Diberdayakan oleh Blogger.
  • Home
  • Beauty
  • Makna Cerita
  • Parenting
    • Komunikasi Produktif
    • Melatih Kemandirian Anak
    • Family Project
    • Gaya Belajar Anak
    • Stimulasi Anak Suka Membaca
    • ILoveMatch Parenting

SUDUT PANDANG OKY

On Youtube Channel


Apakah anak balita bunda suka memanjat? Mulai dari naik meja, kursi, almari bagian dalam hingga teralis jendela di rumah? Pasti, gemas campur khawatir ya ketika melihatnya!   


Ternyata saya tidak sendirian, ada banyak orang tua dengan si kecilnya yang juga suka memanjat. Dan saya perlu bersyukur, pasalnya memanjat merupakan salah satu   tahap penting dalam pengembangan keterampilan motorik kasar anak seusia Abhi. 



Selain bersabar menghadapi polah anak, orang tua tetap perlu memerhatikan faktor keamanannya. Saat mereka mulai memanjat banyak berdoa dan istighfar minta penjagaan oleh Allah untuk anak-anak kita.  Si kecil bisa saja  jatuh,  terbentur, tertimpa benda-benda hingga  menderita beberapa cedera yang lebih serius.



Melihat Abhi yang ingin memanjat tembok berundak biar bisa melihat luar dari balik jendela, perasaan dag dig dug selalu menghampiri saya. Lengah mengawasi si kecil ini bisa berakibat fatal. Karena Abhi baru pandai memanjat namun belum pandai untuk turun.



Kursi plastik yang sengaja saya letakkan di dalam lemari pakaian supaya tidak terlihat oleh Abhi. Saat terlupa menutup rapat lemari dan terlihat sedikit kursi dari pandangan Abhi, langsung Abhi ingin mengeluarkannya. Didorong-dorong pintu lemari agar terbuka lebar sehingga mudah mengambil kursi plastik sasarannya.



Yeach, setelah dapat kursi didorong mendekati jendela, naik ke atas kursi dan berhasil mencapai tembok berundak. Semilir angin menerpa bagian atas tubuhnya, matanya mengintip dari celah tralis.


"Abhi cari apa? burung," cakap saya padanya.


"Hati-hati ya kalau berdiri di kursi," tegas saya pada si kecil.


Terpancar bahagia dari raut mukanya, tujuaannya telah tercapai.



Badannya didekatkan ke tubuh saya mengisyaratkan ingin digendong turun.


"Turun sendiri ya, gini caranya," ajar saya pada Abhi.


Sudah mahir dia memanjat, kali ini latihan turun dengan selamat. Selesai itu kursinya saya kembalikan ke dalam lemari. Dan apa yang terjadi?









Abhi mendorong kursi makannya untuk dapat memanjat tembok berundak lagi.


"Hayo mau apa?" seloroh saya.

Membalas dengan senyum genit.


"Hati-hati ya, pelan-pelan."


"Aik atas(naik atas)," cakap Abhi pada saya setelah berhasil memanjat. Bisa lihat disini



"Anak punya cara sendiri dalam menghadapi masalah dan berjuang meraih sesuatu dengan pikiran kreatifnya."
Desember 31, 2019 No komentar

Mengajarkan Ilmu Alam dengan Cara Menyenangkan




Anak-anak seperti Abhi memiliki rasa ingin tahu lebih besar tentang segala hal. Belajar semasa kecil diusia dini menjadi seperti ini menjadi dasar untuk belajar pada masa-masa berikutnya. Rasa ingin tahu pada anak kecil yang tinggi, harus disertai perhatian dan bimbingan serta arahan dari orang tua. Dengan metode yang benar dalam mengembangkan potensi anak dan gaya belajar anak, orang tua akan mudah memberikan pengetahuan yang dibutuhkan oleh anak mereka.



Salah satu tempat ideal untuk mendidik anak dapat dimulai dari rumah sebab rumah memiliki lingkungan dengan ikatan emosional keluarga paling kuat. Selain lebih aman dan nyaman, memperkenalkan ilmu alam di dalam rumah menimbulkan rasa akrab dan membuat anak mampu menyerap ilmu tanpa tekanan.



Saat anak belajar dan menikmati apa yang diberikan oleh orang tua, dengan sendirinya rasa ingin tahu anak akan lebih besar. Karena mereka menemukan kegembiraaan dalam suasana belajar, serta tumbuh besar tanpa terganggu oleh pengaruh lingkungan.



Replika Timba 



Melihat gelas plastik bekas wadah snack tangan saya gatel untuk membuat sesuatu. Akhirnya bikin yang sederhana, dilubangi bagian atasnya untuk kaitkan tali. Saya tidak membut katrol, cukup tali tari timba dimasukkan ke lubang tiang  timba. Tiang timba memanfaatkan mainan Abhi yang sering beralih funsi.






"Bhi, yuk sini main," sapa saya pada Abhi.

"Ini pegang talinya tarik," ujar saya.


Abhi melakukan tarik  lepas tali sama seperti yang saya contohkan.  

Lalu dia mengambil lego dimasukkan ke dalam gelas timba.


