Day #13 Mengenalkan Ekspresi Emosi Pada Anak
Mengenal Emosi Dengan Foto Nyata dan Sapaan Untuk Allah
Jika anak masih bermasalah dengan pengaturan emosi, ini adalah kegiatan yang bagus untuk dijelajahi. Ada banyak cara untuk mengajar anak-anak tentang kemarahan, kesedihan, ketakutan, sukacita, terkejut, semangat dan lain-lain. Kecerdasan emosional anak-anak "IQ" adalah hal yang sangat penting untuk membantu mengembangkan, namun jarang kita dengar dari kebanyakan oeang tua mendiskusikan tentang masalah emosi anaknya. Sebagai gantinya, kita lebih sering mendengar tentang perkembangan intelijen akademis, memastikan anak-anak kecil mengetahui warna, bentuk, angka, huruf , lalu cara membaca, menghafal dan daftar ini terus berlanjut. Tapi, bisa mengenali emosi mereka sendiri dan orang lain (serta memberi label emosi itu) adalah hal yang SANGAT penting untuk dipelajari anak-anak.
Siang ini setelah makan siang, aku mengajak Abhi memahami berbagai ekspresi emosi yang sering kita lakukan dan temui. Aku menyiapkan beberapa foto dengan masing-masing ekspresi yang sudah diprint oleh suami.
Mengenal Emosi Dengan Foto Nyata
🐱 Foto Abhi waktu senang
🐱 Foto Abhi waktu menangis
🐱 Foto anak laki waktu teriak
🐱 Foto anak laki waktu takut
🐱 Foto anak laki waktu sedih
🐱 Foto anak waktu bersemangat
🐱 Foto anak laki terkejut
Aku jejer foto diseutas tali dengan penjepit kecil, kemudian menjelaskan masing-masing ekspresi yang terpampang di foto pada Abhi. Sebenarnya tidak harus menjepit satu persatu pada tali yang direntangkan, namun aku membuat cara agar anak tertarik saat proses belajar. Dimulai dengan berdoa sebelum belajar mengenal emosi.
"Bhi, ini foto Abhi waktu senang, senyum tertawa giginya kelihatan semua, kalau senang bilang apa? Alhamdulillah." tuturku padanya. Foto kedua, "yang ini foto Abhi waktu nangis, Abhi nangis kenapa ya, oh waktu ditinggal bunda keluar kamar trus Abhi nangis, Abhi takut ya, nggak usah takut ya, Abhi kan pemberani." jelasku pada Abhi.
Lanjut foto ketiga, " yang ini lagi teriak, kalau Abhi minta makan, minta nenen, minta yang lainnya Abhi nggak usah teriak, Abhi bicara pelan-pelan ya sama Bunda." Sedangkan foto ke empat, "masnya ini peluk bundanya karena takut, kalau Abhi takut peluk bunda ya, kalau sudah peluk nggak usah takut lagi, kan ada bunda, bapak sama Allah yang jagain Abhi" kataku pada Abhi.
Foto ke lima, "yang ini waktu sedih, kalau Abhi sedih bicara sama bunda ya, nggak usah teriak, nggak usah nangis, kalau Abhi sedih ingat Allah, bunda sama bapak, ya nak" tuturku padanya.
Foto ke enam, "foto ini seneng ya, semangat, hore Abhi mau sekolah, bicara apa kalau mau sekolah, bismillahirohmanirrohim Abhi mau sekolah belajar dan bermain sama teman-teman, beri Abhi kemudahan dan kecerdasan ya Allah, aamiin." ajarku padanya.
Foto terakhir, "kaget aku, ini foto lagi kaget, mlongo ya bhi, kalau kaget bicara apa? Allahu Akbar, Astagfirulloh" kataku padanya.
Ada beberapa cerita yang aku sampaikan pada Abhi setelah paparan diatas. Cerita yang berkaitan tentang perasaan, jika merasa seperti ini harus bagaimana. Dan juga aku bacakan buku Seri Menyapa Allah, anak bisa mengenal macam-macam sapaan untuk Allah, seperti Alhamdulillah, Astagfirullah, Jazakumullah, dan Allahu Akbar. Karena setelah mengenal emosi sendiri, anak sebaiknya belajar tentang sapaan untuk Allah sebagi wujud selalu memgingat Allah disetiap kondisi. Semoga Abhi memahami apa yang aku sampaikan dan mengingatnya.
#hari13
#T10hari
#gamelevel3
#bunsayjateng
#meningkatkankecerdasananak
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
0 komentar