Diberdayakan oleh Blogger.
  • Home
  • Beauty
  • Makna Cerita
  • Parenting
    • Komunikasi Produktif
    • Melatih Kemandirian Anak
    • Family Project
    • Gaya Belajar Anak
    • Stimulasi Anak Suka Membaca
    • ILoveMatch Parenting

SUDUT PANDANG OKY



Kesombongan Muti Membawanya Ke dalam Lumpur Hisab




Sudah hampir seminggu rumah di serang pasukan semut merah yang terasa gatal jika menggigit. 


"Bhi, semutnya banyak ya. Bunda mau cerita tentang semut, Abhi dengerin ya," matanya masih mengawasi semut merah berjajar di dinding.


Muti, Seekor semut pengelana yang sombong. Ia telah pergi jauh ke berbagai tempat di atas dahan pohon.

"Kasian, kepompong itu. Hidupnya terkurung. Tak bisa pergi ke mana-mana sebebas aku," ejeknya.

Kepompong adalah bakal calon untuk menjadi seekor kupu-kupu.



Suatu hari, tak sengaja Muti semut jatuh ke dalam kubangan lumpur isap. "Tolong, tolong."

Untungnya, teriakannya terdengar oleh Kupi kupu-kupu. Ia kemudian menolong Muti semut dengen menariknya dari lumpur isap.


"Akulah kepompong yang pernah kau ejek. Dan sekarang sudah menjadi seekor kupu-kupu," kata Kupi kupu-kupu.
"Seperti kamu, sekarang aku juga bisa terbang bebas kemana-mana."


Dengan tersipu malu Muti berkata, "maafkan aku ya, dulu aku pernah mengejekmu."

"Terimakasih sudah membantuku keluar dari lumpur isap."


Muti si semut sadar bahwa tidak ada yang perlu disombongkan. Karena setiap hewan mempunyai keahlian dan cara hidup masing-masing.



Januari 31, 2020 No komentar



Memberikan pemahaman pada Abhi kalau yogurt baik untuk kesehatannya. Walaupun yogurt rasanya agak masam namun baik untuk pencernaan. Abhi pernah menghabiskan dua botol yogurt, namun sekarang tidak mau minum kembali. Nah sekarang bunda harus memberikan afirmasi positif lagi supaya Abhi mau minum yogurt lagi.



Dongeng siang ini dibantu oleh buku bertajuk "Akhirnya Gilang Suka Yogurt".

Suatu pagi di musim liburan. Satya hendak berlibur ke rumah kakek. Ia berkemas-kemas dibantu Ibu. Tidak lupa, ia membawa yogurt, minuman favoritnya.


Setiba di rumah kakek. Satya disambut dengan sukacita. Ternyata, di sana juga ada Danung dan Gilang, sepupu dari kota lain. Lengkap sudah kebahagiaan Satya.


Satya menyiapkan yogurt untuk diminum setelah sarapan, seperti kebiasaannya di rumah.
"Kamu hibi minum susu, ya?" tanya Gilang yang tiba-tiba muncul.





"Ini yogurt, susu yang diolah secara khusus. Cobalah, pastu kamu ketagihan."

"Masam...!" jerit Gilang.


Yogurt gizi dan manfaatnya banyak namun Gilang dan Danung menolak minum karena rasanya masam.


Keesokan hari.
Satya, Gilang, Danung pergi memancing ditemani Paman Adli, walaupun sudah dilarang oleh kakek karena cuaca mendung.


Perkiraan kakek benar, hujan deras pun turun. Mereka terpaksa berteduh. Namun, baju mereka terlanjur basah kuyup. Ketiganya menggigil kedinginan.





Sampai di rumah, Gilang dan Danung tidak enak badan, namun Satya baik-baik saja. Rupanya berkat rajin minum yogurt.


"Gilang, yogurt ini mungkin bisa membantu mengurangi bersinmu," tawar Satya.

"Tidak mau, rasanya masam," tolak Gilang langsung.

"Kalau begitu, ini untukmu, Nung!"

Kali ini, Danung langsung memakannya tanpa pikir panjang.

"Ternyata, rasanya enak sekali!"

Gilang heran, penasaran bagaimana Danung bisa bicara enak.





Satya mengambil sekotak yogurt dari kulkas. Ia lalu memberikannya kepada Gilang.

"Kalau yang ini aku suka!" komentar Gilang malu-malu setelah mencicipi yogurt rasa coklat.

Rasa yogurt bermacam-macam setelah ditambahkan perasa buah-buahan menjadi lebih nikmat dan tidak terlalu masam. Akhirnya Gilang menghabiskan yogurt coklat dan akan rajin minum yogurt supaya daya tahan tubuhnya kuat seperti Satya.


Hikmah Cerita di atas



Memberikan afirmasi positif pada Abhi tentang manfaat minum yogurt yang baik untuk kesehatan.







Januari 30, 2020 No komentar



Lihatlah sebuah titik jauh di tengah laut,
s'makin lama s'makin jelas
bentuk rupanya
Itulah kapal api yang sedang berlayar,
asapnya yang putih mengepul di udara



Memvisualkan dan menarasikan lirik lagu anak "Kapal Api". Abhi genar mendengarkan musik terutama lagu anak yang musiknya cenderung energik. Lagu Kapal Api ini saya visualkan dengan kapal dari kertas dan lukisan pantai sederhana di lengkapi gambar anak kecil laki-laki.



Anak laki-laki yang berdiri di tepi pantai, melihat ke arah lautan luas. Menunggu kapal yang akan datang ke pelabuhan. Entah kapal ikan atau kapal penumpang.


"Lihatlah sebuah titik jauh di tengah laut," tangannya menunjuk arah laut.


"Semakin lama, semakin jelas bentuk rupanya," anak laki-laki yang bahagia menanti kedatangan kapal.


"Itulah kapal api yang sedang berlayar, asapnya yang putih mengepul diudara," kapal penumpang yang mendekati anak laki-laki ini.


"Horeeee, kapalnya datang," sorak sorai gembira menyambut kapal yang datang.


"Kapalnya sungguh besar, membawa banyak orang di dalamnya," kata anak kecil lucu ini.



Dongeng singkat yang berdurasi 5 menit ini berlanjut dengan improvisasi kegiatan yang biasanya ada di pantai, pelabuhan. Alat peraganya berpindah pada buku. Buku alat transportasi yang ada menceritakan aktifitas di pelabuhan.
















Januari 29, 2020 No komentar
Perjalanan ke Semarang naik  Bunda  BRT bersama berjalan lancar saatnya memberikan reward buat Abhi. Playdough ice cream yang Bunda berikan pada Abhi. Untuk latihan motorik halus dan juga imajinasinya. Bermain playdough sekalian praktek mendongeng untuk Abhi.


Abhi Jual Ice Cream



"Ice cream, ice cream," kata Abhi si penjual ice cream warna-warni rasa rasa buah.


Datanglah seekor gajah bernama Begi. "Panas begitu enak kalau makan ice cream," kata Begi saat melihat penjual ice cream.


Gerobak penjual ice cream sedikit getar dan goyang-goyang saat Begi mendekat. "Jual ice cream apa saja kau?" tanya Begi pada Abhi penjual ice cream.


"Aku jual ice cream rasa strawbery, apel, jeruk dan coklat. Kau mau ice cream apa Begi?" tanya penjual ice cream.


"Emm, rasa sayur tak ada ya?", tanya Begi.


"Tak ada, makan rumput saja sana tak usah kau makan ice cream," jawab penjual ice cream.


"Ya sudah, aku mau rasa apel saja," kata Begi.


Begi belum puas karena dia ingin ice cream rasa rasa sayur.



Gajah Tak Bersyukur



Sepanjang jalan Begi menggerutu karena tidak bisa makan ice cream sayur.


"Sebal aku, tukang ice cream gimana sih nggak bikin ice cream sayur," gerutu Begi yang terdenger oleh penggemlaba kambing.


"Kamu kesal kenapa Begi?" kata seorang penggembala.


"Aku ingin makan ice cream sayur tapi tak ada," jawab Begi.