"Dimasukin, dibawa ke atas ya." cakap saya melihat Abhi memasukkan lego pada gelas.


Entah apa yang dia bayangkan gelas diisi lego kemudian ditarik keatas. Mungkin Abhi pernah melihat orang menimba air atau mengangkat sesuatu ke atas menggunakan katrol timba semacam ini.
Desember 30, 2019 No komentar
Bikin sesuatu yang menarik perhatian anak. Mencari tahu apa kesukaan si doi. Membuat suatu kegiatan yang memunculkan antusiasnya.


Egg Pop-Up Card



Kalau lihat pop-up card suka gemes sendiri. Semakin lama dilihat suka pengen bikin juga gak sih? cuma kadang karena keliatannya ribet jadi yang ada males duluan. Padahal tidak semua pop up card itu ribet dan sulit untuk diibuat loh.


Untuk anak mau 3 tahun yang superaktif ini bikin pop-upnya yang simpel aja. Tentunya yang bisa menarik perhatia doi dari mainannya yang lain.


Yang perlu disiapkan :
- Kardus
- Stik es krim
- Lem / isolasi bolak-balik
- Lakban / isolasi bening besar
- Gunting
- Pola lingkaran
- Crayon
- Foto / gambar tentunya


"Bhi, liat bunda gunting kardus nih."

"Jadi bentuk apa ya ?"

"Bundar, lingkaran."

"Bu-der," kata Abhi.


"Diwarnai yuk, ambilin crayonnya."

"Orange,kuning, biru, merah, hijau, pink, ungu, krem."




Saya sengaja menggunting gambar Roi mobil pemadam kebakaran dari kartun Robocar Poly kesukaannya. Dan benar Abhi senang melihat foto yang nampak setelah telur kertas bagian bawah ini saya turunkan.





"Abhi denger bunda, Siapakah aku? Aku mobil berwarna merah. Kalau jalan berbunyi wiu-wiu-wiu. Aku suka mematikan api. Coba tebak siapa aku?" 


Saya memberi klu dari foto yang ada di dalam pop-up telur.



"Pegang Bhi, pake tangan kanan."

"Yang bawah tarik ke bawah."

"Oi(Roi)," sahutnya.

"Anti Ely," selorohnya minta fotonya diganti dengan gambar hellycopter.

"Oke."



Saya membuat pop-up ini dengan foto yang bisa di ganti-ganti. Jadi anak bisa bebas berkreasi mau menyembunyikan foto apa dibalik pop-up telur ini.


Abhi yang mempunyai ide mengganti foto Roi dengan Helly.


Hide and Seek 



Permainan tradisional ini begitu akrab dengan anak-anak. Penasaran mencari tempat persembunyian temannya, sedang bagi yang bersembunyi mencari tempat supaya susah ditemukan.



Ide pop-up ini kurang lebih mengadopsi dari permainan petak umpet. Saya memasang foto dibalik telur, Abhi menemukan dan menebak apa yang ada di balik telur. Dengan memberi kalimat pengantar sebuah klu sebelum memperlihatkan foto. 



Desember 29, 2019 No komentar
Melihat gelas berisi air Abhi sudah excited, apalagi diberi warna berbeda setiap gelasnya. Pengen langsung diobok-obok sama si doi. Kemudian menaruh sawi ke dalam gelas membuat ekspresinya bingung.


Yang Abhi tahu gelas untuk minum, lah ini buat taruh sawi. Its oke, kita kita bermain ya nak, mengenal warna merah, kuning, biru. Lalu nanti kita lihat sawinya ikut jadi berwarna merab, kuning dan biru atau tidak.



"Bhi, tetesin warna merah ke dalam gelas ya."

"Jadi merah ya, sekarang digelas satunya tetes warna kuning."

"Jadi kuning, yang terakhir tetes warna biru."

"Jadi deh biru ya airnya."







"Sekarang sawinya dimasukkan, nanti dilihat ya sawinga jadi kuning nggak."


"Sekarang main mobil-mobilan dulu yuk."


Setelah 3 jam kemudian





"Yeach, sawinya ada warnanya."

"Bagus ya."







"Sawi jadi warna-warni ya bhi, ini apa ? ku... ning."


"Koning(kuning)." sahutnya



Kemudian menyebutkan warna satu per satu. Dari kegiatan percobaan ala anak SD ini saya bukan akan menjelaskan tentang  air daya kapilaritasyang merambat naik ke atas melalui celah kecil, melainkan menjelaskan tentang sebab akibat. Sawi putih yang dicelupkan pada air berwana, tadinya berwarna alami sayur kemudian menjadi berwarna sesuai air yang ada dibawahnya.



"Sawi ini ada warnanya karena air di dalam gelas warnanya kuning ya bhi."





