Chemistry yang Kuat Pada Buku

by - Agustus 28, 2019




"Paketanmu banyak banget, ini jualan? ucap suami sepulang kerja.
"Bukan, bukunya Abhi belum aku buka" jawab saya.

Jaket belum sampai beliau tanggalkan, sudah merobek sampul pembungkus buku.
Ketika suami melihat paketan demi paketan yang berisi buku  dibawa oleh Pak kurir ke rumah yang belum saya buka.



"Kita bisa dekat karena buku, sekarang anakmu mau kamu ajari biar suka buku juga?" tanyanya dengan lugas.

"Salah.?" jawabku sambil takut protes uang belanja sayur buat beli buku. ups

"Nggak, bagus"

Alhamdulillah, jawaban singkatnya yang begitu melegakan dikala badannya berbau peluh yang mengering setelah seharian mencari nafkah. Kami dekat karena saling bertukar buku pelajaran, novel dan bersama pergi ke toko buku. Dari buku turun ke hati, itu kami. Jadi buku sangat istimewa buat kami yang akan kami turunkan pada Abhi.



Read Aloud Bapak


"Bapak, Abhi dibacain buku dong" seloroh saya seraya merayu.

"Nggak ah, kamu aja" tolaknya mematahkan senyum malam itu.

Hari berlalu seminggu sudah level 5 menstimulasi anak suka membaca buku ini berlangsung. Suara lantang kerap beliau dengar ketika saya membacakan buku untuk anak semata wayang kami. Ternyata beliau mempelajari bagaimana cara saya bercerita pada Abhi. Beliau tak mau membacakan karena belum fasih bercerita ala anak kecil.

Suatu ketika, buku yang tergeletak di kasur, beliau ambil dan diceritakan pada Abhi.

Seperti mendapat giveaway saat mendengarkan read aloud dari suami. MasyaAllah tabarakallah.


"Waktu tidak akan kembali walau satu detik"


Mencoba atau tidak sama sekali. Membaca merupakan cara menghangatkan kedekatan anak dengan orang tuanya.



Pengajaran dari Buku Anak untuk Orang Tua


Kesibukan saya di dapur saat Abhi anak pertama saya tidur ditunggui bapaknya.


"Itu bagus cerita Uwais, kamu beli berapa?" pertanyaan yang membuat saya terperanjat.
"Satu" jawab saya yang masih memeganga spons untuk mencuci piring.
"Beli lagi, bagus tuh seri selebritas langit, nggak seterkenal nabi-nabi tapi bagus ceritanya" uraian beliau pada saya.

Tak berhenti sampai di sini, beliau bercerita tentang insight yang didapat dari buku itu. Mengulas ilustrasi yang apik sesuai jalan ceritanya. Terkaget setelah mendengar harga yang murah dengan buku yang berkualitas untuk bekal bercerita membangun akhlak anak.



Reading Tracker Anak

Perdebatan kecil yang pernah ada ketika membeli buku anak merupakan salah satu jalan menyamakan pola asuh kami. Kenapa begitu?  Ketika saya membeli 2 buku bertema cerita islami, suamjtidak setuju, salah satu temanya harus umum. Oke. Masih benar menurut saya. Karena buku bacaan buat anak adalah salah satu asupan untuk otak. Ketika kita bisa memilih asupan. yang baik dan tepat maka otak anak akan berisi hal yang baik.


kisah-kisah nabi dan para sahabatnya yang sering saya dongengkan lewat buku pada anak mempunyai tujuan membangun akhlak budi pekerti pada anak. Baca cara menanamkan kebailkan pada anak, salah satunya ya dengan membacakan buku yang berisi sirah nabawiyah. Sedangkan buku selain bertema islami yang melengkapi bacaan Abhi ada sebagai sumber pengetahuan tentang alam semesta.




Insight dari Buku Tokoh Kartun


"Kamu yakin beli buku tipis gitu? pertanyaan sekaligus sedikit keraguan dan penolakan ketika saya mau membeli buku seri robocar poly kesukaan Abhi.


Robocar Poly

"Biar Abhi latihan buka buku tipis gini, kalo sobek ya namanya anak-anak belajar" jawabku tanpa ragu.

