Memahami Gaya Belajar Anak Dengan Kegiatan Menumbuk Cangkang Telur

by - Juli 12, 2019

Saya menjajajal satu aplikasi guna mengetahui gaya belajar diri sendiri melalui situs gratis. Dari hasil menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan pada aplikasi ini ternyata gaya belajar saya adalah auditori. Jujur saya tertarik dengan gambar, design dan juga teks namun itu tak membuktikan bahwa saya pembelajar secara visual. Sepulang suami bekerja, saya pun meminta suami menjawab pertanyaan yang tertampil di aplikasi tersebut, sesuai tebakan suami mempunyai gaya belajar kinestetik.



Dua aspek yang mempengaruhi gaya belajar, yaitu nature (gen atau keturunan dari orang tua) dan nurture (pola asuh atau stimulasi lingkungan). Berangkat dari analisis para ahli ini sedikit terlihat gaya belajar yang menurun pada anak kami ini cenderung auditori dan kinestetik. Selain mendapat turunan gaya belajar dari kami, Abhi mendapat pola asuh yang sering bersinggungan dengan gadget. Ini yang sedikit mengaburkan bahwa sekarang Abhi menyenangi gambar berwarna, video dan buku anak.  


Sembari menyelami gaya belajar anak kami, saya tetap menstimulasi kecerdasaannya dengan berbagai pendekatan belajar. Pendekatan belajar yang kerap saya berikan adalah kegiatan yang bersifat menstimulasi sensorinya. Di setiap kegiatan belajar dan bermain anak akan saling terkait dengan pendekatan yang lain hingga beberapa kecerdasan anak pun bisa meningkat. 


Abhi Menurut Pada Bunda





"Anak kok ora kaya wong tuwo, angel dikandani" yang arti kurang lebihnya "Anak tidak seperti orang tua, susah dikasi tahu". Banyak orang tua dengan suku jawa yang sering mengucapkan ini pada anaknya ketika susah dinasehati. Orang tua belum tersadar bahwa bukan anak yang susah di beri tahu tetapi orang tua yang belum paham bagaimana caranya menyampaikannya. Ini lah sebabnya kenapa memahami gaya belajar anak itu sangat penting.



Rencana yang tertunda beberapa hari akhirnya terealisasikan, sedari pagi saya sounding pada Abhi nanti daftar sekolah yang anteng ya. Molobilitas yang masih bergantung pada abang ojek online jika suami tak di rumah. Sesampainya di halaman TK saya sampaikan lagi, nanti diam ya duduk manis dikursi. Sepanjang saya menulis biodata, Abhi dengan asyiknya duduk di kursi melahap wafer coklat kesukaannya hingga selesai proses daftar sekolah untuknya. Sesekali Abhi berceloteh dengan bahasa bayinya sambil menunjuk dengan jarinya seperti yang sering dia lakukan.



Setelah keluar dari ruang guru saya kenalkan Abhi pada sebuah ruang belajarnya nanti. Di sana Abhi terpana melihat mural yang tergambar apik di dinding depan kelas. Saya lantas menceritakan kegiatan anak yang sedang berangkat sekolah bersama kawan-kawan, seperti terlukis pada mural itu. Reaksi Abhi tetap berdiri tegap memandang mural sambil sesekali menghadap ke arahku ketika mendengarkan cerita. Saat mulut saya berhenti bicara kemudian Abhi berjalan melihat mural di dinding secara keseluruhan.


Ketika anak kecil bisa menurut dengan orang tua dan dengan mudahnya menjalankan sesuai instruksi menjadi sesuah kebahagiaan tersendiri buat saya. Pujian penuh apresiasi pada sikap Abhi yang kooperatif mau menurut untuk tidak lelarian. Alhamdulillah kali ini Abhi menjadi anak manis yang "bisa dikandai" (bisa dikasih tahu).



Menumbuk Cangkang Telur





Sedari kecil Abhi menyukai bunyi-bunyian, seperti musik maupun nyanyian yang berdinamika. Kegiatan menumbuk telur yang sangat sederhana ini bisa membuatnya tertawa, karena disetiap pukulannya menghasilkan bunyi krek-krek(bunyi kulit telur pecah). Sudah pecah berkeping-keping dan masih saja dipukul dengan tangan kanannya. Hingga bukan bunyi krek lagi yang muncul, namun bunyi ketokan antara ulekan yang berhantaman dengan cobek. Bisa dibayangkan ya keriuhan yang terjadi. 


Abhi mempunyai antusias tinggi pada kegiatan yang bersifat fisik. Aktifitas fisik dari kegiatan ini berupa memukul kulit atau cangkang telur. Selain aktifitas fisik dalam permaian ini juga melibatkan pendekatan belajar secara sensori, dimana anak bersentuhan dengan tekstur cangkang mulai dari masih setelah bundar sampai kepingannya. Sampai tahap ini anak saya masih memerlukan presentasi di awal sebuah kegiatan. Dalam artian Abhi masih butuh contoh nyata dengan melihat sendiri bagaimana cara bermainnya baru kemudian dia bisa melakukannya atau menirukan. 