Anak Adalah Ilmu Pengetahuan Itu Sendiri



Anak-anak sebagai ilmu pengetahuan hidup yang bergerak. Ilmu pengetahuan yang tidak disampaikan dengan kata-kata dan tidak bisa dibaca hanya dengan mata. Tapi dapat dipahami dengan mengamati penuh keterbukaan kesadaran dan pengetahuan. Sehingga melalui sikap anak-anak kita akan mendapatkan banyak ilmu pengetahuan yang sangat penting.


sebagai orang tua, juga sebagai ilmuwan yang harus selalu bisa mengungkap ilmu pengetahuan dari anak-anak. Ilmu pengetahuan yang akan membuat kita banyak tahu tentang anak, membuat kita semakin cerdas dan pintar.


Dari sinilah, peran kita sebagai orang tua akan meningkat menjadi ilmuwan yang memiliki banyak ilmu. Dengan penguasaan ilmu pengetahuan, kita dapat mempelajari anak dan menyikapi setiap geraknya dengan baik. Serta dapat menafsir gerak anak sebagai ilmu pengetahuan tak bernilai.


Untuk mewujudkan ini, kita tidak hanya dituntut bisa menjadi orang tua yang baik bagi anak. Tetapi juga cerdas menyikap setiap hal yang terjadi pada anak, sehingga mereka benar-benar sebagai sosok ilmu pengetahuan yang dapat dimengerti dan dipahami. Segala persoalan yang dihadapi pun bisa dibantu penyelesaiannnya.


Tiga Kesiapan


Untuk itu, dalam menyiapkan diri sebagai orang tua yang mampu mengungkapkan rahasia ilmu pengetuhan bergerak yang ada dalam diri anak-anak, setidaknya kita harus memiliki tiga kesiapan utama.


Pertama, kesiapan kasih sayang. Anak-anak kita lahirkan karena kasih sayang. Maka anak-anak pun tumbuh dalam kebutuhan kasih sayang yang optimal. Di sini, orang tua dituntut bisa menjadi individu yang selalu memberikan kasih sayang. Dengan kasih sayang ini, maka setiap hal yang dilakukan anak adalah kebaikan. Kebaikan yang harus disikapi secara baik pula sehingga antara anak-anak dan orang tua tercipta hubungan harmonis dalam kebaikan dan kasih sayang.


Kedua, kesiapan referensi. Saat komunikasi kebaikan dan kasih sayang terbangun. Sesungguhnya anak-anak kita tak sekadar individu yang baik. Tapi juga individu yang cerdas menyampaikan banyak ilmu pengetahuan. Agar ilmu pengetahuan yang disampaikan anak bisa dipahami, maka orang tua dituntut memiliki banyak pengetahuan. Di sinilah dibutuhkan referensi bacaan tentang dunia anak-anak yang baik.


Yang akan menyempurnakan kesiapan kasih sayang orang tua dengan pengetahuan yang memahamkan orang tua. Pemahaman ini yang ak an membuat orang tua dapat menafsir-interpretasikan segala ilmu pengetahuan yang ada dalam setiap sikap dan gerak anak-anak.


Penguasaan referensi inilah yang membuat orang tua menjadi cerdas dan pintar. Sehingga bisa menangkap dan mehamai gerak ilmu pengetahuan yang dilakukan anak.


Ketiga, kesiapan menyelesaiakan persoalan. Dengan kesiapan referensi, orang tua akan mendapat banyak ilmu pengetahuan terhadap gerak dan sikap anak-anaknya. Ilmu pengetahuan itu akan digunakan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi anak-anaknya. Karena dalam kehidupannya, anak-anak akan selalu mengahadapi banyak persoalan. Saat menghadapi persoalan itu anak-anak membutuhkan orang tua yang memiliki ilmu pengetahuan tentang dirinya.


Di sinilah kesiapan orang tua dari aspek kasih sayang dan referensi dibutuhkan anak. Sabab hanya orang tua yang penuh kasih sayang, cerdas dan berpengetahuan luas yang bisa memecahkan persoalan yang dihadapi anaknya. Sebab hakikatnya anak adalah ilmu pengetahuan yang hidup dan bergerak yang selalu membutuhkan temuan-temuan baru untuk memperkaya temuan ilmu pengetuan sebelumnya.

Dari sinilah terjadi lingkaran kenyataan yang harus dipahami orang tua bahwa anak-anak adalah sumber ilmu pengetahuan yang hidup dan bergerak, yang bisa dipahami dan diselesaikan segala persoalannya menggunakan kesiapan kasih sayang dan referensi ilmu pengetahuan.




Sumber Bacaan :

Heru Kurniawan.2018.https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/anak-ilmu-pengetahuan-yang-terus-bergerak-18



Desember 28, 2019 No komentar




Mobil-mobilan belakangan ini menjadi mainan favorit Abhi. Maju-mundur, tarik-dorong, hingga berdiri di atasnya. Dibuka tutup bagasinya, diisi kemudian dikeluarkan isinya. Setir yang sudah kehilangan pengaitnya jadi sering copot akibat kebanyakan di putar-putar.



Entah bagaimana dia memainkan mobil-mobilannya hingga terjatuh kemudian terlepas roda dan setirnya. Melihat mobilnya yang setengah berdiri bersandar pintu, dia tak jadi menangis tapi melongo menatap roda yang terlepas. Dan setir yang masuk ke dalam kamar. Kemungkinan sewaktu maju Abhi menabrak pintu jadi mobilnya setengah berdiri mengakibatkan rodanya terlepas. Dia pun terjatuh ke belakang, karena jatuhnya pelan-pelan jadi dia tidak menangis.




