Memahami Gaya Belajar Anak Dengan Kegiatan Eksakta
Mengamati Bola Yang Bergerak Sendiri
Mengamati Bola Bergerak Sendiri |
Sabtu ini suami libur kerja dan posisi kami di rumah eyang. Abhi bangun lebih siang daripada biasanya, karena sekolahnya libur jadi tidak saya bangunkan. Setelah dia bangun saya mengajak bermain bola sambil menunggu air hangat untuk dia mandi. Abhi dan Bapaknya asyik mencari keberadaan bola, setelah ketemu Bapak mengajak ke kamar mandi untuk membersihkannya.
Alih-alih bermain sepak bola, mereka justru memainkannya dalam ember. Apa yang terjadi ketika bola yang berada di dalam ember itu dikujuri air kram dari atas? Hasilnya adalah bola akan bergerak memutar karena terkena kujuran air dari atas. Kegiatan yang membuat bahagia Abhi selain bermain air, dia terpana melihat bola yang berputar-putar sendiri.
Kegiatan yang diluar rencana saya tapi begitu asyik saat kami bertiga bersama pada kegiatan bermain ini. Abhi mendengarkan dan mengikuti saat Bapaknya mengajak bermain. Abhi mengamati bola yang bergerak. Kemudian dia bermain bola dan air seperti yang saya contohkan.
Sebuah kegiatan yang berbau ilmu eksakta dan alam sedang dipelajari oleh Abhi. Ide kegiatan yang muncul begitu saja ketika melihat bola, air dan wadah. Sebagai fasilitator saya harus pandai menciptakan ide pada semua kesempatan saat bersama anak. Membuat kegiatan bermain yang menyenangkan supaya anak tertarik dan bisa menikmati dan memetik hasilnya.
Pengamatan Gaya Belajar Anak
👀 Visual : Abhi mengamati bola akan bergerak memutar karena terkena kujuran air dari atas ketika berada pada wadah berisi cairan.
👂Auditori : Abhi mendengarkan dan mengikuti saat Bapaknya mengajak bermain.
🤸 Kinestetik : Abhi memainkan bola yang ada di ember dan air yang tertampung di ember hingga mukanya basah terpercik air.
Membuat Coretan Jari Dengan Cat Air
Membuat 2 coretan jari dari tangan dominan di atas kertas menggunakan cat air 1 warna primer. Jenis kegiatan satu ini sebagai stimulasi motorik halus anak. Kegiatan ini kali kedua saya ajarkan pada Abhi, namun hasilnya masih belum baik.
Cara mainnya seperti ini, mula-mula saya siapkan pola huruf A pada kertas. Didalam huruf A ini saya buat tanda silang kecil dan banyak, tujuannya pada tanda silang ini yang harus dicoret demgan cat air. Cat air yang saya siapkan warna merah, biru dan kuning.
Saya minta Abhi memilih warna yang akan dia gunakan. Dia memilih dua warna biru dan kuning, lalu saya memakai warna kuning saja karena dia menyukai warna satu ini. Saya pandu dia membuka botol cat warna dan menuangkan pada suatu tempat. Saya presentasikan cara mainnya dengan mengambil.cat air dengan ujung jari telunjuk kemudian dicoretkan pada tanda silang. Abhi sudah mau memgikuti instruksi saya namun saat mencoret pada garis silang belum bisa rapi.
Permainan ini kali kedua saya berikan pada Abhi, kesempatan ini Abhi lebih mudah menyelesaikannya tanpa drama menangis. Hanya saja tiga kali dia berdiri dan menjauhi tempat bermain. Saat saya ajak bermain kembali dia pun masih mau dan menurut untuk menyelesaikannya.
Disini saya harus tetap memberikan apresiasi apapun hasilnya. Untuk memperlancar coret mencoret ini bisa dilakukam lagi lain waktu. Bermain warna dengan jari jemari itu bisa mmebuat anak menjadi bahagia.
Pengamatan Gaya Belajar Anak
👀 Visual : Ketika melihat cat air dan mendengar saya berkata "ini dibuka botolnya" kemudian Abhi memajukan tangannya ingin membuka botol cat air. Abhi memperhatikan saat saya mempresentasikan cara bermainnya sehingga Abhi bisa mengikutinya.