Berbekal observasi tempo hari dan kemungkinan gaya belajar Abhi auditori dan kinestetik yang didapat dari kami. Kemudian saya mencari bagaimana cara mengarahkan anak yang tidak bisa diam ini untuk tetap bisa fokus dan belajar. Beberapa sumber dari para ahli saya serapi satu-persatu yang bermuara pada paragraf dibawah ini.



Cara Mengarahkan Gaya Belajar Anak




Setiap anak memiliki gaya belajarnya sendiri dan masing-masing gaya belajar anak memiliki keunggulan dan kekurangan. Tugas seorang ibu adalah mengarahkan anak agar menikmati proses belajar mereka, apapun pilihan gaya belajarnya. Mari kita memahami keunggulan dan kelemahan dari gaya belajar anak hingga bisa menjadi pengarah yang tepat bagi sang buah hati.



Bagaimana mengarahkan anak dengan gaya belajar auditori?
  • Sesering mungkin berkomunikasi, karena anak dengan gaya belajar anak ini sangat senang mendengarkan. Semakin sering Ibu mengajak anak berbicara atau berdiskusi, semakin banyak informasi yang dapat direkam anak.

  • Sesering mungkin membacakan buku cerita atau bahkan dongeng karya sendiri. Anak akan senang menceritakan kembali apa yang baru saja didengarnya.

  • Anak akan becenderung mudah menghafal lirik lagu. Memutarkan lagu-lagu anak setiap hari untuk mengajarinya hal-hal baru, misalnya lagu tentang warna, huruf, atau suara-suara hewan. Dengan begitu, anak akan mendapatkan pelajaran baru melalui lagu-lagu yang didengarnya.

  • Karena anak memerlukan tempat tenang untuk dapat fokus belajar, maka ketika dia berhadapan dengan keramaian saat belajar, hal yang dapat membantunya adalah memutarkan musik klasik yang lembut untuk mengimbangi suara-suara berisik di sekitarnya.



Bagaimana mengarahkan anak dengan gaya belajar visual?
  • Rangsang kemampuan anak dengan memberikannya buku-buku bergambar atau mendampingi dia belajar buku berwarna.

  • Perlihatkan tayangan video-video edukasi, sehingga dia memperoleh pengetahuan baru untuk dipelajari dan dikembangkan.

  • Menunjuk melalui gerakan ketika mengajari dengan tujuannya supaya dia lebih mudah memahami.

  • Buatkan gambar sederhana saat mengajarinya belajar agar dia lebih tertarik dan paham.

  • Buatlah chart dengan foto saat mengajari anak melakukan tugas-tugas rumah tangga harian, seperti membantu menyapu lantai, mengelap meja, merapikan kamar tidur, atau membereskan mainan.


Bagaimana mengarahkan anak dengan gaya belajar kinestetik?
  • Mengajak anak berpartisipasi dengan memintanya menirukan gerakan-gerakan saat membacakan kisah. Cara semacam ini akan membantu anak lebih memahami dan mengingat kisah dari buku yang telah dibacakan.

  • Apabila ingin memperkenalkan hal-hal baru atau memberi informasi baru pada anak bisa dengan mencoba menciptakan permainan yang bersifat fisik misalnya gerakan. Misalnya, menggambar huruf di secarik kertas di taruh di lantai. Kemudian meminta anak untuk melompat ke huruf tersebut.

  • Mengajak anak bermain role-play.

  • Tetap bersabar dengan anak dengan gaya belajar kinestetik.



Observasi Gaya Belajar Anak


 



🍍Visual : 🍎 Abhi tertarik pada mural bergambar anak berangkat sekolah yang penuh warna di dinding depan ruang kelas PAUD.

                  🍌 Abhi tertarik dengan betuk cangkang telur yang terbelah dua hingga menjadi kepingan karena ditumbuk.


🍍Auditori : 🍎 Abhi mematuhi instruksi saya untuk diam tenang saat mendaftar sekolah.
                    🍌 Abhi menikmati dinamika suara yang dikeluar cangkang telur ketika dia tumbuk.


🍍Kinestetik : 🍎 Abhi berbicara dengan menunjuk menggunakan jemarinya.
               🍌 Abhi merasakan tekstur cangkang telur ketika masing utuh dan sudah menjadi kepingan.  
                      🍌 Abhi juga melakukan kegiatan fisik seperti menggerakkan tanggannya menumbuk cangkang telur.



Sumber Literasi :


Atalya.2018.https://www.ibupedia.com/artikel/balita/4-gaya-belajar-anak-dan-bagaimana-mengarahkannya




#hari2
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#ilovetolearn
@institut.ibu.profesional

#kuliahBundaSayang









You May Also Like

0 komentar