"Walah, protol semua bhi," seru saya melihat geli mobil-mobilan itu.

"Ayo dibenerin, dipasang lagi rodanya," ajak saya.





"Dibalik dulu mobilnya."

"Diambil rodanya, pasang sini."

"Balik lagi mobilnya."




"Ambil setirnya, pasang, taruh atasnya, diputer."



Abhi mengikuti arahan saya dan tersenyum melihat mobilnya menyatu kembali. Ketika setirnya terlepas kembali, Abhi sudah mahir memasangnya kembali. Abhi belajar memperbaiki mainannya sendiri.


Tidak langsung memberi bantuan ketika anak sedang memghadapi masalah seperti kejadian di atas, banyak hal yang didapatkan. Abhi belajar memahami apa yang harus dia kerjaan untuk membuat mobil-mobilannya bisa dinaiki lagi. Mempelajari bagian-bagian dari mobilnya.


Problem Solving


Anak-anak, sama seperti  orang dewasa, akan menghadapi masalah dalam hidupnya misalnya ketika bermain. Untuk itu, si kecil Abhi perlu memiliki kemampuan problem solving  untuk membantu mereka mengatasi persoalan dengan baik dengan tenang tanpa tantrum. Tidak hanya berguna untuk menyelesaikan masalah mereka sehari-hari ketika bermain, keterampilan problem solving juga bermanfaat saat anak harus mengeksplorasi dunianya, atau mengerjakan tugas-tugas di sekolah Paudnya.



Keterampilan yang dimiliki setiap anak  ini tentunya akan berbeda pada setiap anak sesuai tahapan usianya. Keterampilan memecahkan masalah pada bayi akan berbeda pada anak usia 2 tahun yang daya ingatnya sudah meningkat. Keterampilan ini pun akan terus meningkat. Meskipun begitu, orangtua harus terus mengasah kemampuan ini agar semakin terarah dan anak tahu kapan harus menggunakannya dan melakukan apa jika menemui suatu masalah.



Keterampilan problem solving atau  memecahkan masalah berkaitan dengan bagaimana anak berpikir, memahami, dan mendapatkan pemahaman akan dunianya, termasuk juga kemampuan mengingat, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Dengan menyajikan permainan tentang problem solving juga berperan membentuk pola pikir anak. Mengajarkan bagaimana cara membenahi mainannya yang terlepas sangat berperan membentuk kreativitasnya.
Desember 27, 2019 No komentar



Kegiatan yang berbau sains untuk anak harus dikemas dengan cara yang sederhana supaya mudah dipahami. Hukum fisika memang belum tahap belajar Abhi, namun tak ada salahnya memainkannya. Toh hukum fisika implimentasinya dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak. Apa sajakah itu?


Masih ingat dengan katrol untuk menimba air di sumur ?

Pasti semua tahu dengan mainan jungkat-jungkit di taman ?

Pembuka tutup botol sirup atau kecap ?

Semua contoh di atas menggunakan prinsip hukum fisika yang kita pelajari di bangku sekolah.




Newton Cradle DIY



Newton cradle (Ayunan Newton) adalah perangkat yang secara visual menunjukkan Hukum Konservasi Momentum dan Energi, serta efek gesekan dan peredam. Itu diciptakan pada tahun 1967 oleh aktor Simon Prebble dan dinamai menurut ilmuwan dan matematikawan terkenal Sir Isaac Newton.







Cradle dibuat dari serangkaian bola logam bernomor ganjil (biasanya lima atau tujuh) yang masing-masing diikatkan pada rak dengan dua tali untuk menjaga mereka di satu rak. Perangkat, ketika dioperasikan dengan mengangkat salah satu bola ujung luar, bekerja seperti pendulum sederhana. Namun, berkat dimasukkannya bola-bola lain dalam lengkungan ayunnya, ia mentransfer energi kinetiknya melalui mereka ke bola luar yang berlawanan, mengayunkannya pada bidang dan lengkungan yang sama.



Lalu, akankah anak usia 3 tahun diajarkan teori hukum fisika? Tentu tidak. Saya hanya mengenalkan bagaimana sih benda itu bisa bergerak. Karena gemar belajar tentang sains bisa memicu kreativitas anak.


Melalui DIY ayunan manik ini saya bisa memperlihatkan pada si kecil bahwa manik bisa bergerak akibat mendapat dorongan dari dari manik disampingnya. Ketika manik paling luar digerakkan ditabrakkan kepada manik kedua maka timbul gesekan dan tumbukan yang menyebabkan manik-manik bergerak. Dan manik paling ujung disisi satunya akan terlempar keluar. Bisa dilihat gambar di bawah ini.









"Yuk Abhi main sama bunda."

"Pegang manik warna pink, tariik, lepas."


"Coba lihat apa yang terjadi?"


"Maniknya gerak-gerak yaa, karena tadi manik-maniknya tabrakan."




Kemudian Abhi mengambil 2 manik ditarik lalu dilepas hingga bergoyang kencang manik yang lainnya.