Kambing hitam yang sedang berdiri menikmati sinar matahari menghangatkan tubuhnya sambil menunggu Tuannya memberikan ia makan. Kambing hitam itu mendengar percakapan antara Begi dengan Tuannya.


"Kamu mau makan sayur hai Begi?" tanya kambing hitam pada Begi.


"Iya, enak kau tak usah cari makan sudah ada yang memberi," Begi menjawab ketus pada kambing hitam.


"Kalau kau mau makan sisa sayur itu dan rumput jatah makanku, ambillah," kata kambing hitam pada Begi.


"Yang  mau benar saja, Kamu mau aku cari makan lagi buat kau kambing hitam?" Tuan marah pada kambing hitamnya.


"Tidak Tuan, biarkan aku puasa untuk sehari ini saja," jawab kambing hitam itu dengan halus.





"Nah ini Begi untukmu semua," pemilik kambing hitam yang sudah susah payah mencari pakan untuk kambing hitamnya memberikan pada Begi dengan sedikit kesal.


"Wah kalian, trimakasih ya, aku bakal kenyang sampai besok ini," jawab Begi kegirangan.


Setelah habis memakan rumput dan sisa sayur, perut Begi mulas tidak enak. Begi tidak bisa tidur, perutnya terlalu penuh. Begi yang rakus memakan semua apa yang diberikan pemilik kambing hitam.


Hikmah Cerita Gajah Rakus



Anak diajarkan untuk makan sesuai kebutuhan dan tidak mengikuti hawa nafsunya saja. Kita harus bersyukur atas apa yang sudah diperoleh tanpa menggerutu.


Januari 28, 2020 No komentar





Dongeng kasih sayang yang diperankan oleh karakter apapun selalu mencuri perhatian saya. Ketika di sebuah toko buku saya pun langsung jatuh hati dengan buku dongeng satu ini. Tokohnya adalah sepasang ibu dan anak harimau.



Anak harimau yang bertanya pada ibunya tentang seberapa besar rasa sayang ibunya terhadap dirinya. Perumpamaan dari ungkapan rasa sayang ini menarik dan lucu. Ilustrasi gambar di buku dongeng ini pun mampu menarik perhatian anak.



"Abhi ngantuk, yuk dengerin bunda cerita dulu," pembukaan aktifitas mendongeng kami.


Lanjut dengan teknik "read aloud" membaca buku dengan suara nyaring.




Harimau kecil sedang membaca buku bersama Mama di taman. Taman yang dikelilingi bunga warna putih dan kuning, ada lebah yang menghisap bunga, ada juga kupu-kupu terbang menari.

Angir semilir membuat daun-daun pohon bergerak, udara sejuk.


"Seberapa besar Mama menyayangiku?" tanya Harimau kecil.

"Mama menyayangimu lebih  dari segalanya!" jawab Mama.




Lalu Harimau kecil berandai-andai tentang tikus. Kemudian bertanya pada Mamanya, "Apakah Mama menyayangiku lebih dari tikus menyukai keju?"

Mama Hariamu pun menjawab dengan perumpamaan, "Tentu saja! Mama menyayangimu lebih dari anjing membenci kutu."


Harimau kecil belum puas dengan pertanyaan khayalannya, lalu dia bertanya lagi dan lagi sesuai khayalannya.



Lalu apa yang anak tangkap dari dongeng di atas ?



Dari dongeng kasih sayang yang berjudul "Mama Menyayangimu Lebih dari Segalanya" ini Abhi paham apa makna sayang. Bisa terbukti setelah selesai saya membacakan buku ini, dia membalikkan badan menghadap ke arah saya kemudian memeluk dan berkata "nda sayang(baca:bunda sayang".


Dengan mata berbinar dan pelukan mesra Abhi paham bahwa Mama Harimau begitu menyayangi Harimau kecil. Sehingga dia pun ingin mengungkapkan rasa sayangnya pada saya.







Januari 27, 2020 No komentar
Bermain sekaligus mendongeng bersama anak merupakan kegiatan yang menyenangkan. Berbekal dua mobil-mobilan yang bisa berubah menjadi robot, saya dan Abhi bermain peran sebagai petugas kebakaran. Kebakaran apa yang yita padamkan ? Terjadi kebakaran hutan di atas bukit.



"Ayo bhi main jadi petugas kebakaran," ajak saya pada Abhi.


Mengalihkan perhatiannya yang kala itu sedang asyik bermain kursi. Melihat ketika saya memainkan mobil naik menuju perbukitan. Setting dongeng kali ini ada di taman belakang rumah Kakung.


Bukit yang ditumbuhi rerumputan dan hanya beberapa pohon saja di bagian atasnya.


"Kriiing... kriiing... kriiing... halo dengan pemadam kebakaran? saya mau lapor di atas bukit ada ada pohon yang terbakar," telpon yang diterima oleh Roi dari seorang warga.


Roi lantas bergegas keluar dari tempat parkirnya dan berjalan menuju bukit.


"Brem, brem, uwing... uwing... uwing...," suara mobil pemadam kebaran yang diperankan oleh Roi.


"Halo... halo Pak polisi monitor," Roi berkata di handy talky-nya mencari sambungan polisi.


"Roger... di sini saya Poly yang bertugas, ada sesuatu yang terjadi?" tanya Poly mobil patroli.


"Ada kebakaran hutan di atas bukit, Roi menuju kesana," Roi memberitahu pada Poly.




"Oke, melunjur," Poly kemudian memutar jalan yang tadinya akan ke arah kota berputar menuju bukit.


Roi mobil pemadam kebakaran bertemu dengan Poly di sebuah persimpangan. Kemudian mereka bergegas menuju bukit.


Poly berada di belakang Roi, kemudian Roi menyemprotkan air pada pohon yang terbakar. Setelah api mati, giliran Poly bekerja mencari tau penyebab kebakaran ini.


"Api sudah padam, sekarang giliran kamu yang mencari penyebab api bisa membakar pohon-pohon ini," kata Roi pada Poly.


Syukur Roi bertindak cepat memadamkan api, jadi api tidak meluas ke bawah bukit. Setelah Poly mencari penyebab kebakaran, ditemukan bau bensin.


"Dugaan awal ini ada orang yang sengaja membakar, karena disini bau bensin," kata Poly pada Roi.



"Sungguh sikap yang tidak baik dan tidak boleh ditiru membakar pohon atau hutan," kata Roi sangat marah.


"Mari kita turun dan bertanya pada warga di bawah," ajak Poly pada Roi.



Pelajaran yang bisa diambil dari dari dongeng interaktif di atas adalah.



Anak belajar peran dan tugas pemadam kebakaran dan polisi dalam menuntaskan masalah kebakaran hutan. Selain tahu peran petugas keamanan, anak mengenal sikap seperti apa yang salah dan disa merugikan banyak pihak seperti sengaja membakar hutan. 
Januari 26, 2020 No komentar
DELAPAN bulan lalu, datang ke rumah Abim kucing jantan belang, abu dan putih. Jika dilihat dari kumisnya yang masih pendek, kelihatannya ia masih anak-anak. Dia mengeong terus menerus dan tak mau pergi setelah itu, tak seperti kebanyakan kucing lain yang berdekam di halaman.




Suatu siang di musim hujan. Abim membuka sedikit pintu rumah untuk melihat air hujan yang turun.

"Bunda, kucing kecil mau masuk rumah," kata Abim pada ibunya.


"Aku mau di rumah Abim aja ah," kata kucing belang itu.


"Biarkan dia masuk, boleh pegang jangan diremas ya," sahut bundanya yang masih memegang gagang sapu lantai.



Mula-mula ia malu-malu masuk rumah. Seperti kepada kucing lain, Abim merangkul dan memeluknya. Tapi tak seperti kucing lain, kucing ini tak berontak atau mencakar ketika disentuh. Dia malah sering naik ke pangkuan jika ada orang yang duduk di sofa atau menggesek-gesekkan badan ke kaki siapa saja.


"Bun, kucingnya biar disini sama aku ya," pinta Abim pada bundanya.


"Janji Abim bisa kasih makan kucing sehari 3x ?" tanya ibunya pada Abim.


