tengkuk, dan bahu pada waktu memusatkan perhatian dan meningkatkan kedalaman persepsi, meningkatkan pemusatan, keseimbangan, dan koordinasi.


Lazy 8

                                                                     
Pola Gerakan Lazy

c.  Coretan Ganda (Double doodle)
Cara melakukan gerakan : Menggambar dengan kedua tangan pada saat yang sama, ke dalam, ke luar, ke atas dan ke bawah. Coretan ganda dalam bentuk nyata seperti : lingkaran, segitiga, bintang, hati, dan sebagainya. Lakukan dengan kedua tangan.
Fungsinya : kesadaran akan kiri dan kanan, memperbaiki penglihatan perifer, kesadaran akan tubuh, koordinasi, serta keterampilan khusus tangan dan mata, memperbaiki kemampuan olahraga, dan keterampilan gerakan.


Double doodle brain gym



2.     Dimensi Pemfokusan

a.    Burung Hantu (The Owl)
Cara melakukan gerakan : Urutlah otot bahu kiri dan kanan. Tarik napas saat kepala berada di posisi tengah, kemudian hembuskan napas ke samping atau ke otot yang tegang sambil relaks. Ulangi gerakan dengan tangan kiri.
Fungsinya : melepaskan ketegangan tengkuk dan bahu yang timbul karena stress, menyeimbangkan otot leher dan tengkuk (mengurangi sikap tubuh yang terlalu condong ke depan), dan menegakkan kepala (membantu mengurangi kebiasaan memiringkan kepala atau bersandar pada siku).


Gerakan Burung Hantu


                                                         
b.    Mengaktifkan Tangan (The Active Arm)
Cara melakukan gerakan : luruskan satu tangan ke atas, tangan yang lain ke samping kuping memegang tangan yang ke atas. Buang napas pelan, sementara otot-otot diaktifkan dengan mendorong tangan keempat jurusan (depan, belakang, dalam, dan luar), sementara tangan yang satu menahan dorongan tersebut.
Fungsinya : peningkatan fokus dan konsentrasi tanpa fokus berlebihan, pernafasan lebih lancar dan sikap lebih santai, dan peningkatan energi pada tangan dan jari.


The active arm brain gym



c.    Lambaian Kaki (The Footflex)
Cara melakukan gerakan : cengkeram tempat-tempat yang terasa sakit di pergelangan kaki, betis dan belakang lutut, satu persatu, sambil pelan-pelan kaki dilambaikan atau digerakkan ke atas dan ke bawah.
Fungsinya : sikap tubuh yang lebih tegak dan relaks, lutut tidak kaku lagi, dan kemampuan berkomunikasi dan memberi respon meningkat.

The footflex

                                     
d.    Luncuran Gravitasi (The Gravitational glider)
Cara melakukan gerakan: Duduk di kursi dan silangkan kaki. Tundukkan badan dengan tangan ke depan bawah, buang napas waktu turun dan ambil napas waktu naik. Ulangi 3 x, kemudian ganti kaki.
Fungsinya : merelaksasikan daerah pinggang, pinggul dan sekitarnya, tubuh atas dan bawah bergerak sebagai satu kesatuan.


The Gravitational Glider



e.    Pasang kuda-Kuda (Grounder)
Cara melakukan gerakan : Mulai dengan kaki terbuka. Arahkan kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri tetap lurus ke depan. Tekuk lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas waktu lutut kanan diluruskan kembali. Pinggul ditarik ke atas. Gerakan ini untuk menguatkan otot pinggul (bisa dirasakan di kaki yang lurus) dan membantu kestabilan punggung. Ulangi 3x, kemudian ganti dengan kaki kiri.
Fungsinya : keseimbangan dan kestabilan lebih besar, konsentrasi dan perhatian meningkat, dan sikap lebih mantap dan relaks.
                                         

The grounder


3.    Dimensi Pemusatan

a.    Air (Water)
Air merupakan pembawa energi listrik yang sangat baik. Dua per tiga tubuh manusia terdiri dari air. Air dapat mengaktifkan otak untuk hubungan elektro kimiawi yang efisien antara otak dan sistem saraf, menyimpan, dan menggunakan kembali informasi secara efisien. Minum air yang cukup sangat bermanfaat sebelum menghadapi test atau kegiatan lain yang menimbulkan stress. Kebutuhan air adalah kira-kira 2 % dari berat badan per hari.
Fungsinya : konsentrasi meningkat (mengurangi kelelahan mental), melepaskan stres, meningkatkan konsentrasi dan keterampilan sosial, kemampuan bergerak dan berpartisipasi meningkat, koordinasi mental dan fisik meningkat (mengurangi berbagai kesulitan yang berhubungan dengan perubahan neurologis.


Minum air

             
                                 
b.    Sakelar Otak (Brain Buttons)
Cara melakukan gerakan : Sakelar otak (jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada), dipijat dengan satu tangan, sementara tangan yang lain memegang pusar.
 Fungsinya: keseimbangan tubuh kanan dan kiri, tingkat energi lebih baik, memperbaiki kerjasama kedua mata (bisa meringankan stres visual, juling atau panoangan yang terus-menerus), dan otot tengkuk dan bahu lebih relaks.
                                           

Brain buttons


c.    Tombol Bumi (Earth Buttons)
Cara melakukan gerakan : Letakkan dua jari dibawah bibir dan tangan yang lain  di pusar dengan jari menunjuk ke bawah. Ikutilah dengan mata satu garis dari lantai ke loteng dan kembali sambil bernapas dalam-dalam. Napaskan energi ke atas dan  ke tengah-tengah badan.
Fungsinya : kesiagaan mental (Mengurangi kelelahan mental), kepala tegak (tidak membungkuk), dan pasang kuda-kuda dan koordinasi seluruh tubuh.