"Good job."

Desember 26, 2019 No komentar
Anak-anak tak selalu membutuhkan mainan mahal. Justru mereka lebih tertarik dengan barang-barang yang digunakan orangtuanya dan dilihatnya setiap hari. Rasa penasaran ingin menggunakan, membuat bayi selalu memegang dan tertarik memainkannya.


Jika ada barang di rumah yang sangat menarik perhatiannya, lakukan sedikit modifikasi agar aman untuk dimainkan si kecil. Apa saja barang di rumah yang bisa digunakan untuk mainan Abhi ?



Bermain golf ala Abhi



Tali Rafia

Gulungan hitam berwarna hitam ini menarik perhatian Abhi. Dilihat beberapa kali ketika melewatinya. Digelindingkan seperti roda ban. Nampak pada gambar gulungan rafia ini saya fungsikan sebagai tataan bola semangka untuk bermain golf ala Abhi.


Sutil atau Spatula Kayu

Stick golf ala Abhi pake sutil kayu kepunyaan Tantenya. Bahagia si kecil bisa memukul bola semangka dengan sutil kayu ini. Sutil yang tidak begitu berat, mudah untuk diayun-ayunkan seperti pemain golf betulan.


Tutup Kardus

Biasanya sasaran bola golf adalah lubang yang berada jauh di ujung lapangan, kali ini lubang sasaran diganti dengan tutup kardus. Memukul bola semangka dengan sutil diarahkan pada tutup kardus sebagai sasaran.


Bola Semangka

Semangka buah favorit Abhi, bola menyerupai semangka ini pula menjadi bola favorit Abhi. Sering kali di tendang, di lempar, lalu sekarang sebagai bola golf ala Abhi. Bola semangka yang diletakkan di atas gulungan rafia siap dipukul dengan sutil kayu sebagai tongkat untuk memgenai  sasaran tutup kardus.



Permainan sore ini menggunakan barang rumah tangga yang ada di rumah Kakung. Barang yang kerap dilihat kini bisa beralih fungsi untuk permainan golf. Banyak cara membuat anak bermain sederhana dengan penuh imajinasi dan kreativitas.


Desember 25, 2019 No komentar



Semua anak terlahir kreatif. Maka perlu fasilitas untuk mendukung dan membuat wadah dari kreativitasnya. Seseorang punya sebuah kebiasaan yang bisa memicu perkembangan kreativitasnya.



Nah sekarang ada 7 Kebiasaan Orang Kreatif



a. Pelajari Sesuatu yang Berbeda Setiap Hari

Kreativitas terjadi ketika kita berusaha untuk belajar atau mencoba sesuatu setiap hari.


b. Menghubungkan Titik-Titik

Ketika kita melihat hubungan antara fakta, kita dapat membuat sesuatu yang berbeda.


c. Lihat Potensi dan Buat Daftar

Gunakan daftar sebagai tempat untuk melihat ide sebelum mereka diserbu oleh gelombang lain untuk proses kreatif.


d. Jangan Menutup Pintu Pada Kreativitas

Buat sekarang dan edit setelahnya. Siapa yang tahu ke mana pikiran kreatif kita akan pergi.


e. Pertahankan Perspektif yang Luas

Masalah akan datang, beradaptasi dengan tuntutan, dan mengukir jalan baru, dengan berpikir di luar kotak.


f. Katakan tidak lebih dari yang Anda pikirkan

Memilah-milah hal-hal yang tidak berfungsi sama pentingnya dengan menjaga agar berpikir itu berhasil.


g. Bagikan "Ah Ha" Momen Kamu

Kolaborasi adalah kunci dari ide-ide yang berkembang dan membawa mereka ke tempat-tempat yang belum pernah Anda temui sebelumnya.


Abhi Tak Pantang Menyerah






Ada pada suatu ketika Abhi sangat suka naik dan berdiri di atas kursi. Ini salah satu cara supaya dia bisa melihat keluar dari celah tralis yang tinggi baginya. Ada juga untuk sebagai pijakan memanjat tralis jendela.



Ah ha... aku tinggi bisa lihat luar sendiri tanpa digendong.



Salah satu hobi Abhi adalah bercermin, kursi ini pun tak luput untuk pijakan dia bercermin. Cermin yang digantungkan lebih tinggi dari Abhi membuat dia mencari akal supaya tetap bisa bercermin tanpa di gendong. 



Abhi tidak pernah jatuh dari kursi saat menaikinya, namun saya melarang untuk berdiri di atas kursi lagi dengan alasan keamanan. Karena Abhi masih sangat butuh pengawasan dan takut dia luput dari mata saya, maka kursinya saya sembunyikan di dalam lemari gantung.






Ah ha... aku punya mobil bisa naik ni atas sini.


Tak patang arang, mobil mainan kepunyaannya pun dijadikan media untuk pijakan sebagai pengganti kursi. Dua hari keberaniannya ini teruji aman tanpa jatuh karena saya pegangi sehingga tidak tergelincir. Nah hari ke dua tepatnya kemarin jumat dia terjatuh sampai 4 kali.


