Belajar Matematika Logis dari Oleh-Oleh Wisata Ke Malang

by - September 16, 2019

Nostalgia Panganan Keripik



Sekelebat kenangan akan kerempongan, keasyikan di laboratorium Pangan kala itu menyeruak tatkala melihat berjejer-jejer rapi panganan keripik nangka dan apel dietalasi sebuah pusat oleh-oleh. Dua hari ini saya dan si kecil ikut wisata pegawai dari kantor suami ke Malang. Di hari terkahir sebelum kembali menuju Kendal rombongan makan siang di sebuah pusat oleh-oleh. Ada salah satu teman kerja suami yang berkata "Kripik nangkanya mahal ya".


Jelas saja keripik buah yang diproses dengan penggorengan vakum ini terbilang mahal. Prosea pemasakannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan dengan mesin canggih. Menghilangkan kadar air pada buah sampai kering tetapi tidak membuat buah gosong dengan hasil yang crispy cukup membutuhkan riset panjang untuk mengetahui suhu optimal dan lama pemasakannya. Paska penggorengan dengan minyak yang sangat banyak, keripik ini diputar pada sebuah drum untuk menghilangkan minyaknya. Ini lah yang membuat produk olahan keripik yang endes dimulut dan tak terasa berminyak ini cenderung mahal.


Indonesia memang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk  buah-buahan. Lihatlah salak pondoh, salak bali, apel malang, dan masih banyak wilayah di pelosok Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam buah-buahan. Alangkah sayang, jika potensinya kemudian tidak tergarap.


 Apalagi pada waktu panen raya, petani kebingungan menjual hasil kebunnya karena harga jual buah anjlok, bahkan busuk di pohon karena tidak bisa terjual. Namun kini, selain bisa dijual dalam bentuk buah segar, dengan sedikit inovasi didukung oleh peralatan mesin yang cukup canggih, buah-buahan juga bisa diolah menjadi keripik yang cukup lezat dan nilai jualnya meningkat. Lalu seberapa besar peluang usaha ini?Sebagai snack alternatif yang cukup sehat dan bergizi, produk ini juga cukup diminati di pasar ekspor karena merupakan produk pangan yang tidak mengandung bahan-bahan kimia. Baik kualitas, rasa dan aromanya hampir rata-rata sama dengan buah segarnya. Sekaligus juga memanfaatkan produksi buah yang melimpah.


Peningkatan harga jual produk olahan buah segar menjadi keripik juga cukup fantastis. Misalnya nangka yang harganya hanya Rp 25.000,- per kg, bila telah diolah menjadi keripik harganya bisa meningkat menjadi Rp 190.000 per kg. Begitu juga hal yang sama terjadi pada beberapa jenis buah lainnya seperti apel manalagi segar yang harganya Rp 30.000 per kg, bila telah menjadi keripik bisa mencapai Rp 220.000 per kg.



Belajar Konsep Perubahan Bentuk Pada Makanan


Nangka vs keripik nangka


Bhi, wangi ya baunya, ini buah apa?"

"Nangka"

"Ini nangka yang masih seger, kenyel, manis ya"

"Kalau ini keripik nangka, kriuk-kriuk, crispy, manis juga, coba giginya Abhi kuat nggak makan kripik nangkanya"


Abhi belajar


Oleh-oleh wisata ke Malang kemarin saya jadikan bahan belajar matematika logis untuk Abhi siang ini. Anak belajar tentang konsep perubahan bentuk pada makanan khususnya nangka disini setelah melalui proses pemasakan tertentu. Anak juga belajar mendiskripsikan tekstur suatu benda, dimana nangka segar bertekstur kenyal dagingnya, masih terasa air buahnya yang manis. Kemudian ketika memegang keripik nangka yang terasa keras, crispy ketika digigit, tapi rasa manis dan wangi nangka masih tetap ada walaupun kadar airnya sudah hilang.

"Beda ya bhi, yang dimangkok besar sama kecil, tapi ini sama-sama buah nangka"

"Abhi suka yang mana?"

(Abhi mengambil keripik, namun giginya belum kuat mengunyah keripik ini)

Selain nangka saya juga mencontohkan buah apel segar dengan keripik apel. Keripik nangka dan apel ini mendapatkan perlakuan yang sama untuk menjadi sebuah keripik. Dan keduanya mempunya penikmatnya sendiri-sendiri.





You May Also Like

0 komentar