Earth Buttons



d.    Tombol imbang (Balance Buttons)
Cara melakukan gerakan : Sentuhkan 2 jari ke belakang telinga, di lekukan tulang bawah tengkorak dan letakkan tangan satunya di pusar. Kepala sebaiknya lurus ke depan, sambil nafas dengan baik selama 1 menit. Kemudian sentuh belakang kuping yang lain.
Fungsinya : perasaan enak dan nyaman, mata, telinga, dan kepala lebih tegak lurus pada bahu, dan mengurangi fokus berlebihan pada sikap tubuh


Balance Buttons



e.    Tombol Angkasa (Space Buttons)
Cara melakukan gerakan : Letakkan 2 jari di atas bibir dan tangan lain pada tulang ekor selama 1 menit, nafaskan energi ke arah atas tulang punggung.
Fungsinya : kemampuan untuk relaks, kemampuan untuk duduk dengan nyaman, lamanya perhatian meningkat.

                               



f.     Pasang Telinga (The Tinking Cap)
Cara melakukan gerakan: Pijit daun telinga pelan-pelan, dari atas sampai ke bawah 3x sampai dengan 5x.
Fungsinya : energi dan nafas lebih baik, otot wajah, lidah dan rahang relaks, fokus perhatian meningkat, dan keseimbangan lebih baik.
                                                       

Add caption


g.   Kait relaks (Hook-Ups)
Cara melakukan gerakan : Pertama, letakkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawa, jari-jari kedua tangan saling menggenggam, kemudian tarik kedua tangan ke arah pusat dan terus ke depan dada. Tutuplah mata dan pada saat menarik napas lidah ditempelkan di langit-langit mulut dan dilepaskan lagi pada saat menghembuskan napas. Tahap kedua, buka silangan kaki, dan ujung-ujung jari kedua tangan saling bersentuhan secara halus, di dada atau dipangkuan, sambil bernapas dalam 1 menit lagi.
Fungsinya : keseimbangan dan koordinasi meningkat, perasaan nyaman terhadap lingkungan sekitar (Mengurangi kepekaan yang berlebihan), dan pernafasan lebih dalam.

Hooks-Up



h.    Titik Positif (Positive Point)
Cara melakukan gerakan: Sentuhlah titik positif dengan kedua ujung jari tangan selama 30 detik sampai dengan 30 menit.
Fungsinya : mengaktifkan bagian depan otak guna menyeimbangkan stres yang berhubungan dengan ingatan tertentu, situasi, orang, tempat, dan ketrampilan, menghilangkan refleks.


Positive Point


Mari senam otak bersama putra-putri kesayangan..

Oktober 18, 2019 No komentar
Newer Posts
Older Posts
  • Dongeng Bima Tidak Bisa Bangun Pagi
    Berbagi Tempat Duduk "Ayo naik, Abhi langkahnya yang lebar," Abhi berusaha memasuki pintu bus BRT sendiri tanpa Bunda gendo...

Mengenai Saya

Foto saya
Sudut Pandang Oky
Lihat profil lengkapku

About me

Seorang istri dan ibu muda yang sedang belajar dan ingin berbagi.

Follow Us

Labels

Aliran rasa Binar Bunda Sayang Cerdas Finansial Dongeng Family Project Fitrah Keimanan Fitrah Seksualitas Grab your imagination Grain Gym Healthylife Herbal Holistic ibu ilovemath Institut Ibu Profesional Kecantikan kelas batalyon Keluarga multimedia Kesehatan Komunikasi Produktif Lifestyle Literasi Makna Cerita Melatih kemandirian anak Memahami Gaya Belajar Anak Misi Asik Olahraga Parenting PAUD Pejuang Literasi prosa Sehat Semua Anak Adalah Bintang Sensory play Stimulasi Anak Suka Membaca Thik Creative TK

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2021 (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2020 (56)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (16)
    • ►  Januari (24)
  • ▼  2019 (156)
    • ►  Desember (17)
    • ►  November (23)
    • ▼  Oktober (11)
      • Bakat Achiever Ada Pada Diri Anak (Abhi)
      • Abhi Sang Naturalis, Kecerdasan Naturalis Anak
      • Papan Titian Untuk Latih Keseimbangan Anak
      • Membuat Sendiri Cat Warna yang Aman Kemudian Melukis
      • Manfaat Bermain Di Playground
      • Empati Salah Satu Bakat Si Sulung
      • Pencarian Bakat Abhi dari Kegiatan Brain Gym
      • Abhi Si Analisis, Menemukan Bakat dari Kegiatan Be...
      • Bakat dan Minat , Meninggikan Gunung Bukan Meratak...
      • Macam Gerakan Brain Gym Untuk Anak dan Dewasa
      • Manfaat Kantong Teh Untuk Kesehatan Mata
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (16)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (17)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (1)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates