Melatih Kreativitas Ibu Rumah Tangga

by - Januari 13, 2020


Credit by Pinterest


Kamu mah kreatif, kalo aku gak kreatif ?


Masih banyak para ibu berpikiran seperti ini. Bahwa kreativitas itu tolak ukurnya dari karya atau craft yang bisa dia buat.


Jawabannya No, bukan seratus persen benar. Bahwasanya kreativitas itu dapat muncul dari mengubah fokus dan sudut pandang kita sendiri. 


Ubah fokus, bagaimana caranya ? Banyak orang mengira ide-ide kreatif itu muncul dari pemikiran yang rumit. Padahal justru ide-ide cemerlang dan kreatif lebih banyak dihasilkan dari sebuah pemikiran  sederhana.



Melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, kenapa harus begitu ? Banyak orang yang berpikir kreativitas adalah sebuah bakat yang tidak semua orang miliki. Faktanya, kreativitas merupakan sesuatu yang bisa dilatih dan pelajari. Titik awal untuk menjadi orang kreatif adalah otak kita. Karena itu mulailah dengan mengubah mindset kita tentang orang kreatif.



Kreatif itu fitrah
Niat itu modalnya
Karya itu caranya
Manfaat adalah buahnya
(ukologi.com)



Credit by Ibu Profesional



Senada dengan review game level 9 dari kelas bunda sayang Ibu Profesional, bahwa kreativitas merupakan fitrah yang ada pada setiap anak sejak dia terlahir kedunia. Sedangkan kita sebagai orang tua berperan menjadi fasilitator untuk ananda belajar dan melatih kreativitasnya. Secara pribadi saya pun masih merasa belum maksimal dalam berkreasi, jadi selama ini saya berusaha mencari ide kreatif yang bisa di adopsi maupun dikembangkan.



Credit by Ibu Profesional



Lalu, bagaimana untuk memulai berpikir kreatif ? Tuliskan apa saja yang kita inginkan dan rasakan.


Satu hal yang bisa dicoba oleh ibu rumah tangga seperti saya yang tengah melatih diri untuk lebih kreatif adalah ballpoin atau pensil dan buku catatan kecil. Untuk apa?


Ide kreatif akan muncul dimanapun dan kapanpun. Bisa tiba-tiba saja muncul di kepala ketika sedang menikmati kopi atau teh bersama ananda dan suami, bahkan  termasuk ketika saya melamun di dalam toilet. Segera saya tulis di dalam buku ide apa yang muncul.


Ketika tidak membawa ballpoin dan kertas, bisa dicatat pada note di gaway. Catatan sangatlah penting sebagi dokumentasi. Nanti bisa membuka kembali catatan dan melihat ide menarik yang bisa diterapkan. Jadi ibu rumah tangga perlu buku catatan ? Iya, pasti.


"Ikatlah ilmu dengan mencatatnya." 


Tahapan Menjadi Kreator


Sistem pendidikan yang tepat bagi buah hati akan membentuk generasi yang berkualitas. Kita tahu bahwa pendidikan usia dini adalah suatu hal yang sangat penting. Sebaiknya, ibu pengajar di rumah membuat sistem belajar yang tepat agar anak bisa mendapatkan pendidikan terbaik. Sistem belajar yang baik berdasar Al Quran, hadist dan teladan Rasulullah akan membentuk kecerdasan anak dengan maksimal.

Dalam dunia pendidikan, kita mengenal ada dua istilah yaitu low order thinking skill dan high order thinking skill.





Keterampilan berpikir menurut Krulik dan Rudnick, 1999, dibagi menjadi 4 tingkat. Empat tingkatan berpikir tersebut adalah menghafal (recall thinking), dasar (basic thinking), kritis (critical thinking), dan kreatif (creative thinking).


Menghafal merupakan keterampilan berpikir yang paling rendah sedangkan kreatif adalah tingkat berpikir yang paling tinggi.


Lalu tingkatan berpikir yang mana yang merupakan high order thinking skill? High order thinking skill merupakan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dua tahapan berpikir ini termasuk ke dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi. Otak tidak lagi berpikir berdasarkan ingatan namun berdasarkan apa yang ia cari dan temukan sendiri.




Berdasarkan taksonomi Bloom, LOTS menempati tiga tingkat piramida terbawah, yakni mengetahui, memahami dan mengaplikasikan. Sementara HOTS berada di tiga tingkat yang paling atas yakni analisis, evaluasi dan membuat kreasi.


Seperti Apa Sih Kreativitas Seorang Ibu Rumah Tangga ?