"Nggak usah berdiri di mobil, nanti jatuh lagi, nangis lagi !" pekik saya.


"Ndak ais(nggak nangis)," jawabnya dengan cepat.


Saya dengan tegas melarang setiap kali anak berdiri di atas mobil mainan ini. Begitu bahaya karena roda mobil yang mudah bergerak dan bisa membuat Abhi jatuh tergelincir.


"Nggak usah berdiri di situ, nanti jatuh, turun, denger bunda," kalimat perintah sekaligus ancaman ini sering saya tegaskan.









Ah ha... aku masih punya amunisi kursi hijau ini.



Alih-alih menghentikan kegiatan ekstrimnya ini, Abhi menemukan benda yang bisa dia naiki dengan lebih aman yaitu kursi makan. Kursi makannya yang tergolong kokoh, tidak mudah bergerak ini menjadi tambatan terakhirnya. Naik dan berdiri di atas kursi dengan aman dan mencapai tujuan yaitu bercermin.



"Yeach, Abhi bisa bercermin ya, tinggi ya naik kursi," seloroh saya.



Setiap hari Abhi mempelajari bagaiman dia bisa memanjat untuk lebih tinggi. Satu cara dilarang, cari cara lagi sampai bertemu cara yang diperbolehkan.
Desember 22, 2019 No komentar



Kanak-kanak dari 0-6 tahun mengalami perkembangan pesat baik secara fisik maupun mental. Oleh sebab itulah saya harus bisa menjadi orang tua yang tanggap saat menghadapi si kecil Abhi yang yang super aktif ini. Sebagai orang tua yang fulltime di ruman, saya harus bisa menstimulasi anak agar mereka bisa berkembang dengan baik.

Dengan memberi menstimulasi pada si kecil, diharapkan akan lebih bisa mandiri dan mengenali diri sendiri atau mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.


Kreativitas merupakan suatu proses dimana seorang individu mampu membuat atau menciptakan sesuatu yang baru. Dalam tema kali ini kreativitas ditujukan untuk anak usia dini, sehingga kreativitas anak usia dini diartikan sebagai proses dimana seorang anak menghasilkan sesuatu dengan tangannya atau pikirannya sendiri.




Roda dan Lego



Masih bertema lego kegiatan memicu kreativitas Abhi hari ini. Fungsi lego ternyata bisa untuk membantu pekerjaan sehari-hari seperti membawa barang. Seperti apa itu ?


Lego Sebagai Kereta Barang



"Bhi ini apa ?" tanya saya sambil memegang roda kecil.


"Roda."


"Yuk bikin kereta, nanti bisa bawa bukunya Abhi," ajak saya.


"Ambil, taruh atas, tekan," kata yang saya ulang-ulang saat bermain lego.





"Keretanya warna-warni ya, seperti apa ?" 

"Pelangi"

"Keretanya ada dua gerbong, berapa Bhi ?"

"Dua"


"Sekarang diberi tali, masukkan kesini, ikat"

"Sudah siap, mau bawa apa Bhi ?"

"Ini ya, buku sama ultramennya Abhi mau dipindah ke sana."







"Tariknya pelan biar ndak jatuh."

Menarik kereta jalur lurus sudah biasa. Nah, Abhi menarik tali memutar sehingga kereta lego pun ikut berputar, namun buku yang berada di atas tidak terjatuh.

"Yeach sampai."

"Abhi jadi pak masinis ya nyopir kereta"


Abhi ketawa-ketawa ketika menarik kereta barang dari lego ini. Mengenal bentuk roda yang bulat  dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir atau menggelinding. Roda ini yang menopang beban lego di atasnya dan buku yang dibawa.


Kemudian Abhi berkreasi dengan jalur keretanya, bolak-balik dari Utara ke selatan lalu memutar.
Desember 21, 2019 No komentar



Banyak cara untuk memunculkan kreativitas dalam diri seorang individu.



Kreativitas Muncul Dari 8 Hal Ini.


Percaya Diri
kemampuan bertanya tanpa rasa takut. Bertanya dengan kritis untuk mengumpulkan informasi demi terciptanya sesuah inovasi yang kreatif.

‌Mengamati
Melihat masalah yang akan dicarikan jalan keluar secara efisien dan efektif.

‌Kerendahan Hati
Sadar dan tahu diri bahwa kita tidak tahu segalanya. Kemudian mencari sumber terpercaya untuk menemukan jalan keluar dari permasalahan.

‌Perhatian
Berpikir tentang cara memecahkan masalah yang dihadapi secara fokus.

‌Rasa Ingin Tahu
menjelajahi dan bereksperimen demi menghasilkan sebuah inovasi.

Akal
Sesuatu untuk dipikirkan yaitu sebuah resolusi yaitu benar-benar membuat perubahan baru dengan pola yang sudah ada.

‌Energi
Butuh energi untuk eksplor dan berpikir. Merangkul patner untuk bertukar pikiran juga tak ada salahnya.

Aksi
Tidak cuma berpikir, tapi berbuat. Inovasi merupakan proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).


