Stimulasi Matematika Logis, Menghitung Hasil Memancing
Mengaitkan Matematika dengan Kehidupan Nyata
Kegiatan yang berhubungan dengan air biasanya akan mempunyai daya tarik yang lebih pada anak kecil. Setelah ke dokter THT saya mampir ke toko mainan,sedari dulu pengin belikan si kecil mainan memancing ikan. Akhirnya kesampaian juga beli pancing ikan bermagnet ya tidak usah mahal yang penting fungsinya sama untuk bermain pancing ikan. Ember bekas cat saya isi air kurang lebih setengah isi, ke empat ikan plastik warna-warni saya masukan ke dalamnya. Ada satu ikan yang tenggalam ke dasar ember dan ketiga lainnya terapung.
Belajar Memancing |
"Eh ada yang di bawah ikannya, bhi" tutur saya pada si kecil.
Saya pungut ikan tersebut, "Airnya masuk ke dalam perut ikan, jadi tenggelam, masuk turun ke dalam ember ya" cakap saya sambil mengeluakan air yang masuk.
"Tongkatnya di pegang Abhi ya, gini caranya"
"Digerakin didekatin ke mulut ikannya, biar nempel"
"Horee, dapat satu, warna apa ikannya?"
"Orange ya"
Ini percakapan setelah berkali-kali mencoba menempelkan kail bermagnet ke mukut ikan. Huft, cukup lama usaha kami berdua hingga bisa memancing semua ikan. Dari memasukkan kailnya ke air, dan paling mudah ternyata dengan menempelkan pada bagian atas badan ikan hingga menyentuh mulutnya. Benar-benar aktifitas yang menguras kesabaran, kesabaran supaya bisa memancing ikan dan berusaha agar Abhi masih mau melanjutkan bermain.
Koordinasi mata dan gerak tangan harus baik untuk menakhlukan ikan yang gerak-gerak di dalam ember. Belajar konsep tambah dan kurang dari ikan yang dipancing. Mula-mula ikan masih ada 4 sebelum dipancing, setelah berhasil dipancing ikan berkurang satu demi satu. Dan ikan yang berhasil dipancing berpindah tempat ke dalam gayung. Di dalam gayung ini ikan bertambah satu demi satu. Belajar mengenal warna ikan. Ikan plastik ini beraneka macam warna, disini Abhi sekalian menghafal warna. Si kecil juga belajar konsep berat jenis benda yang terapung dan tenggelam, tentu dengan penjelasan ala anak-anak.
"Bahasa Inggris itu penting, tapi MATEMATIKA LEBIH PENTING"
Stimulasi Matematika Logis |
Permainan matematika dapat mengembangkan keterampilan motorik halus. Cara yang dilakukan antara lain:
a. Mendorong anak untuk bermain aktif.
PR besar saya untuk anak yang super aktif tak mau diam dengan tingkat konsentrasi yang rendah ini adalah mendorongnya untuk mau bermain dan menyukai sebuah permainan.
b. Memberikan kesempatan menggunakan tubuh mereka secara bebas.
Pertama kali saya menyerahkan tongkat pancing kepada Abhi langsung dibuang olehnya. Duh, sabar-sabar, jika bukan saya yang mengajarkan siapa lagi, kalimat ini yang terus saya bisikan pada hari dan pikiran. Rayuan mampu mendorong Abhi mau memegang tongkat pancing dan berusaha memancing ikan. Ya walaupun masih dalam durasi waktu yang singkat, tetap saya apresiasi. Next time kita coba lagi untuk meningkatkan motorik halusnya.
Permainan matematika dapat mengembangkan kognitif yang berhubungan dengan keterampilan masalah. Cara yang dilakukan antara lain:
a. Mengupayakan agar pemecahan masalah dibuat sesuai pengalaman.
Selama permainan berjalan saya masih mendominasi untuk memecahkan masalah, kemudian saya ceritakan pada Abhi dan mendemonstrasikannya.
b. Tidak menyepelekan solusi yang kurang logis.
Nah ini, terkadang sesuatu yang menurut kita tidak masuk akal malah bisa menyelesaikan masalah. Contohnya, mana ada memancing ikan dengan kail tidak disentuhkan pada air. Hahaaha. Tapi dalam permainan ini justru kail magnet bisa menarik paku yang tertancap dimulut ikan dengan memaruh kail di atas badan ikan lalu ditarik pelan-pelan ke mulut ikan.
0 komentar