"Abim janji," sambil menyodorkan jari kelingkingnya.


Bunda dan Abim sepakat mengadopsinya. Ia diizinkan tidur di rumah, makan, dan naik ke ranjang. Kami menamainya “Si Belang” karena selalu bersuara dalam keadaan apa pun: waktu makan, jika minta dibelai, bahkan jika Bapak pulang kerja di malam hari dia mengeong seraya bersiap menyambut di pintu.


Si Belang telah menjadi alarm yang lebih tepat dibanding weker. Tiap jam 5 pagi ia berbunyi, menggaruk pintu kamar, bahkan lari masuk ke dalam selimut mencari jempol kaki. Dia telah menjadi anggota keluarga kami yang ke-4.





"Wao, ada ikan di meja," belang betkata sambil meloncat ke atas meja makan.


"Bun, belang ambil ikan !" teriak Abim mengejutkan.


Hanya sekali ia mencuri ikan dari meja makan. Setelah Bunda memarahinya, paling banter ia mengeong di kaki kami ketika makan malam. Belang tak berani lagi mengambil apa pun yang tak diberikan di piringnya. Apakah kucing mengerti bahasa manusia?



Si Belang sudah menjadi kucing jejaka, malu-malu mendekati teman betinanya. Banyak cara dia mendapatkan mangsanya, seperti tikus kecil, cicak, kepala ikan lele di warung sebelah.






"Bunda awass, Belang tidur di keset," kata Abim sedikit berbisik takut Si Belang terbangun.


"Bun, Belang senyum-senyum sendiri, luucuuuu," cakap Abim mengamati polah Belang yang masih terlelap.


"Mimpi ya Si Belang," jawab bunda.


"Mimpi apa ya dia Bun?" tanya Abim seraya menebak-nebak.


“Ibu! Ibu! Ibu!”, tidak ada sahutan. “Ibu! Ibu! Ibu!”, tidak ada jawaban. “Ibu! Ibu! Ibu!”, kali ini aku berteriak lebih kencang berharap ibuku segera datang. Kutunggu beberapa saat lalu ibu muncul.


Belang dan Ibu bertemu saling menatap dan bergumul saling melepas rindu.


Rupanya Si Belang bermimpi memanggil-manggil Ibunya,kemudian bertemu dengan Ibu Belang yang sudah lama tidak dia jumpai. Belang mimpi dijilati muka, perut oleh ibu belang untuk membersihkan kotorannya. Bermain-main bersama Ibu Belang, saling menggelitiki, sayang hanya dalam mimpi.



"Meong ... meong ... meong," suara Si Belang seketika matanya terbelalak.


Belang menyadari dia hanya bermimpi. Kucing beranjak dewasa yang terpisah dari ibunya, tengah rindu dekapan kasih ibunya.


Belang Rindu Ibu




Ide cerita : Bapak dari Abhimata
Isi cerita : Bunda dari Abhimata
Penikmat : Abhimata


Reaksi anak mendengar dongeng kucing ini.






Ketika saya perlihatkan gambar kucing yang menjadi ilustrasi cerita di atas, Abhi langsung tersenyum melihat kucing belang ini. Abhi mendengarkan dari awal hingga akhir cerita baru dia tidur. 


Ucapannya di akhir cerita Cat Can Dreams, "nda sayang". Hati saya terasa ada bunga-bunga disekelilingnya. Ternyata pesan rasa kasih sayang antara ibu dan anaknya diterima oleh Abhi dengan baik melalui dongeng di atas.


Love you, Abhi.

Januari 25, 2020 No komentar
Picture by pinterest




"Kriiikk... kriiikkk... kriiikkk..." suara jangkrik di pojok kamar mandi siang itu.


"Tuiing... tuiiing..." katak gendut meloncat dari pintu belakang masuk ke kamar mandi.


"Mau kemana kamu jangkrik, aku makan kau," kata katak pada jangkrik.


"Dari mana ya katak tahu ada ada jangkrik di kamar mandi?" tanya Bunda pada Kala.


"Katak dengar suara kriik jangkrik Bunda," jawab Kala pada bunda.





"Coba Kala tunjuk kuping katak yang mana?" tebak-tebakan dimulai.


"Emm, mana ya? ini ?" Kala sambil menunjuk-nunjuk dari dari kejauhan.


"Katak mendengar suara krik jangkrik lewat mulutnya, Kala," cakap bunda pada Kala.


Kala mengerlingkan pandangannya. Apa yang dimaksud bunda? pikirnya dalam hati.


"Apa?" tanya Kala kebingungan.


"Iya, katak kupingnya ada didalam badannya, untuk mendengarkan suara lewat mulut baru diteruskan ke kuping dalam badannya," Bunda menjelaskan.


"Nanti bunda gambarin ya," cakap Bunda.



"Oh," kata Kala.



"Ayah, tolong buangin katak ini !" teriak bunda minta tolong Ayah.


Jangjrik dan katak pun menghilang dari kamar mandi.

"Mana kataknya ?" tanya Ayah mencari-cari di kamar mandi.


Bunda memakai sandal slopnya menuju halaman belakang rumah. "Ini apa ya kakiku kok dingin, empuk ?" Bunda bertanya-tanya terasa aneh dengan sandalnya.


"Kuaaak"


Ada suara dari sandal Bunda.


"Haaaaaaa"


Teriak Bunda panik jari kakinya bersatu dengan katak di dalam selop. Ayah dan Kala tertawa geli melihat Bunda menghempaskan sandal yang tengah dipakainya.

"Bunda... bunda" kata Ayah sambil berlari mengejar katak.


"Mana yah? nggak ketemu kataknya?" tanya Kala.


"Capek Ayah, duduk dulu," jawab Ayah pada Kala.


"Lah, dingin di pantat Ayah ini apa ya?" tangan Ayah meraba kursi tempatnya duduk.


"Ha ha ha, Ayah duduk di atas katak Bun," Kala bercerita pada bundanya.


Tak berselang lama, katak meloncat ke kaki Kala. Kala meloncat-loncat geli melepaskan katak yang menempel pada kakinya.


"Ayoooo tangkap kataknya," ajak Ayah dengan penuh semangat.


Mereka bertiga lelarian mengejar katak dan akhirnya dapat di tangkap juga.


"Ayo di buang ke sawah," ajak Ayah pada Kala.




Ayah dan Kala membuang katak gemas itu ke sawah di samping perumahan. Rumah sudah bebas dari katak. Bunda, Ayah dan Kala bisa tenang.


Keesokan harinya.


"Pulang ke rumah Kala ah," kata si katak sambil loncat-loncat keluar dari genangan air di sawah.





Kala dan Bunda pulang dari pasar. Mereka berdua duduk di teras menghilangkan lelah setelah berada di bawah teriknya sinar matahari.


"Kuaak... kuaaak... kuaaak," Bunda dan Kala saling berpandangan.


"Astagfirullah, kataknya kembali lagi." kata bunda.


"Kala, lihatlah katak yang sayang dengan rumah kita."

"Katak yang semangat kembali ke rumah, walaupun lompat-lompat dari dari sawah yang jauh dari rumah."


"Kala cita-citanya apa?" kata Bunda pada Kala.

"Kala mau jadiiii, pilot." penuh semangat Kala menjawabnya.


"Nag, kalau mau jadi pilot harus rajin belajar, gigih tidak mudah menyerah seperti apa?"


"Katak," jawab Kala sambil tersenyum.




Hikmah dari kejadian dalam dongeng di atas adalah.



Dongeng jenaka yang yang memperlihatkan salah satu sifat binatang yaitu katak yang sayang akan rumahnya. Kegigihannya yang luar biasa, dimana pun dia dibuang jauh dari rumahnya, tetap akan berjuang untuk bisa kembali. Meskipun banyak jebakan, halangan dan rintangan yang menghadangnya, disepanjang jalan menuju rumah. Semoga, kegigihan katak ini bisa menjadi teladan bagi kita semua dalam menggapai suatu cita-cita, Amin.



Dialog interaktif antara Bunda dengan Abhi






"Bhi, ini apa ?" tanya saya sambil menunjukkan gambar katak.