Inovasi menurut KBBI inovasi/ino·va·si/ n 1 pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaharuan: -- yang paling drastis dalam dasawarsa terakhir ialah pembangunan jaringan satelit komunikasi; 2 penemu-an baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat);


Evolusi adalah Ide baru dibangkitkan dari ide sebelumnya. 


evolusivo·lu·si/ /évolusi/ n perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan (sedikit demi sedikit);


Dari ke 8 hal diatas orang dewasa dapat memahaminya, namun untuk anak kecil belum kapasitasnya memahami uraian sepanjang itu. Orang tua bisa memberi pantikan pada anak agar muncul kreativitas yang sudah ada pada diri anak.




Imajinasi



Dari ke delapan hal yang berperan membentuk kreativitas masih  ada beberapa hal lagi. Satu yang tak kalah penting yaitu imajinasi. Khayalan diperlukan untuk menciptakan ide baru yang segar.


Kanak-kanak cenderung mempunyai imajinasi yang unik dan khas anak-anak. Bermula dari sebuah khayalan yang yan dalam pikiran mereka bisa mencetuskan suatu kreativitas. 



Yuk berkhayal






"Bhi main yuk sama bunda," ajak saya.


"Kita buat apa sekarang pake lego ini ?" mengajak anak berpikir dan berkhayal.


"Buat jungkat-jungkit ya," cakap saya.





"Abhi ambil ini, taruh atasnya, tekan," perintah saya pada si kecil.


Permainan lego memang berfungsi untuk membangkitkan imajinasi anak. Dari merangkai satu persatu lego menjadi suatu bentuk yang diinginkan. Butuh sebuah imajinasi dan kreativitas untuk membuat bentuk tertentu dengan kepingan lego ini.



Abhi si anak kinestetik ini kurang suka dengan permainan yang mengharuskan dia untuk duduk utak-atik sesuatu. Dan pagi ini saya ajak dia untuk duduk tenang menyelesaikan membuat jungkat-jungkit bersama saya. Beberapa menolak dan kabur, namun jadi juga jungkat-jungkit mini ini.





"Hely sama Poly main jungkat-jungkit nih bhi," terang saya.


"Yuk Abhi pegang hely, bunda pegang poly, gantian diturunin ya," ujar saya.


"Ini kayak yang yang di taman itu, naik turun, naik turun gitu," cakap saya.



Desember 20, 2019 No komentar
"KREATIF bukan bakat, tapi PILIHAN"





Mengawali level 9 kelas bunda sayang yang bertajuk "Think Creative" ini saya berinisiatif membuat kepanjangan jadi kata KREATIVITAS.


K ritis, kata Dapat menyampaikan ide
R evolusi endah, Rendah hati, Sadar dan tahu diri bahwa kita tidak tahu segalanya.
E nergi, Empati (perhatian), Evolusi
A kal, mengamati
T ahu, Rasa ingin tahu
I majinasi
V Fokus
I novasi
T eman
A ksi
S olve, Sintesis


Sebuah bentuk kreativitas yang muncul mulai dari ide sampai aksi kemudian menjadi inovasi itu bisa melalui proses yang panjang. Namun tak sedikit pula kreativitas yang muncul secara tiba-tiba karena keterpaksaan.

Proses dari perjalanan seseorang atau sebuah kelompok menghasilkan suatu product kreativitas yang biasa dinamai dengan inovasi pada suatu keadaan tertentu.


Kreativitas dibutuhkan oleh semua orang untuk dapat memecahkan masalah yang dia hadapai dengan efisien dan efektif. Orang kreatif yang punya banyak ide cemerlang dapat menyelesaikan kegiatannya dengan lebih cepat. Banyak manfaat yang bisa kita petik dari sebuah kreativitas.



Let's be creative




Memacu Kreativitas Anak



Merencanakan ide bermain anak yang asyik di rumah maupun outdoor butuh kreativitas. Membuat anak tidak mudah bosan dengan mainannya butuh cara dan dan belanja ide. Banyak cara menumbuhkan kreativitas pada diri ibu seperti saya.


Saya yang suka berselanjar di Pinterest dan Instagram untuk belanja ide bermain. Mengadopsi secara langsung atau memodifikasi permainan untuk kegiatan bermain anak. Dari ibu yang kreatif insyaAllah anak nanti akan kreatif.


Masih tergambar jelas dalam memori saya saat Ibu dulu mengajak membuat boneka dari kain putih berisikan kapas. Berambut hitam dari benang wol, bola mata plastik ditempel pakai lem kalau boneka digerakkan bola matanya bisa lirik kanan kiri. Keseruan bebikinan bersama ibu ini membekas sampai sekarang yang menyuntikkan semangat pada saya untuk memberi contoh tentang kreativitas pada si kecil Abhi.


Dulu saya hanya memandangi saja ketika ibu membuat, menjelujur benang menggabungkan bagian-bagian dari boneka. Kegembiraan yang masih terpatri dihati ini saat melihat bonekanya sudah jadi. Rasa bahagia akan karya yang tercipta ini akan saya tularkan pada Abhi.




Bowling Mini



"Hore ada kardus susu lagi," ujar saya pagi ini.


"Mau bikin apa?" tanya suami.


