Day #16 Hari Pertama "Weaning With Love" Abhi

by - Juni 29, 2019

Hari Pertama "Weaning With Love" Abhi




Keberhasilan proses sapih melibatkan 3 pihak :  ibu, anak dan bapak, dimana semua pihak harus mempunyai kesiapan. Kesiapan seperti apa yang diperlukan oleh seorang itu saat menyapih, sang ibu membutuhkan waktu, kesabaran, energi dan kemampuan untuk mengantisipasi permintaan menyusu dari si kecil. Dengan melihat keseharian Abhi aku merasa dia sudah siap untuk disapih. Abhi mulai bisa tidur tanpa menyusu terlebih dahulu, sudah semakin paham tentang apa yang aku sampaikan bahwa dia sudah besar sudah waktunya disapih atau minum susu dari botol alisa susu formula. Dan suami mau dan aku rasa mampu untuk membantu dan memberi semangat untukku dan Abhi saat proses sapih ini.

Hati terasa berat saat memutuskan untuk menyapih Abhi, tetapi harus melewati proses ini. Genap dua tahun usianya pada bulan Desember kemarin, namun belum aku sapih karena masih minum obat sesuai anjuran dokter. Proses pengibatan selesai dan bulan depan aku akan mendaftarkan Abhi masuk PAUD, jadi ku putuskan untuk menyapihnya sekarang. Latihan kemandirian yang maaih berlangsung hingga jadi family project kami.



Dari pagi tadi aku sudaj sounding ke Abhi, "nanti sore Abhi udah nggak nenen ya, nenenenya bunda sudah habis, Abhi sudah besar mau sekolah jadi nggak usah nenen lagi ya, minum susu botol aja ya" kataku pada Abhi secara berulang-ulang.

Sedari awal aku ingin menyapih Abhi tanpa menyisakan trauma didalam dirinya, jadi aku ingin proses sapih ini senatural mungkin seperti metode Weaning With Love(WWL).  WWL sendiri adalah salah satu teknik menyapih dimana proses penyapihan dilakukan secara sangat halus dengan sangat mempertimbangkan kesiapan si kecil. Inti dari WWL adalah proses yang lembut, bertahap, fleksibel, penuh kesabaran dan penghargaan terhadap si kecil. Jadi dalam WWL ini, tidak ada tipu-tipu atau aktivitas pembohongan ke anak, misalnya dengan mengoleskan obat merah ke puting agar anak tidak mau menyusu lagi.


Sejak ba'dha asyar tadi aku sudah tidak memberinya ASI, bismillah atas ijin Allah semoga Abhi mudah paham dan tidak rewel. Mulailah rengekan Abhi minta nenen, awalnya berhasil aku alihkan minum air putih, makan jajan, dan minum susu.  Saat perjalanan masih berada dalam mobil aku kupaskan anggur kesukaannya dan tak jadi minta nenen. Semakin malam Abhi semakin berontak minta nenen, saat itu emosinya mulai terpacu.Aku beri pengertian yang sama seperti yang pernah aku ucapkan sejak pagi tadi.


Abhi semakin paham bahwa nenennya sudah tidak keluar, jadi dia harus tidur tanpa nenen terlebih dahulu. Sungguh lama usaha untuk menidurkan Abhi, sampai aku nyanyikan lagu anak, aku tepuk-tepuk badannya. Aku elus-elus keningnya, lama-kelamaan Abhi tertidur. Aku tak ragu untuk memberikan pelukan walaupun saat aku peluk dia minta menyusu. Disini peran komunikasi memberikan pemahaman bahwa anak bisa tidur dengan ibu peluk tanpa menyusu. Anak membutuhkan pelukan atau kontak fisik dengan ibunya untuk menggantikan kontak fisik yang berkurang karena kurangnya frekuensi menyusu.


Sikap tetap tenang, tidak terpancing emosi membuat suasana tetap ceria saat anak minta ASI, disini orang tua harus pandai mengelola emosi terlebih dahulu baru diikuti oleh anak. Doa ku dalam hari supaya Abhi tidak rewel dan tetap sehat selama proses sapih ini. Semoga saat dia terbangun di tengah jam tidurnya tidak rewel dan mau minum air putih atau memakan jajan.



#hari16
#T10hari
#gamelevel3
#bunsayjateng
#meningkatkankecerdasananak
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

You May Also Like

0 komentar