Mengenali Gaya Belajar Anak Sekaligus Menstimulasi Kecerdasannya

by - Juli 19, 2019


Yang perlu dilakukan orang tua bukan sekedar mengenali gaya belajar anak namun menstimulasi anak usia dini dengan beragam aktivitas. Dimana dapat menstimulasi seluruh aspek perkembangannya atau gaya belajarnya. Karena setiap anak punya dibekali semua kecerdasan sejak lahir dengan gaya belajarnya masing-masing sesuai teori multiple intelligences.



Fokus stimulasi pada anak usia dini bisa pada aspek fisik motorik kasar dengan mengajak dia berolahaga, berlari, melompat, merangkak, memanjat, main sepeda. Fisik motorik halus seperti menggambar, mewarnai, meronce, main puzzle, lego. Kemudian stimulasi aspek emosi dan sosial melalui permainan yang mengandung unsur kerjasama, kompetisi, saling berbagi saat main, sportif, antri menunggu giliran main, serta sisipkan materi kognitif yang mengasah logika berpikir serta kemampuan problem solving-nya.



Semakin bertambah usia anak, semakin matang perkembangan aspek fisik motorik, emosi sosial dan kognitifnya, terutama saat SD, saat inilah orang tua akan semakin dapat melihat pola gaya belajar yang dominan pada anaknya dengan mengamati aktivitas sehari-hari anak.




Menstimulasi dan Mengenali Gaya Belajar Saat Kegiatan Menebalkan Garis Putus-Putus




Kegiatan Menebalkan Garis Putus-Putus



Selama dua jam Abhi berada di PAUD, setelah pulang ke rumah saya agendakan belajar menebalkan garis putus-putus. Langkah awal mengajarkan anak menulis adalah dengan menebalkan garis putus-putus ini. Dan dari kegiatan menebalkan garis ini dapat melatih kemampuan motorik halusnya.


Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki anak usia dini adalah kemampuan dalam motorik halus. Kemampuan motorik halus pada dasarnya adalah kemampuan yang dimiliki dalam melakukan gerakan sederhana terhadap otot dan sendi jari-jari tangan. Ketrampilan motorik halus yang hanya terbatas pada gerakan bagian dari otot-otot kecil terutama otot jari jemari hendaknya sering dilatih dengan menggerakkannya.


Kegiatan mengenggam, meremas, melipat, menggunting dan lain-lain membuat otot jari-jari tangan semakin kuat. Kemampuan motorik halus anak usia dini salah satunya terlihat juga dalam memegang benda-benda ringan, seperti memegang sendok, mampu melepas dan mengikat sepatu sendiri. Dan kemampuan dalam memegang pensil dengan baik dan benar. Perkembangan ketrampilan motorik halus anak dipengaruhi oleh faktor anak dan faktor lingkungan.


Oleh karena itu agar dapat berkembang dengan baik, orang tua atau guru harus memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar melalui stimulus dan melatih dengan sungguh-sungguh.


Ayah Bunda, agar kemampuan anak dalam memegang pensil semakin baik dan berlanjut pada tahap kemampuan menulis maka salah satunya dengan mengenalkan dan mengajak anak bermain garis. Permainan ini jika dilakukan dengan menyenangkan dan variatif, akan menumbuhkan minat anak pada pengenalan garis. Dimulai dari yang mudah menuju garis yang lebih kompleks. Goresan tangan yang dibuat anak dari mulai yang sederhana sampai dengan pola yang rumit akan membantunya dalam kemampuannya dalam menulis.


Untuk itu, Ayah Bunda dapat melakukan hal-hal berikut dalam bermain membuat garis pada anak usia dini :


Pertama, memperkenalkan. orang tua atau guru terlebih dahulu memperkenalkan dan membantu anak secara langsung cara memegang pensil yang baik dan benar, yakni antara ibu jari dan jari telunjuk.


Kedua, lakukan kegiatan menebalkan garis putus-putus terlebih dahulu. Bantu anak memegang pensil jika anak belum benar dalam melakukannya, setelah itu biarkan anak melakukan sendiri tanpa bantuan untuk menebalkan garis putus menjadi bentuk garis yang dicontohkan.


Ketiga, mulailah dengan bentuk garis sederhana. Misal dengan garis tegak, garis lurus, garis miring, garis lengkung, zigzag, spiral dan berlanjut pada garis yang lebih rumit.


Keempat, tahap selanjutnya anak dapat dikenalkan macam-macam bentuk geometri dan cara membentuk segiempat, segitiga dan lingkaran.


Kelima, memberi kesempatan pada anak untuk meniru bentuk-bentuk garis dengan melihat contoh. Dengan cara ini diharapkan anak akan memiliki ketrampilan yang baik dalam menulis. Seiring bertambahnya usia , aktivitas motorik anak berkembang semakin baik. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan dalam peningkatan koordinasi mata dan tangan sehingga membantu dalam kegiatan atau akivitas motorik halus. Seperti menggunting atau aktivitas makan.



Begitu banyak manfaat dari kegiatan menebalkan garis ini menjadikan salah satu kegiatan yang saya pilih. Saya contohkan cara menebalkan garis putus-putus ini, kemudian meminta Abhi melakukannya juga pada kertas berbeda seperti pada gambar paling atas. Pada kegiatan ini saya mencoba menempelkannya pada dinding sehingga terlihat vertikal seperti papan tulis. Tujuan saya yaitu memberikan variasi cara penyampaian materi yang biasanya duduk dengan cara seperti itu Abhi lebih bisa bergerak bebas dengan posisi berdiri. Satu lembar kertas bertulis bunda itu sebagai contoh saat saya mempersentasikan, kemudia pada kertas tertulis nama Abhi itu hasil karyanya.



Pada gambar kedua terlihat kertas yang ada gambar warna-warninya, harapannya Abhi akan lebih mudah tertarik apalagi ada gambar ikan. Saya juga menjelaskan gambar apa saja yang ada di kertas dan bercerita dimana benda itu bisa ditemukan. Ketika dia melihat gambar ikan spontan dia berucap kata ikan. Setelah sesi bercerita selesai lanjut dengan meminta Abhi memilih spidol mana yang akan dia gunakan. Abhi memilih spidol warna hijau, lanjut saya memberi contoh pada baris pertama, selanjutnya Abhi yang mengerjakan. Awalnya masih saya pandu, tangannya masih saya pegangi. Kemudian Abhi membuat garis penebalan dengan cara mencoret dengan cepat sehingga tidak memghubungkan garis putus-putusnya hanya arah coretannya sudah benar.



Seperti biasa ada rasa bosan menghampiri Abhi, sesekali dia meronta ingin pergi meninggalkan spidol dan kertasnya. Saya tahan dia sampai menyelesaikannya. Mempertahankan konsentrasinya itu sungguh membutuhkan waktu dan tenaga.


Pengamatan Gaya Belajar Anak


👀 Visual : Memperhatikan gambar yang ada di kertas dan menyebutkan kata ikan, karena ada gambar ikan disana.

👂 Auditori : Mendengarkan instruksi dan penjelasan serta mau menurut untuk berhenti menangis.

🤸 Kinestetik : Abhi belajar menulis dengan menebalkan garis putus-putus.



Sumber Literasi

Sikhah.2019.http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/index.php/berita/index/20190514142342/Manfaat-bermain-Garis-Bagi-Anak-Usia-Dini




#hari9
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#ilovetolearn
@institut.ibu.profesional
#kuliahBundaSayang

You May Also Like

0 komentar