"Bikin lapangan bowling," jawab saya.


Setengah jam kemudian jadilah lintasan bowling mini.


DIY Papan Bowling Mini


Abhi melihat saya membuat papan kardus ini dari tempat favoritnya sambil beratraksi bak pemain sirkus.


Lagi memantau bunda



"Yuk turun, kita main bowling," ajak saya dimana Abhi masih merasakan sakit setelah jatuh dari adegan di atas.


Anak memang suka semaunya sendiri, kalau sudah terjatuh pun belum kapok, masih balik lagi dan lagi.


Lanjut bermain bowling, melempar bola untuk mengenai pin sasaran. Berkali-kali di coba pin jatuh satu saja, lempar lebih kencang pin terjatuh dua, semakin kenjang melempar bola bola yang keluar lintasan. Coba lagi ayunkan tangan satu dua tiga akhirnya pin terjatuh semua.



Bermain Bowling 



Manfaat dari kegiatan ini belajar membuat suatu karya sederhana memanfaatkan barang bekas. Memicu kreativitas anak dengan memodivikasi mainan supaya lebih seru. Meningkatkan koordinasi mata dan tangan untuk kemampuan motorik halusnya bisa melempar mengenai sasaran.




Think Out Of The Box



Selesai berkarya bebikinan DIY dari kardus ini lanjut mengajarkan anak tentang Thinking outside the box.  


Berpikir out of the box secara sederhana dimaknai sebagai mencoba pendekatan baru dan cara-cara baru serta inovatif, berbeda dari dari biasa dilakukan. Pendekatan ini diperlukan untuk menemukan ide-ide segar yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya.


Lalu, bagaimana cara mengajarkan si kecil Abhi yang akan menjelang 3 tahun ini untuk berpikir out of the box ?


Jatuhkan Pin Bowling Dengan Mobil Mainan



Ganti bola dengan mobil



Bola bowling sudah biasa, pakai alat lain supaya pin terjatuh. Mobil berbentuk telepon ini dapat berjalan jika di tarik kait belakangnya, lalu mobil berjalan maju sambil berbunyi kring. 


Pin bowling pun terjatuh terkena dorongan mobil berwujud telepon lucu ini.



Jatuhkan pin dengan mobil polisi



Mobil polisi pun tak mau kalah. Mobil yang melaju dengan dorongan tangan ini akan menjatuhkan pin yang yang ada di depannya dengan laju kencang ya.


"Dorong mobilnya bhi !" 


"Yeach, jatuh pinnya."


Mencari cara baru menjatuhkan pin namun masih menggunakan barang yang tergolong wajar dan aman bagi anak. 


Desember 19, 2019 No komentar
Newer Posts
Older Posts
  • Dongeng Bima Tidak Bisa Bangun Pagi
    Berbagi Tempat Duduk "Ayo naik, Abhi langkahnya yang lebar," Abhi berusaha memasuki pintu bus BRT sendiri tanpa Bunda gendo...

Mengenai Saya

Foto saya
Sudut Pandang Oky
Lihat profil lengkapku

About me

Seorang istri dan ibu muda yang sedang belajar dan ingin berbagi.

Follow Us

Labels

Aliran rasa Binar Bunda Sayang Cerdas Finansial Dongeng Family Project Fitrah Keimanan Fitrah Seksualitas Grab your imagination Grain Gym Healthylife Herbal Holistic ibu ilovemath Institut Ibu Profesional Kecantikan kelas batalyon Keluarga multimedia Kesehatan Komunikasi Produktif Lifestyle Literasi Makna Cerita Melatih kemandirian anak Memahami Gaya Belajar Anak Misi Asik Olahraga Parenting PAUD Pejuang Literasi prosa Sehat Semua Anak Adalah Bintang Sensory play Stimulasi Anak Suka Membaca Thik Creative TK

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2021 (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2020 (56)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (16)
    • ►  Januari (24)
  • ▼  2019 (156)
    • ▼  Desember (17)
      • Kenapa Anak Kecil Suka Memanjat ? Tenang, Menghada...
      • Replika Timba dari Gelas Snack
      • Egg Pop-Up Card
      • Fun Science Sawi Warna-warni
      • Memasang Roda dan Setir yang Terlepas, Belajar Pro...
      • Mengenal Hukun Newton Dari Mainan Ayunan Manik
      • Barang Rumah Tangga yang Bisa Jadi Mainan Anak
      • Anak Mencari Cara Agar Tetap Bisa Bercermin
      • Lego Si Kereta Barang Bentuk Kreativitas Mainan Anak
      • Memunculkan Kreativitas Dengan Berimajinasi
      • Menularkan Kreativitas dan Think Out Of The Box Pa...
      • Lima Konsep Meningkatkan Kecerdasan Finansial Anak...
      • Rezeki Waktu dan Tempat Dari Allah
      • Menjaga Barang Pribadi Seperti Menjaga Rezeki Dari...
      • Bersyukur Bisa Terpenuhi Kebutuhan
      • Ahli Sedekah VS Orang Kikir
      • Tips Membatasi Jajan Anak
    • ►  November (23)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (16)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (17)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (1)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates