Seluncuran Air Hujan
Hujan angin masuk ke rumah lewat jendela jumbo samping. Abhi yang masih aktif walaunpun sudah batuk-batuk. Melihat tempias air hujan masuk, dingin semilir angin dan gatal di tenggorokannya tak dihiraukan lagi.
"Ujan," cakapnya pada saya.
"Awas ati-ati kepleset, sini berdoa dulu, Allahuma soyiban nafi'an, aamiin," ujar saya pada Abhi.
Abhi asyik berseluncur di atas lantai yang basah oleh air hujan. Mata dan raut mukanya tampak girang melihat cipratan air yang mengenai tralis. Hasratnya mengalahkan rasa angin dingin.
Masuklah ke dalam kamar mencari kursi makannya. Setelah mendapatkan kursi makan didorong mendekati jendela untuk bisa melihat hujan dengan memanjat kursi. Rambut dan celananya basah oleh air hujan.
0 komentar