Mengenal Gaya Belajar Anak Beserta Stimulasinya

by - Juli 18, 2019

Membuat Rantai Kertas Warna


Membuat Rantai Kertas Warna


Mengeksplor kegiatan yang berhungungan dengan warna bisa membuat anak tertarik. Abhi menyukai suara berdinamika dan gambar yang warna-warni jadi saya sering menyuguhkan kegiatan dengan peralatan yang penuh warna. Sepulang dia sekolah PAUD saya mengajak membuat rantai kertas warna.



Sebelum melakukan kegiatan di atas, saya memutar video cara membuat rantai kertas warna ini, dengan harapan Abhi ada bayangan sebelum membuatnya. Abhi hanya memperhatikan sekilas saja. Waktu melakukan kegiatan video saya matikan supaya tidak terdistraksi oleh suara dari video.



Pada kegiatan ini saya yang lebih mendominasi, karena Abhi belum bisa menggunting kertas. Abhi memperhatikan saat saya melipat kertas kemudian mengguntingnya menjadi beberapa bagian. Abhi terpesona dengan bunyi kres-kres dari gunting yang membelah kertas. Satu per satu kertas warna-warni ini saya lipat dan gunting kertas sambil menerangkan warna apa yang sedang saya pegang.


Selesai mengguntung semua kertas saatnya membuat rantai. Abhi mulai beraksi dengan merekatkan salah satu sisi kertas dengan lem. Setelah berbentuk lingkaran susun kertas menjadi sebuah ranti dengan selang-seling warna. Beberapa kali Abhi sempat ingin pergi, fokusnya hilang ketika rasa bosan datang. Setelah jadi rantai kertas ini saya gantung di gagang pintu supaya Abhi memainkannya.




Pengamatan Gaya Belajar Anak


👀 Visual : Abhi memperhatikan saat saya melipat dan menggunting kertas, serta video.

👂 Auditori : Mendengarkan saat saya meminta merekatkan kertas dengan lem dan mendengarkan video.

🤸 kinestetik : Abhi merekatkan kertas dengan lem dan memainkan rantai kertas yang tergantung di gagang pintu.



Bongkar Pasang Lego Cupcake



lego cupcake
Lego CupCake



Begitu banyaknya jenis permainan yang ada, orang tua harus pandai-pandai dalam memilih mainan untuk anaknya. Dalam hal ini, pilihlah mainan edukatif yang bisa menjadi sarana belajar anak, melatih ketangkasan, kreativitas dan kemampuan interaksi sosialnya, serta dapat sebagai stimulasi gaya belajar anak.


Bermain Lego dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak.


Lego merupakan salah satu merk permainan buatan Denmark yang hingga saat ini menjadi permainan favorit dan populer di kalangan anak-anak, bahkan orang dewasa. Namun tahukah kita bahwa Lego tidak hanya sekedar permainan balok susun yang menyenangkan bagi anak-anak? Lego juga memiliki segudang manfaat yang dapat mengedukasi serta mengembangkan kecerdasan anak segala usia. Tanpa sadar ada begitu banyak nilai edukasi dan manfaat permainan Lego yang dapat diserap anak-anak.


Berikut 4 manfaat bermain Lego bagi anak:


1. Pengenalan warna, ukuran, bentuk dan hitungan
2. Meningkatkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah
3. Melatih koordinasi tangan-mata dan keahlian motorik
4. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan kerja sama
5. Meningkatkan imajinasi anak


Bermain lego bentuk cupcake yang lain dari biasanya dimainkan Abhi. Cara main lego cup cake ini menyusun mulai dari cup atau wadah lalu isian dan taburan atasnya. Langsung deh bayangain cupcake aslinya. he


"Pegang yang merah ya ini wadahnya namanya cup" cakap saya pada Abhi.
Setelah dia pegang "numpuk pake yang coklat atasnya(lego warna coklat), terus warna putih, coklat lagi" tutur saya pada Abhi.
Sampai disini Abhi masih tenang dan mengutak-atik lego yang dia pegang.



Satu persatu mulai disusunnya. Perintah yang sederhana dengan kalimat singkat berusaha saya berikan, supaya mudah dipahami oleh anak. Menyusun lego untuk yang ke dua kalinya dan urutannya ssesuai yang dia mau. Kali ini saya tidak membenarkan, saya biarkan dia berkreasi sendiri. Karena setiap orang punya imajinasinya sendiri-sendiri.



Membiarkan anak berproses, berproses dalam hal belajarnya. Belajar mengenal bentuk, warna dan imajinasi. Saya membayangkan cupcake tersusun dari bagian yang besar meruncing ke atas. Bagian atasnya lebih kecil daripada bagian bawah. Namun jika anak berpikiran bagian bawah lebih kecil ya tak apa-apa. Itu merupakan bagian dari proses belajarnya. Lego warna coklat pun di masukkan mulut, dalam pikiran anak seperti makanan kesukaannya yaitu coklat.



Pengamatan Gaya Belajar Anak


Visual : Memperhatikan bentuk lego yang tidak seperti biasanya dia mainkan.
Memperhatikan lego yang berwarna coklat dan memasukkannya dalam mulut, mungkin dalam pikirannya itu enak seperti makanan kesukaannya.


Auditori : Mendengarkan saya mengarahkan memasang lego.


Kinestetik : Memasang melepas kembali lego bentuk cupcake ini.


You May Also Like

0 komentar