"Katak," saya masih menjawab sendiri, sambil mengajak Abhi menirukan.

"Atak," katanya.


"Kataknya tadi masuk kemana?" tanya saya kemudian.

"Masuk kamar mandi," masih saya yang menjawab.

"Andi," jawab Abhi.


Mohon dimaklumi ya pemirsa kalau Abhi belum lancar bicara. Maka ceritanya saya bikin versi panjang dan
pendek. Lanjut.


"Kataknya tadi loncat-loncat ya, kejar jangkrik, masuk dalam sandal, di kursi, nempel kakinya Kala."


"Trus kataknya di buang, di buang kemana Bhi?"


"Sawah."

"Awah," tirunya.

"Kataknya kembali lagi ke rumah, padahal jaauuuhhh."


"Katak semangat, tidak mudah menyerah."


"Abhi juga gitu ya, besok besar Abhi mau jadi apa?" tanya saya pada Abhi



Dialog interaktif yang mengulas dongeng sebelumnya dengan menambahkan beberapa pertanyaan untuk memancing "intellectual curiousity" anak.








Januari 24, 2020 No komentar



Dahulu kala, hiduplah seorang pangeran kecil yang selalu bangun pagi. Sebelum kakaknya bangun, ia sudah bangun dan memperhatikan kasurnya.

" Ya, kasurku selalu basah," kata pangeran dalam hati.

Karena sang pangeran mengompol! Padahal usianya sudah sembilan tahun. Para pelayan diam-diam menjulukinya Pangeran Ompol. Meski namanya adalah Hamish.






Ibunda sang pangeran mulai cemas. "Kita perlu memanggil tabib agar kau tidak mengompol lagi!" ujar ibunda Pangeran Hamish.


Akan tetapi, ternyata tak seorang tabib pun bisa menyembuhkan Pangeran Hamish.

"Tak mengapa pangeran, jika dewasa nanti, kau pasti bisa menahan agar tidak ngompol!" ujar seorang tabib. Pangeran Hamish termenung mendengar penjelasan tabib itu. Ia ingin sembuh sekarang, bukan setelah dewasa nanti!


Suatu hari, ibundanya mencari seorang tabib yang konon sangat ahli. Pangeran Hamish tak sabar menunggu di halaman istana. Akhirnya tabib itu datang dengan kereta kuda. Ketika turun dari kereta kudanya, ternyata tabib itu...seorang wanita muda! Wajahnya sangat cantik.


Pangeran Hamish patah semangat. Tabib tua saja tak bisa mengobatinya, apalagi tabib muda.

"Ini Bibi Renata, sepupu ayahmu, Hamish!" tutur ibunda pangeran.

"Aku hanya seminggu di sini Hamish. Waktuku tak lama!" janji Bibi Renata di awal perkenalan mereka. "Aku tahu cara menghentikannya!"





Malam harinya, Bibi Renata tidak melakukan apa pun. Ia hanya menyiapkan ember di dalam kamar pangeran Hamish. Sebelum tidur, pangeran dilarang banyak minum. Ia pun harus buang air kecil. Dan setiap tengah malam, Bibi Renata membangunkannya untuk buang air kecil di ember yang tersedia.


"Bangunlah setiap kali kau bermimpi akan buang air kecil. Itu tipuan! Otak kita sebenarnya berusaha memberitahu kalau kandung kemih kita sudah penuh. Itu berarti kita harus segera buang air kecil!" ujar Bibi Renata.

Awalnya Pangeran Hamish tidak tahan. Ia sering menangis jika dibangunkan di tengah malam. Namun lama-lama ia terbiasa. Ia bisa terbangun sendiri di saat sedang bermimpi akan buang air kecil!




Sejak itu kebiasaan ngompol Pangeran Hamish mulai hilang perlahan-lahan. Bibi Renata pun kembali ke purinya. Kebiasaan ngompol Pangeran Hamish akhirnya hilang sama sekali. Sebagai ucapan terima kasih, Pangeran Hamish mengirim surat pada Bibi Renata. Di bagian bawah surat ia menuliskan sesuatu,

"Bagaimana Bibi tahu soal mimpi buang air kecil? Tabib yang mengajari Bibi, pasti hebat!" Seminggu kemudian pangeran mendapat surat balasan,

"Hamish sayang, dulu Bibi juga seorang pengompol! Bertahun-tahun Bibi beiajar sendiri untuk menghentikan mimpi buang air kecil itu!"

Pangeran Hamish tersenyum lebar. Ia tidak menyangka jika bibinya yang cantik itu...dulunya seorang ngompol!



Inspirasi cerita dari dongeng bobo.

Apa yang terjadi ketika Bunda mendongeng ?






Awalnya si kecil asyik mainan sendiri walaupun sudah mengantuk. Mood-nya juga kurang happy mendengar cerita. Tapi tetap saya lanjutkan mendongeng. Dongeng Pangeran Ompol ini sedikit saya gubah dari aslinya.


Setting ketika mendongeng



Abhi lebih memperhatikan jika volume suara saya naikan dan mimik wajah saya lebih ekspresif. Alunan musik jazz menambah suasana lebih asyik dan lebih menarik baginya. Mood Abhi kembali baik dengan mendengar instrumen musik jazz ini.


Sambil merekam suara saya memperlihatkan ilustrasi sederhana yang saya buat di gaway. "Pangeran," tirunya.


Pesan Moral Apa yang Mau Bunda Sampaikan pada Abhi ?


Supaya anak mau buang air kecil sebelum tidur. Dan bisa terbangun jika terasa ingin kencing ketika sedang tidur. 


Januari 23, 2020 No komentar



Akhir pekan Abhi bermain bersama Bapak di playland KFC selepas makan siang. Suami sengaja mengajak makan di KFC sebelum ke gramedia supaya Abhi bisa bermain prosotan disana.



Sepertinya Abhi kurang begitu suka dengan menu sup di KFC, dia lebih memilih es krim sebagai penyejuk di kala gerah siang hari. Naik tangga menuju lantai atas namun masih dipakai untuk acara ultang tahun. Padahal Abhi sudah berharap bisa bermain prosotan, kali ini dia harus sedikit kecewa dan bersabar menunggu selesai acara.


"Udah bisa dipakai Bu," kata salah satu petugas KFC yang memberi tahu saya.



Lantas saya telpon suami untuk mengajak Abhi naik menuju playland.


Abhi bahagia bertemu dengan anak yang usianya lebih besar darinya. Walaupun belum mengajak bermain bersama, namun dia mau bergantian prosotan, naik tangga bersama teman kecil yang baru dia jumpai itu.





"Aaaoo," meminta temannya cepat melunjur ke bawah.



Abhi bahagia ditemain Bapak bermain sampai tidak mau diajak pulang. Hari itu Abhi belajar bersabar, sedikit kecewa dan bahagia sebagai gantinya puas bermain bersama Bapak dengan teman sebayanya.
Januari 15, 2020 No komentar



Dunia anak adalah dunia bermain. Walau kita sebagai orangtua perlu memilih-milih membelikan mainan untuk anak. Tapi sesekali biarkan mereka bebas memilih mainannya sendiri.



"Abhi mau main lego atau basket ?" tanya saya sambil menyodorkan lego dan bola basket.


Lalu Abhi mengambil bola basket.


"Sini masukin ring," ajak saya.


"Horee masuk, ambil lagi, masukin lagi," cakap saya pada Abhi.


Saya lebih memilihkan Abhi pasif toys sejenis lego, bola basket atau mobil-mobilan. Selain anggota badannya bergerak secara terarah, imajinasinya pun akan muncul.



Abhi mengatur emosinya ketika bola tidak masuk ke dalam ring dan menggelinding jauh dari tempatnya berdiri. Dan kami berdua membentuk tim saya dan Abhi bergantian memasukkan bola dalam ring.



Januari 15, 2020 No komentar





Menarik tangan saya mengajak menuruni tangga menuju lantai dasar. Abhi mulai bosa bermain di dalam rumah. Lelarian dan meniti di atas pot tanaman samping rumah merupakan rutinitas yang susah ditinggalkannya.