Begitu besar insight yang saya dapat dari buku ini. Buku robocar poly si penenang Abhi dikala tantrum, teman setia Abhi ketika bosan, buku yang berhasil melatih Abhi bisa membuka kertas tipis sendiri. Satu lagi buku yang membuat mood Abhi kembali baik saat menunggu makanan di restoran. Buku yang selalu saya bawa kemana-mana.

"Poly dan helly" yang sering dia ucapkan ketika ditanya Abhi baca buku apa.


Mengenal karakter dan nama dari buku tokoh kartun ini. Menambah kosakata dari seringnya fia dibacakan buku ini.



Fasilitator Gemar Baca Buku

"Bikin lemari sekalian rak buku, bukunya Abhi sekarang udah lebih banyak dari buku kita" Klimaks dari game level ini.


Rak Buku Anak


Suami yang selalu mengerti isi hati. Buku anak yang semakin bertambah seperti pohon literasi saya yang semakin lebat buahnya. Rak buku yang cukup mengakomodir buku-buku kami yang hendak jadi perpustakaan rumah kami. Foto yang saya tampilkan ini salah satu sisinya, sisi yang lainnya berisi novel saya dan suami serta buku ekonomi punya suami.


Membaca Buku Yang Seperti Apa?



"Memberi kesan unik dan pengalaman menyenangkan ketika membacakan buku untuk anak"


Ini yang menjadi jargon saya untuk memaknai dan memberi warna di game level ini. Dari hobi anak yang hanya suka bolak-balik halaman buku, sampai "anteng" tenang menyimak cerita dalam buku. Mengkombinasikan sesi membaca buku dengan kegiatan lain yang mendukung bacaan di dalam buku. Membuat anak menikmati setiap harinya ketika saya membacakan buku.



Selain sebagai jalan anak mencintai buku, beberapa kosakata mulai bertambah. Berawal dari mencintai buku, anak akan mencintai ilmu pengetahuan yang di bawa oleh buku. Berawal dari menjadi orang yang berilmu pengetahuan anak akan semakin tahu siapa Penciptanya kemudian dekat dengan penciptanya. Maka turunlah ayat pertama kitabullah Al Quran yaitu Iqra yang artinya baca.




Slogan tak hanya rapi terpampang di dinding kelas.

"Buku adalah Jendela Dunia"

Buku yang bermanfaat dapat menjadi teman hidupmu nak.
Dari membaca buku dapat merubah hidup menjadi lebih baik.
Datanglah pada buku dan pulanglah dengan ilmu.
Rusaklah kebodohanmu, ketidakbisaanmu dengan membaca buku.

Pesan ini bukan hanya untuk anak kecil kami, pesan yang harus tertanam juga pada kami pendidiknya.



Keluarga Hebat adalah Keluarga yang Terlibat


Salah satu kalimat yang berarti hingga kenangan akan orang tua membuat saya kangen dan ingin kembali ke masa itu. Setiap minggu Bapak yang membawa majalah Penyebar Semangat dan nova untuk Ibu. Kalau saya dibelikan majalah bobo sebulan sekali ketika ikut Ibu arisan dan mampir ke salah satu mall di bilangan kota Semarang.

Lepas dari bobo, saya beralih pada komik sampai SMA. Di bangku SMP untuk pertama kalinya saya jatuh hati pada Kahlil Gibran. Lanjut masa putih abu saya khatam buku The Seven Habits of Highly Effective People Karya Stephen Covey dan berbagai novel penulis lokal dan import.



Mimpi Kami

Ketertarikan kami berdua pada buku menorehkan impian kecil suami untuk membuat game konsol dengan temannya. Beliau yang membuat jalan ceritanya dan teman kami yang menggambarnya. Dan bagi saya pribadi, dengan berbagai genre buku yang saya baca menguat saya untuk membuat cerbung tentang kehidupan saya. Ah, PeDe amat yak. hahaha Karena setiap kejadian tak ada yang kebetulan dan pasti ada hikmahnya. So, kisah hidup saya yang berliku dengan banyak hikmah yang bisa dipetik semoga bisa saya bagiankan dan membawa manfaat. Mimpi kami berdua yang belum di eksekusi ini semoga bisa terwujud.




You May Also Like

0 komentar