Diam Untuk Menahan Amarah Dengan Nilai Komunikasi Produktif
Diam Untuk Menahan Amarah Dengan Nilai Komunikasi Produktif
Abhi Dilanda Gatal Tengah Malam
Masih seputar menahan emosi yang lebih khususnya menahan marah kepada anak. Saat anak sakit pasti akan manja minta segera dituruti keinginannya, dan ini berlaku pada Abhi. Abhi mempunyai karakter kulit sepertiku, saat pergantian musim kulit telapak kaki akan muncul bintik-bintik merah yang terasa gatal yang sudah berlangsung kurang lebih 4hari dan semakin hari semakin banyak dan intensitas menggaruk semakin sering. Duh sayang, tangan bunda lah yang dia minta untuk menggarukan kakinya. Sebelum naik kekasur untuk tidur, Bapak mengajak Abhi untuk mencuci kaki agar tidak gatal nanti saat tidur.
Menjelang pukul 02.00 dini hari Abhipun terbangun dari tidurnya karena kakinya yang gatal, alhasil suamipun terbangun dengan kesal namun masih bisa menahan emosinya. Duh nak, jam segini bangun sampai menjelang subuh baru bisa tidur lagi sedangkan suami yang paginya harus bekerja. Beberapa kali saya mencoba menidurkan Abhi namun gagal dan gagal lagi karena gatal yang cukup mengganggunya. "Tidur kamar sebelah ja pak, besok kan kerja" kataku pada suami. Suamipun pindah kamar dengan menahan emosi sekuat tenaga. Untuk menghindari bersikap negatif kami berdua mengendalikan diri dengan mengambil napas panjang dan memejamkan mata sejenak. Dan kutak bisa mengubah situasi ini dalam sekejab, jadi kumengubah cara pandang dengan kurasa marah tak akan ada gunanya, ini yang membuat perasaanku menjadi lebih baik dengan mengubah sudut pandang.
"Abhi ayo bobo sambil nenen, kakinya digaruk bunda" mintaku dengan sangat karena mata inipun diselimuti kantuk sambil kutahan emosi yang semisal meledak mungkin bisa menghanguskan penggorengan. Awal mempunyai anak, seringku pukul dia karena belum bisa mengendalikan emosi dengan baik. Sekarang sudah semakin baik pengendalian emosiku hingga saat amat jengkel kepada Abhi tanganku tak mendarat kebadannya. Namun fokus disini bukan untuk membuatku berubah menjadi monster tetapi fokus pada bagaimana solusinya untuk menghilangkan gatal pada kaki Abhi.
Demi kenyamanan anak dan menjaga emosi satu sama lain kamipun hanya berkata seperlunya menghindari perkataan dengan nada tinggi karena situasi sangat tidak mendukung. Karena rasa empati yang muncul bisa menekan emosiku, kasian melihat Abhi yang tak nyenyak tidurnya, membuatku tak kuasa memarahinya.
Lebih banyak diam bukan berarti acuh namun sikap diam bisa membuat suasana tidak menjadi semakin kacau.
Alhamdulillah Abhi bisa tertidur jam 03.00 dan kamipun melanjutkan tidur sampai adzan subuh berkumandang. Sebangunnya kami suasanapun kembali cair seperti tak ada apa-apa. Kemudian perbincangan dimulai dengan membahas obat gatal Abhi. "Nanti pulang kerja belikan obat gatalnya Abhi ya Pak" pintaku pada suami. "Laiya apa obatnya kemarin kan udah aku tanyain", jawabnya dengan nada datar tak tinggi. "Di kotak obat sirupnya yang dulu nanti aku carikan" jawabku padanya.
"Nah ini obatnya" tunjukku padanya sambil memperlihatkan botol obat.
Diam iya diam. Terkadang dengan diam kita bisa menyelesaikan masalah tanpa mengedepankan emosi. Dan kemudian memulai menyelesaikan masalah disaat yang tepat.
Nilai komunikasi produktif yang kami dapat
❤️Mengendalikan emosi
Jelas disini kami berdua sangat menahan emosi selama lebih dari satu jam demi anak.
❤️Clear & clarify
Kami berdua yang dengan sabar tak menyalahkan satu sama lain saat membahas tentang obat.
❤️Choose the right time
Memilih tetap tenang saat dini hari, dan membahas obat saat pagi hari ketika pikiran dan hati sudah lebih tenang.
❤️Kaidah 7-38-55
Membuat kita suasana senyaman mungkin dengan bahasa tubuh yang baik (55%), intonasi yang ramah (38%), kosakata yang diutarakan tidak berlebihan dan menyudutkan ketika menghadapai masalah (7%).
❤️Intensity of eye contact
Pandangan yang hangat, melihatnya saat berbicara cara menghargai lawan bicara.
❤️I'm responsible for my communication respon
Kali ini bisa merumuskan kesimpulan dari bahasan tanpa adu pendapat
Result
⭐⭐⭐⭐⭐
Mata jendela hati
hati yang bersih bisa menahan emosi
emosi hilang dengan akal sehat
akal sehat ucapkan kata-kata yang benar
perkataan yang benar disaat yang tepat
komunikasi yang tepat membuat hidup bahagia
#hari11
#T10hari
#gamelevel1
#bunsayjateng
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
0 komentar