Sesampainya di lantai dasar, Abhi menarik-narik kursi rotan yang tergeletak di lantai. Saya diminta mengangkat dan meletakkan di motor. Setelah berada di motor, ia ingin naik dan duduk di kursi tersebut. Duduk kegirangan di atas kursi dengan motor yang masih masih terparkir, meminta saya menghidupkan mesin motor dan pergi jalan-jalan.



"Abhi mau pergi ?" tanya saya.

"Sebentar ya, ganti baju dulu, nanti main ke Aneka Jaya(salah satu mini market di dekat rumah yang menyediakan play ground kecil)," bujuk saya pada Abhi.



Saya bawa Abhi naik ke lantai dan berganti bersiap mengajaknya ke playground.






Abhi sudah familiar dengan tempat bermain yang hampir tiap minggu ia kunjungi ini. Sesampainya di playground Abhi masuk dan memanjat sana-sini kemudian prosotan dan mandi bola. Kemampuan motorik kasar pada Abhi mulai meningkat, bisa dilihat dari dia sudah mahir mamanjat jaring laba-laba tanpa ragu dan berani.





Malu-malu ketika berjumpa dengan teman main di playground. Usia mereka hanya terpaut sedikit, Abhi mulai memperhatikan apa yang dilakukan teman perempuan yang belum ia kenal ini.




Akhirnya bermian bersama dalam kolam bola. Abhi cenderung mengamati apa dilakukan temannya kemudian menirunya. Kegiatan sosialnya bermain dan mengimitasi pola bermain temannya mulai berkembang. Abhi belajar berbagi mainan dengan bergiliran main mobil-mobilan, kuda jungkat-jungkit, dan prosotan.
Januari 14, 2020 No komentar



Pulang dari rumah Kakung pasti si Abhi lebih lengket dengan saya. Serasa tidak mau ditinggal jauh karena dia merasa sepi dinrumah hanya ada adya dan dia. Sedangkan di rumah Kakung lebih ramai dan luas hingga dia leluasa belarian.



"Naik," kata Abhi saat melangkahkan kakinya pada anak tangga pertama.


"Mau naik, oke yuk jemur baju sama bunda," jawab saya.


"Naik sendiri ya," perintah saya pada Abhi yang sudah mahir naik tangga.


Bahagia sampai lantai atas, "Abhi sini dulu, nggak usah turun," kata saya pada si kecil.


Menunggu sampai selesai menjemur baju, Abhi memainkan baju yang basah, air yang menggenang di lantai.


"Ayok turun, bunda udah selesai," ajak saya menuruni tangga.


"Pelan-pelan ya," kata saya pada Abhi.


"Pelan," tiru Abhi.





Abhi agak tergesa-gesa menuruni anak tangga. Setelah sampai bawah Abhi pun naik kembali. Sampai di atas minta turun kembali.


"Pelan-pelan ya," cakap saya.


"Pelan," tiru Abhi. Abhi mulai tirun dengan pelan dan berhati-hati tanpa tergesa-gesa.


Abhi mulai bisa mengontrol emosinya untuk tidak tergesa-gesa dan kehati-hatiannya mulai muncul.
Januari 14, 2020 No komentar

Credit by Pinterest


Kamu mah kreatif, kalo aku gak kreatif ?


Masih banyak para ibu berpikiran seperti ini. Bahwa kreativitas itu tolak ukurnya dari karya atau craft yang bisa dia buat.


Jawabannya No, bukan seratus persen benar. Bahwasanya kreativitas itu dapat muncul dari mengubah fokus dan sudut pandang kita sendiri. 


Ubah fokus, bagaimana caranya ? Banyak orang mengira ide-ide kreatif itu muncul dari pemikiran yang rumit. Padahal justru ide-ide cemerlang dan kreatif lebih banyak dihasilkan dari sebuah pemikiran  sederhana.



Melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, kenapa harus begitu ? Banyak orang yang berpikir kreativitas adalah sebuah bakat yang tidak semua orang miliki. Faktanya, kreativitas merupakan sesuatu yang bisa dilatih dan pelajari. Titik awal untuk menjadi orang kreatif adalah otak kita. Karena itu mulailah dengan mengubah mindset kita tentang orang kreatif.



Kreatif itu fitrah
Niat itu modalnya
Karya itu caranya
Manfaat adalah buahnya
(ukologi.com)



Credit by Ibu Profesional



Senada dengan review game level 9 dari kelas bunda sayang Ibu Profesional, bahwa kreativitas merupakan fitrah yang ada pada setiap anak sejak dia terlahir kedunia. Sedangkan kita sebagai orang tua berperan menjadi fasilitator untuk ananda belajar dan melatih kreativitasnya. Secara pribadi saya pun masih merasa belum maksimal dalam berkreasi, jadi selama ini saya berusaha mencari ide kreatif yang bisa di adopsi maupun dikembangkan.



Credit by Ibu Profesional



Lalu, bagaimana untuk memulai berpikir kreatif ? Tuliskan apa saja yang kita inginkan dan rasakan.


Satu hal yang bisa dicoba oleh ibu rumah tangga seperti saya yang tengah melatih diri untuk lebih kreatif adalah ballpoin atau pensil dan buku catatan kecil. Untuk apa?


Ide kreatif akan muncul dimanapun dan kapanpun. Bisa tiba-tiba saja muncul di kepala ketika sedang menikmati kopi atau teh bersama ananda dan suami, bahkan  termasuk ketika saya melamun di dalam toilet. Segera saya tulis di dalam buku ide apa yang muncul.


Ketika tidak membawa ballpoin dan kertas, bisa dicatat pada note di gaway. Catatan sangatlah penting sebagi dokumentasi. Nanti bisa membuka kembali catatan dan melihat ide menarik yang bisa diterapkan. Jadi ibu rumah tangga perlu buku catatan ? Iya, pasti.


"Ikatlah ilmu dengan mencatatnya." 


Tahapan Menjadi Kreator


Sistem pendidikan yang tepat bagi buah hati akan membentuk generasi yang berkualitas. Kita tahu bahwa pendidikan usia dini adalah suatu hal yang sangat penting. Sebaiknya, ibu pengajar di rumah membuat sistem belajar yang tepat agar anak bisa mendapatkan pendidikan terbaik. Sistem belajar yang baik berdasar Al Quran, hadist dan teladan Rasulullah akan membentuk kecerdasan anak dengan maksimal.

Dalam dunia pendidikan, kita mengenal ada dua istilah yaitu low order thinking skill dan high order thinking skill.





Keterampilan berpikir menurut Krulik dan Rudnick, 1999, dibagi menjadi 4 tingkat. Empat tingkatan berpikir tersebut adalah menghafal (recall thinking), dasar (basic thinking), kritis (critical thinking), dan kreatif (creative thinking).


Menghafal merupakan keterampilan berpikir yang paling rendah sedangkan kreatif adalah tingkat berpikir yang paling tinggi.


Lalu tingkatan berpikir yang mana yang merupakan high order thinking skill? High order thinking skill merupakan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dua tahapan berpikir ini termasuk ke dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi. Otak tidak lagi berpikir berdasarkan ingatan namun berdasarkan apa yang ia cari dan temukan sendiri.




Berdasarkan taksonomi Bloom, LOTS menempati tiga tingkat piramida terbawah, yakni mengetahui, memahami dan mengaplikasikan. Sementara HOTS berada di tiga tingkat yang paling atas yakni analisis, evaluasi dan membuat kreasi.


Seperti Apa Sih Kreativitas Seorang Ibu Rumah Tangga ?


Menjadi ibu rumah tangga bukanlah sebuah pilihan, namun itu merupakan hakikat diciptakannya wanita. Peran dan fungsi ibu rumah tangga dalam Islam sangatlah berarti karena hampir semua urusan rumah tangga menjadi kewajiban wanita setelah menikah, yang harus ditanggungnya. Sehingga seorang ibu harus dituntut kreatif mengurus kebutuhan rumah tangga disela-sela mendampingi suami dan mendidik buah hati. Lalu, kreativitas seperti apa yang bisa dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga ?


a. Kreativitas sebagai pendamping suami dan melayani suami.
Beberapa kali saya mendengar tentang bahasa cinta. Bahwa bahasa cinta antar pasangan harus saling dimengerti, supaya pernikahan selalu harmonis dan terhindar dari kesalahpahaman. Kreatif memahami perasaan dan pemikiran pasangan serta memberikan surprise kecil sewaktu-waktu.