👂 Auditori : Abhi mau menuruti instruksi saya dan memahami langkah-langkah bermainnya.
🤸 Kinestetik : Abhi mampu menyelesaikan tantangan bermain yang saya berikan, walaupun masih belum rapi hasilnya.
Kendati Kesal Saat Anak Mencoret Dinding, Inilah Manfaatnya
Dilansir dari artikel Tempo. Membiarkan dan memungkinkan anak untuk menikmati proses penciptaan, besar manfaatnya. Mengapa bakat seni anak, termasuk mencoret-coret dinding, perlu diasah? Lisa menjabarkan, dengan mengembangkan bakat seni anak, secara tidak langsung Anda membantu mereka meningkatkan kecerdasan mental, sosial, dan emosional mereka. Berikut lima manfaat yang diperoleh anak dari kegiatan mencoret-coret:
1. Melatih motorik halus
Menurut Institut Kesehatan Nasional Amerika, perkembangan anak usia 3 tahun harus mencakup menggambar lingkaran dan mulai menggunakan gunting khusus anak. Sekitar usia 4 tahun, anak-anak mungkin dapat menggambar persegi dan mulai memotong garis lurus dengan gunting.
Gerakan dalam proses mencoret, misalnya menggenggam kuas, krayon, atau spidol, sangat penting untuk pertumbuhan keterampilan motorik halus. Semakin sering berlatih mencoret, kemampuan menggenggam alat tulis anak semakin baik. Hal ini menguntungkan ketika anak mulai belajar menulis di sekolah.
2. Menambah kosakata
Untuk anak yang baru belajar bicara, mencoret-coret memberikan kesempatan untuk mengenal kata-kata tentang warna, bentuk, dan tindakan. Misalnya, orang tua dapat melakukan aktivitas sederhana seperti membuat gambar lingkaran lalu menyebutnya bola. Ketika mulai lancar berbicara, anak bisa diminta mendeskripsikan bentuk, warna, dan maksud gambarnya.
3. Membuat keputusan
Dalam mencoret-coret dinding, anak belajar membuat keputusan, misalnya dalam menentukan bentuk apa yang akan digambarnya, lalu memilih warna. Pengalaman membuat keputusan dan pilihan dalam perjalanan menciptakan karya seni merupakan proses yang menyenangkan.
“Ketika mereka menjelajahi dunia khayalan, berpikir, bereksperimen, dan mencoba ide-ide baru, kreativitas anak memiliki kesempatan untuk berkembang,” kata Mary Ann Kohl, seorang pendidik seni dan penulis sejumlah buku tentang pendidikan seni anak-anak, termasuk First Art for Toddlers and Twos: Open-Ended Art Experiences.
4. Meningkatkan fokus
Saat ini banyak restoran yang menyediakan kertas dan alat gambar bagi pengunjung anak-anak. Kegiatan mencoret-coret akan melatih anak untuk fokus pada satu kegiatan. Dengan fokus pada kegiatan menggambar, acara makan bisa berjalan lebih lancar karena anak betah duduk diam di bangkunya. Kemampuan untuk fokus juga sangat bermanfaat ketika anak duduk di bangku sekolah kelak.
5. Mengembangkan kemampuan berinovasi.
Ketika anak-anak didorong untuk mengekspresikan diri dan mengambil resiko dalam menciptakan seni, mereka mengembangkan kemampuan berinovasi yang penting dalam kehidupan mereka saat dewasa. “Masyarakat saat ini membutuhkan seseorang yang mampu berpikir maju dan inventif, bukan orang-orang yang hanya bisa mengikuti arah," kata Kohl. “Seni adalah cara untuk mendorong proses dan pengalaman berpikir serta membuat hal-hal yang lebih baik,” tegasnya.
Sumber Literasi
Tempo.2016.https://cantik.tempo.co/read/777397/5-manfaat-corat-coret-bagi-anak
#hari10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#ilovetolearn
@institut.ibu.profesional
#kuliahBundaSayang
0 komentar