Menjadi ibu rumah tangga bukanlah sebuah pilihan, namun itu merupakan hakikat diciptakannya wanita. Peran dan fungsi ibu rumah tangga dalam Islam sangatlah berarti karena hampir semua urusan rumah tangga menjadi kewajiban wanita setelah menikah, yang harus ditanggungnya. Sehingga seorang ibu harus dituntut kreatif mengurus kebutuhan rumah tangga disela-sela mendampingi suami dan mendidik buah hati. Lalu, kreativitas seperti apa yang bisa dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga ?


a. Kreativitas sebagai pendamping suami dan melayani suami.
Beberapa kali saya mendengar tentang bahasa cinta. Bahwa bahasa cinta antar pasangan harus saling dimengerti, supaya pernikahan selalu harmonis dan terhindar dari kesalahpahaman. Kreatif memahami perasaan dan pemikiran pasangan serta memberikan surprise kecil sewaktu-waktu.

Menjadi tempat jurhat suami.


b. Pengasuh, perawat dan penjaga bagi anak-anak.


Sedikit contoh yang sering saya lakukan ketika anak dan dan suami sakit. Ketika anak sakit tak sedikit ibu menjadi panik. Sebagai ibu harus tenang  di dapur mmenghadapi semua kondisi supaya bisa berpikir jernih. Berkreasi di dapur membuat obat herbal sering saya lakukan untuk kesembuhan suami dan anak tercinta. 


c. Kreatif menjadi guru dan sahabat bagi anak-anak.

Credit by Pinterest


Hindari berkata "jangan" , semakin sering mengutarakan kata jangan ketika melihat si kecil berkreasi dengan mainannya atau sedikit berulah bisa menumpulkan kreativitasnya. Kita bisa menjelaskan dengan bahasa sederhana tentang bahaya dan apa yang harus dilakukan oleh anak jika menjumpainya.

Memberikan permainan yang variatif bisa memicu kreativitas anak dan secara otomatis sang ibu berlatih kreatif.

Menuliskan dengan rapi dan kreatif menu belajar anak serta mencatat perkembangannya dalam portofolio sederhana.


d. Motivator atau penyemangat bagi suami dan anak-anak.


Credit by Pinterest


Menemukan sisi handal anak dengan berbagai kegiatan bermain di rumah maupun di luar. Dengan begitu kita bisa memberikan surport kepada buah hati untuk meningkatkan keahliannya.

Memberikan kejutan kecil berupa kata sayang maupun penyemangat yang diselipkan di dalam kantong saku baju kerja suami. Ketika suami tak sengaja mengambil dan membacanya, beliau pasti akan bahagia.

Temukan apa kesenangan anak dan suami sebagai bahan kreasi !



e. Manager dalam rumah tangga.
Peran ibu sebagai manajer keuangan rumah tangga, juga harus pintar mengatur waktu,  menata rumah dengan konsep 5R. Ketika menata rumah kita bisa memanfaatkan barang bekas, kita sulap menjadi barang yang bernilai lebih dan mempunyai manfaat serta fungsi yang lebih lagi.


f. Chef(juru masak) untuk keluarga.
Menulis makanan apa saja yang disukai anak dan suami dalam buku catatan. Dari bahan dan menu kesukaan anak dan suami kita bisa berkreasi membuat menu dalam 10 hari kedepan untuk menghindari kebingungan mau masak apa.


g. Kreatif dalam dalam mengaktualisasi diri.


Credit by Pinterest


Walaupun notabene sebagai seorang ibu rumah tangga yang banyak menghabiskan waktu di rumah, kita perlu beraktualisasi. Kita tetap harus menjadi diri sendiri, namun jangan sampai mengorbankan kepentingan anak dan suami.

Lalu aktuliasasi seperti apa bagi ibu rumah tangga ?

🌷 Disela kesibukan dapur kita bisa sambil mendengarkan kajian untuk memperdalam ilmu agama.
🌷 Sembari menunggu suami pulang kantor bisa menyempatkan membaca buku 5-10 halaman setiap harinya.
🌷Ketika anak terlelap tidur di siang hari kita bisa mengikuti kelas online untuk memperkaya wawasan.
🌷Berkreasi dengan berkebun menciptakan keluarga mandiri pangan sub sayur mayur atau bumbu dapur, lebih hemat bukan ?
🌷Belajar public speacking dengan anak sebagai audiennya.
🌷Impian atau milestone yang bisa diraih bersama keluarga dimasa depan.
Dan masih banyak lagi..




Resume kreativitas selama 15 hari yang saya lakukan bersama si kecil terekam disini. Celetukan si kecil Abhi yang menggemaskan ketika saya beri pertanyaan pancingan. Dengan banyak bertanya otomatis Intellectual Curiosity anak akan terasah dengan baik.


Selamat berkreasi !

Jangan batasi pikiran kita !




You May Also Like

0 komentar