Menjadi tempat jurhat suami.


b. Pengasuh, perawat dan penjaga bagi anak-anak.


Sedikit contoh yang sering saya lakukan ketika anak dan dan suami sakit. Ketika anak sakit tak sedikit ibu menjadi panik. Sebagai ibu harus tenang  di dapur mmenghadapi semua kondisi supaya bisa berpikir jernih. Berkreasi di dapur membuat obat herbal sering saya lakukan untuk kesembuhan suami dan anak tercinta. 


c. Kreatif menjadi guru dan sahabat bagi anak-anak.

Credit by Pinterest


Hindari berkata "jangan" , semakin sering mengutarakan kata jangan ketika melihat si kecil berkreasi dengan mainannya atau sedikit berulah bisa menumpulkan kreativitasnya. Kita bisa menjelaskan dengan bahasa sederhana tentang bahaya dan apa yang harus dilakukan oleh anak jika menjumpainya.

Memberikan permainan yang variatif bisa memicu kreativitas anak dan secara otomatis sang ibu berlatih kreatif.

Menuliskan dengan rapi dan kreatif menu belajar anak serta mencatat perkembangannya dalam portofolio sederhana.


d. Motivator atau penyemangat bagi suami dan anak-anak.


Credit by Pinterest


Menemukan sisi handal anak dengan berbagai kegiatan bermain di rumah maupun di luar. Dengan begitu kita bisa memberikan surport kepada buah hati untuk meningkatkan keahliannya.

Memberikan kejutan kecil berupa kata sayang maupun penyemangat yang diselipkan di dalam kantong saku baju kerja suami. Ketika suami tak sengaja mengambil dan membacanya, beliau pasti akan bahagia.

Temukan apa kesenangan anak dan suami sebagai bahan kreasi !



e. Manager dalam rumah tangga.
Peran ibu sebagai manajer keuangan rumah tangga, juga harus pintar mengatur waktu,  menata rumah dengan konsep 5R. Ketika menata rumah kita bisa memanfaatkan barang bekas, kita sulap menjadi barang yang bernilai lebih dan mempunyai manfaat serta fungsi yang lebih lagi.


f. Chef(juru masak) untuk keluarga.
Menulis makanan apa saja yang disukai anak dan suami dalam buku catatan. Dari bahan dan menu kesukaan anak dan suami kita bisa berkreasi membuat menu dalam 10 hari kedepan untuk menghindari kebingungan mau masak apa.


g. Kreatif dalam dalam mengaktualisasi diri.


Credit by Pinterest


Walaupun notabene sebagai seorang ibu rumah tangga yang banyak menghabiskan waktu di rumah, kita perlu beraktualisasi. Kita tetap harus menjadi diri sendiri, namun jangan sampai mengorbankan kepentingan anak dan suami.

Lalu aktuliasasi seperti apa bagi ibu rumah tangga ?

🌷 Disela kesibukan dapur kita bisa sambil mendengarkan kajian untuk memperdalam ilmu agama.
🌷 Sembari menunggu suami pulang kantor bisa menyempatkan membaca buku 5-10 halaman setiap harinya.
🌷Ketika anak terlelap tidur di siang hari kita bisa mengikuti kelas online untuk memperkaya wawasan.
🌷Berkreasi dengan berkebun menciptakan keluarga mandiri pangan sub sayur mayur atau bumbu dapur, lebih hemat bukan ?
🌷Belajar public speacking dengan anak sebagai audiennya.
🌷Impian atau milestone yang bisa diraih bersama keluarga dimasa depan.
Dan masih banyak lagi..




Resume kreativitas selama 15 hari yang saya lakukan bersama si kecil terekam disini. Celetukan si kecil Abhi yang menggemaskan ketika saya beri pertanyaan pancingan. Dengan banyak bertanya otomatis Intellectual Curiosity anak akan terasah dengan baik.


Selamat berkreasi !

Jangan batasi pikiran kita !




Januari 13, 2020 No komentar
Makan sendiri masih menjadi PR terbesar untuk Abhi. Si anak hiperaktif ini yang sekarang sedikit berkurang keaktifannya akan belajar duduk saat makan.






"Abhi makan ya, sarapan dulu," ajak saya.


"Duduk sini ya, maem sendiri, bunda juga maem di sebelahnya Abhi," cakap saya padanya.


Duduk di kursi dengan sigapnya, saya pasang meja makannya.





"Yuk sendok nasi, sayur, lauknya," sedikit ogah-ogahan memegang sendok sampai harus saya pegangi.


Beberapa sendok mau makan dengan duduk tenang, selanjutnya berdiri lari dan duduk lagi. Alhamdulillah mood pagi itu tetap baik hingga akhir sesi sarapannya. Kontrol emosinya ketika disuruh duduk tenang mulai membaik. Dan Abhi mulai paham kalau makan itu kebutuhannya yang yisa dia penuhi sendiri dengan makan sendiri.
Januari 12, 2020 No komentar
Banyak cara menyenangkan anak
Jangan memanjakan
Jangan pula dipukul terlalu keras
Anak adalah harta terindah kita





Melihat Abhi yang sering tantrum diusianya memasuki 3 tahun. Tantrum ketika susah mengungkapkan apa yang dia inginkan. Marah saat keinginannya belum juga terpenuhi.



Aktif bertanya tentang perasaan yang sedang dia rasakan. Mengajarkan cara menyalurkan emosinya yang tetap ketika menunggu permintaannya terpenuhi.


Siang itu susu UHT rasa coklat kegemarannya saya ganti dengan susu formula. Masih dengan rasa coklat namun tetap rasanya pun sedikit berbeda dari biasanya. Kehausan bercampur sedikit rasa lapar dalam perutnya membuat Abhi teriak-teriak minta susu.



Menunjuknya susu dalam kardus yang tadinya tempat susu UHT.


"Habis, susunya botol habis," kata saya.


"Ini dibikinin bunda susu coklat ya," terang saya.


Teriakannya semakin keras.


"Sabar sebentar ya, tunggu bunda bikin sebeeentaaar aja," bujuk saya.


Mulai reda teriakannya. Perlahan mulai melangkah kebelakang menjauh tempat saya berdiri mengaduk susu.



Saya sodorkan botol UHT dengan isi susu formula.

Langsung ditangkis oleh Abhi.


"Ini susu coklat bhi, enak, dicoba dulu," ujar saya.


Disedot perlahan dengan keragu-raguan. Satu sedot berhenti mengecapkan rasa yang menempel di lidahnya. Dua sedot merasakan coklat yang nikmat menuju tenggorokan. Selanjutnya pun hampir habis sebotol.


"Alhamdulillah, enak kan, ini lebih kenyang, lebih enak, mau ya minum susu ini lagi?" seloroh saya.



Emosi Abhi mulai berangsur membaik, moodnya kembali ceria. Abhi belajar sabar menunggu. Abhi belajar memahami sebuah perubahan dan beradaptasi demi kebaikannya, karena gizi susu formula lebih baik dari susu UHT.

Januari 11, 2020 No komentar



"Dauun," kata Abhi melihat daun pandan.


"Sini Bhi, ini bunda ambiliin, dicium."


"Wangi ya."


"Mangi," tirunya dengan konsonan yang salah.


"Panjang ya bhi daunnya," sambung saya.



Abhi mulai mengobservasi objek yang ada di depannya, terutaman yang menarik buat dia.


"Eh eh kok dimakan," teriak saya sambil menarik tangannya.


"Pahit?" tanya saya.


Abhi menganguk merasakan lidahnya yang terasa berbeda. 


Good job nak, kita lanjutkan dedaunan yang lain di depan rumah Kakung ya. Banyak cara memancing rasa ingin tahu anak, sore ini saya ajak Abhi belajar bentuk, aroma, warna dedaunan. Ada daun pandan, tanaman hias, pucuk merah.


Rasa ingin tahu anak harus terus dikembangkan. Yah, Abhi masih perlu ransangan atau stimulasi ras ingin tahunya untuk memicu kreativitasnya.



Januari 04, 2020 No komentar
ibu



Guru privat menjadi profesi pertama ku jalani,
Dari siang sampai malam tiba,
Tak setiap hari sih,
Namun tak jarang menerjang hujan dan pulang ditengah gulita,


Rumah di tengah kampung dengan rimbun pepohonan,
Semilir angin yang merangsek masuk dari sela bilik papan,
Dingin musim hujan kerap membuat ngilu kakiku,
Pukul 20.30 ku lepas jas hujan,
Sudah berdiri tegak Ibu dibalik pintu,


"Adus sek, wes tak godokke banyu,(Mandi dulu, sudah saya rebuskan air)" sapanya,
Hela nafasnya bercampur dengan kelegaan,
"Oh sulungku"
Tak terpikirkan seberapa was was ibu menungguku,


Ku buka lembar demi lembar laporan praktikum,
Menggoreskan tinta pena dengan tangan yang seraya layu,
Lelah memutar gas motor,
Turun dari bukit kampus sampai memutari tengah kota,


Bapak dan adek yang sudah terlelap melungker dalam balutan selimut,
Menyisakan aku dan ibu saling berhadapan,
"Bobok-o Buk(Tidurlah Bu)," pintaku,


"Durung ngantuk, teh-e dimimik sek(Belum ngantuk, tehnya diminum dulu)," dengan senyum khasnya,


Ibuku memang juara dalam menghilangkan lelah suami dan anaknya,
Perhatian dan buah tangannya bak pelukan hangatnya,


Alfatihah untukmu Ibuku dalam ketenanganmu.

Januari 04, 2020 No komentar






Aku suka kepo kehidupan orang,
Tak lebih dari itu,
Karna aku sudah insaf untuk berburuk sangka,
Kepo ku ingin cari sisi positif dari mereka,


Aku seorang yang tak suka diulik masalahnya,
Walaupun aku suka kepo,
Karna aku pun tak suka urus urusan orang,
Yang aku lakukan membantu sebisanya,


Dia, yang seperti radio,
Penyebar masalah orang,
Yang hanya bisa mengorek luka dihati,
Privasi haruslah dihargai,


Apalah sebutannya,
Introvert atau ekstrovert,
Setiap orang pasti pernah ambil bagian didalamnya,
Jadi, jaga lisan untuk menghargai hati mereka.

Januari 03, 2020 No komentar
Sedianya untuk membangun kelekatan secara fitrah kepada anak...
Alloh telah mengintal perankan ayah bunda untuk mendampingi anak kita tanpa tertukar...
Jikalaupun ada keluarga yg ayah atau bundanya di ambil oleh Alloh ( meninggal )
Alloh pulalah yg akan menggatikan peran ayah atau bundanya dengan yg lain yg lebih baik...

Membahas peran sesungguhnya membangun konsep berfikir orang tua ...
Tentang penjagaan fitrah dan aktivasi dari setiap fitrahnya...

Menumbuhkan fitrah iman dan merawatnya

Peran Ayah...
Ayahlah yg penjaga benih iman  dan penanggungjawab tumbuhnya.
Sehingga menumbuhkan ketakjuban kepada Alloh sang pencipta alam.. semesta..
Peran bunda ...
Menggemburkan hati sebagai tempat iman akan tumbuh subur...
Merawat akar iman dengan cinta dan kelembutannya..sehingga iman akan tumbuh menguat..

Fitrah perkembangan..

Peran ayah ...
Bersama bunda membuat misi hidup keluarga..
Menjadi pengokoh misi dan visi hidup dalam menjaganya...

Peran bunda...
Merawat hati dengan cintanya...supaya anak selalu bangga dan merasa ada dan hadirnya sangat besar perannya dalam mencapai misi hidup keluarga..

Fitrah individu dan sosial..

Peran ayah..
Mensuplay ego..dan menguatkan prinsip2 dan nilai2 hidup yg telah di pegang untuk mencapai misi hidup keluarga..

Peran bunda..
Mengajarkan dan mensuplay rasa empati supaya anak mampu beradaptasi secara sosial dan mampu menjadi sosok yg ditunggu kehadirannya karena  kemampuan bersinerginya menjadi harmoni di tengah masyarakat.

Fitrah nalar dan belajar..

Peran ayah..
Membangun nalar berpikir..
Membangun kecerdasan dalam memahami setiap aksi yg ia temui sehingga tepat dalam bereaksi..

Peran bunda..
Mengajarkan moralitas dengan menumbuhkan tenggang rasa..dengan mengaktifkan nurani anak ..
Sehingga anak hadir menjadi sosok yg mampu mengapresiasi dan menerima setiap kebaikan yg hadir dan menolak keburukan yg menderanya..

Fitrah seksual..

Peran ayah...
Menjadi pensuplay maskulinitas anak kita..

Bagi anak laki laki anak diajarkan untuk menjadi pelindung ...
Bagi anak perempuan diajarkan untuk bertahan...

Peran bunda..
Menjadi pensuplay feminitas..

Bagi anak laki2 mampu membuat ia menjadi diri yg empati..
Bagi anak perempuan menjadikan ia menjadi sosok yg lembut dan kasih sayang ...

Fitrah jasmani mental

Peran ayah..

Membangkitkan kesiapan mental dan fisik yang kuat..
Menjadikan anak sosok yg sportif dan profesional..

Memberikan tugas dan tantangan yang sesuai dengan fitah perkembanganya...
Supaya ia mampu mengoptimalisasi diri ketitik tertingginya..

Peran bunda

Terus membangun rasa bahagia atas setiap pencapaian anak..
Merawat luka memar saat menjalankan tugas dan tantangan dan terus menguatkan hati..
Sehingga mampu menghilangkan rasa putus asa jika tugas dan tantangan itu dirasa belum sempurna..
Mengajarkan kehati hatian..

Fitrah estetika bahasa

Peran ayah ..

Mengajarkan perjuangan
Mengajarkan dan meneladankan adab..
Mengajarkan dan meneladankan ibadah...
Mengajarkan kepemimpinan dan tanggung jawab atas apapun yg diputuskan dan dijalaninya..

Peran bunda..

Mengajarkan pengorbanan..
Mengajarkan meneladankan ketawadukan.
Mengajarkan dan meneladankan keistiqomahan..
Membangun tutur kata yang indah..
Menjadi samudra maaf bagi anak dan terus menguatkannya..

Sehingga kuat dan kokohnya peran ayah bunda akan menjadi perangkat kita sebagai orang tua menghadapi segala kemungkinan yang anak hadapi...

Ia merasa memiliki ayah bunda yg keren ..
Sehingga ia takjub..dan tak perlu mencari solusi keluar...karena rumah telah cukup menghadirkan segala sesuatu yg anak butuhkan...

Maka, anak akan melekatkan hatinya kepada ayah bundanya ( memiliki bounding) yg kuat....
Sehingga ia akan memantaskan diri menjadi sosok anak..pejuang dan berupaya untuk memberikan yg terbaik dalam mencapai misi hidup keluarganya...

Sehingga mendidik tak perlu repot dan banyak effort (upaya)...relaks...
Karena anak yg boundingnya kepada ayah bunda sangat lekat tak punya cara untuk mengecewakan kedua orang tuanya...

Semoga bisa di cerna..


Postingan ini untuk dokumentasi pribadi, jika pembaca merasa dapat mengambil hikmah atau pelajaran dari postingan ini, alhamdulillah, kita berterimakasih kepada Pak Ruruh.


Sumber :

Materi Kulwap Bapak Ruruh
Januari 03, 2020 No komentar
Ayah bunda yang di rahmati Alloh..
Sebagaimana tema
" Berawal dari Bounding, Melejitkan Anak tiada tanding"

Anak kita adalah ciptaan Alloh spesial edition ( tanpa banding dan tanpa tanding)

Namun terkadang orang tua terkadang memasukkan anak ke dalam alam perbandingan dan pertandingan...yang mencerabut dari perkembangan alami anak...

Anak terkadang di posisikan sebagai kertas kosong tanpa isi sehingga orang tua bebas menuliskan ambisi dan obsesinya sesuka hati..

Tanpa tahu ia pun punya tugas illahi yang terus memanggil di dalam hati dan sanubarinya ...yang ia harus sampaikan kepada orang tua tentang tugas suci yang sedang ia emban dari sang Ilahi Robbi...

Ketika tugas dan peran suci anak kita terabaikan karena pintu terkunci rapat oleh ambisi dan obsesi orang tua ...
Maka hadir lah depresi...yang akan membuahkan matinya kreasi..

Maka hilanglah fitrah atau fitur yg Alloh instal dalam diri anak yg kelak akan menjadi cahaya dalam hidupnya...
Menjadi kesuraman hidup tanpa bertepi...
Sehinggga kita sering temui..
Anak yang semula good boy/ good daugter..menjadi bad boy/ bad daugter...

Anak yg telah lulus sekolah lanjutan atas bahkan kuliah pun... hanya menjadi pribadi “kerdil”

Tanpa tahu tujuan hidup dan bingung terharap peran dan minatnya (hilang fitrah bakatnya),

Tanpa memiliki ketrampilan berfikir dan logika yang memadai (menyimpang fitrah belajar dan nalarnya),

Tanpa kedewasaan dan kemandirian (disorder fitrah perkembangannya),

Tanpa watak luhur/ akhlak mulia (rusak fitrah imannya),

Tak peduli dengan lingkungan dan masalah masyarakat dan bangsanya (tercerabut fitrah individu dan sosialnya)

Apa yang hilang?
Siapa yang hendak dipersalahkan..?
Mengapa tugas suci tak sampai ke hati kita ...orang tua yang setiap hari mendampingi?

Jawabanya hilangnya bounding (kelekatan hati)...


Orang tua dan buah hati....
Anak adalah buah hati...
Buah dari peristiwa spiritual...
Tak hanya peristiwa seksual belaka...

Karenanya peran yang Alloh instal sempurna kepada anak anak kita...yg dalam bentuk fitrah anak itu...

Harus kita tangkap dengan fitrah peran keayah bundaan...
Sehingga orang tua mampu menangkap dan  memberi jalan serta fasilitas atas tugas suci anak kita...
Tanpa membandingkan anak kita dengan anak yg lain..walaupun itu dengan saudaranya sekandung..


Selesaikan wahai ayah bunda fitrah mu dulu...
Sehingga anak akan tahu bagaimana ia menumpahkan isi hati dan imaji yg berada dalam sanubarinya....
Sehingga anak akan merasa ..
Dekat..
Lekat...
Erat ...
Bersahabat...

Sehingga orangtua lah ...yg menjadi pilihan utama di hubungi saat ada masalah dan kabut yg ia temui saat menjalani kehidupan ini..
Karena orang tua harus menjadi destinasi dari semua solusi ...
Paling tidak membantu menemukan anak pada sang ahli..

Orang tuanya lah yg paling banyak mengapresiasi anak sehingga anak menjadi sangat berarti dalam hidup ini..

Tanpa selesai peran ayah bunda...tak akan Alloh buka mata hati orang tua dalam membuat kurikulum terbaik bagi anak kita...

Cara membangun kelekatan sebenarnya beribu cara...
Karena setiap anak punya cara dan orang tua akan Alloh berilan cara nya pula...
Karena setiap anak adalah istimewa...

Berapapun anak kita ...Alloh akan pastikan cara terbaik untuk melekatkan diri dan hati kita kepada setiap individu anak kita...

Sehingga jangan pernah bandingkan diantara mereka..
Maka ia akan menjadi anak tanpa tanding..
Menjadi anak istimewa dalam peran hidupnya...
Dan karyanya sangat luar biasa..

Namun paling tidak ada 3 cara yg saya sarankan untuk di coba :

1. Banyak berkegiatan bersama..

2. Kasihlah peran yg ia suka dan bisa...beri apresiasi terbaik saat peran itu telah bermanfaat bagi umat...walaupun sekecil apapun perannya..

3. Sediakan waktu khusus untuk ngobrol...waktu ngobrol yg spesial akan menjadikan dirinya menjadi sosok yg spesial..

Semoga dapat dipahami...

Januari 03, 2020 No komentar




"Ntang ecil (baca : bintang kecil)," Abhi mengikuti lagu yang saya nyanyikan.



Suhu badan 39,5° Abhi merengek, bergumam sambil menangis. Pusing dan dan tidak enak badan baru ia rasakan. Ketika mendengar nyanyian untuk menenangkan dan memperbaiki suasana hatinya, ia pun mengikuti kata terakhir di setiap baris lirik lagu.



Abhi berusaha membuat hatinya bahagia walaupun masih sakit.



"Anas, nda nda  cayang, anas(baca: panas bunda bunda sayang, panas)," ucapannya ketika mulai susah tidur.


Saat malam hari badan saya terasa pegal menggendongnya seharian, dan lebih dulu terlelap. Abhi membangunkan dengan rengekannya sambil menuturkan kalau di kepanasan.



"Iya Abhi panas badannya, sabar ya sayang besok sembuh," kalimat penenang untuk dia.


"Berdoa sama Allah yuk, Ya Allah berikanlah Abhi kesembuhan dan kesehatan, aamiin," cakap saya seraya memeluknya skin to skin (tanpa alas).
Januari 03, 2020 No komentar
Newer Posts
Older Posts
  • Dongeng Bima Tidak Bisa Bangun Pagi
    Berbagi Tempat Duduk "Ayo naik, Abhi langkahnya yang lebar," Abhi berusaha memasuki pintu bus BRT sendiri tanpa Bunda gendo...

Mengenai Saya

Foto saya
Sudut Pandang Oky
Lihat profil lengkapku

About me

Seorang istri dan ibu muda yang sedang belajar dan ingin berbagi.

Follow Us

Labels

Aliran rasa Binar Bunda Sayang Cerdas Finansial Dongeng Family Project Fitrah Keimanan Fitrah Seksualitas Grab your imagination Grain Gym Healthylife Herbal Holistic ibu ilovemath Institut Ibu Profesional Kecantikan kelas batalyon Keluarga multimedia Kesehatan Komunikasi Produktif Lifestyle Literasi Makna Cerita Melatih kemandirian anak Memahami Gaya Belajar Anak Misi Asik Olahraga Parenting PAUD Pejuang Literasi prosa Sehat Semua Anak Adalah Bintang Sensory play Stimulasi Anak Suka Membaca Thik Creative TK

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2021 (1)
    • ►  September (1)
  • ▼  2020 (56)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (16)
    • ▼  Januari (24)
      • Petualangan Muti Si Semut Merah
      • Akhirnya Gilang Suka Yogurt
      • Dongeng Musikal Kapal Api
      • Dongeng Gajah yang Rakus
      • Dongeng Mama Menyayangimu Lebih dari Segalanya
      • Dongeng Interaktif Roi dan Poly Penyelamat Kebakar...
      • Cat Can Dreams
      • Katak Ajaib
      • Dongeng Pengantar Tidur, Pangeran Ompol
      • Belajar kecewa Menunggu Giliran Main di Playland
      • Anak Bebas Memilih Mainan Sendiri
      • Menirukan Gerakan Teman Di Play Ground
      • Abhi Berlatih Sabar dan Mandiri Turun Tangga
      • Melatih Kreativitas Ibu Rumah Tangga
      • Duduk Tenang Di Kursi Hijau Ketika Sarapan
      • Tantrum Minta Susu
      • Daun Pandan yang Wangi
      • Ibu dan Secangkir Teh
      • Introvert vs Ekstrovert
      • Fitrah Ayah dan Bunda
      • Berawal dari Bounding, Melwjitkan Anak Tiada Banding
      • Ikut Bernyanyi Seraya Meringankan Sakit
      • Seluncuran Air Hujan
      • Bermain Lego Membentuk Angka
  • ►  2019 (156)
    • ►  Desember (17)
    • ►  November (23)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (16)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (17)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (1)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates