Lingkungan Ramah Anak
Membuat Lingkungan yang Ramah Anak
Faktor eksternal dalam melatihnkemandirian anak salah satunya adalah lingkungan tempat tinggal yang amah anak Lingkungan merupakan faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya kemandirian anak prasekolah. Pada usia ini anak membutuhkan kebebasan untuk bergerak kesana-kemari dan mempelajari lingkungan.
Membuat rumah yang aman untuk anak, merupakan tujuan utama ketika membenahi rumah kami. Rumah yang kecil memanjang dengan tangga dimana-mana membuat tambahan ornamen sana sini agar anak tetap aman. Dan aku membiasakan memisahkan barang yang boleh dipegang Abhi dan meletakkan pada tempat yang bisa terjangkau olehnya. Tentunya, alat makan yang terbuat dari bahan yang aman seperti piring dan gelas minum plastiknya.
Tujuan meletakkan barang-barang anak pada tempat yang mudah mereka jangkau adalah agar mudah diambil saat dia membutuhkannya yang merupakan salah satu cara mengajarkan kemandirian pada anak. Dengan bisa mengambil sendiri otomatis inisiatif untuk mencari dan memenuhi kebutuhannya pun muncul dan langkah awal tidak bergantung pada orang lain untuk mengambilkan apa yang dibutuhkannya.
Latihan Kemandirian Hari Libur
Aku belum menceritakan pada suami jika Abhi mulai belajar gosok gigi sendiri, dan saat pagi tiba suami memandikan Abhi tanpa mengajarkan menggosok gigi. Absen sekali deh jadinya. Memasukkan pakaian ke keranjang pun ditangani suami sendiri karena aku belum mengkomunikasikan pada beliau. Inilah gunakan kedua orang tua harus memiliki satu kesepakatan dalam mengajarkan anak tentang suatu hal agar kompak.
Sore hari nanti harus bisa latihan mandiri lagi ya nak, kataku pada Abhi.
Makan Siang Abhi
Siang yang mendung dengan disela gerimis sesaat, Abhi terbangun dengan perut keroncongan kemudian menyantap lezatnya kakap goreng kesukaannya. Alhamdulillah mau makan dengan pegang sendok sendiri yang pastinya masih dipandu bunda. Dan setiap kali sesuap nasi masuk ke mulutnya sembari bergumam "aem".
Semoga secepatnya bisa makan sendiri tanpa bantuan ya nak, yang artinya fokusmu sudah baik.
Result
⭐⭐⭐⭐
Bersabar dan tetap optimis
Mengogsok Gigi
Setengah empat angka yang ditunjukkan jam dinding rumah kami, waktunya Abhi mandi sore. "Ayo Abhi mandi nanti sikat gigi" ajakku padanya. Aku serahkan sikat gigi dan seperti biasa dibuat mainan oleh Abhi, diputar-putar diamati dari kepala, bulu sampai gagang sikat gigi. Yah memang benar gaya belajarnya adalah observasi terlebih dahulu baru berekaplorasi. Aku sedikit memaksa untuk memasukkan sikat gigi ke dalam mulutnya dan menggosokkan secara perlahan pada gigi bagian depannya. Dikecap-kecapkan rasa aneh yang dia temukan. "Gigi yang belakang belum sayang, sini bunda gosokkan" bujukku, namun dia masih menolaknya. Sedih jadinya, ini anak susah bener disuruh gosok gigi.Result
⭐⭐
Berusaha terus pantang menyerah
Memasukkan Pakaian Kotor Ke Keranjang
Sore ini Abhi mandi sama bunda dan seperti biasa memasukkan baju kotornya ke keranjang pakaian. "Abhi ini bajunya dipegang" kataku saat mau keluar dari kamar mandi, "satu dua tiga ditaruh sini bajunya" perintahku padanya tapi ada bagian dari bajunya yang menjuntai keluar keranjang, kemudian diambil masukan ke dalam keranjang sama Abhi. Alhamdulillah sudah tidak asal lagi kalau masukan baju kotornya.Result
⭐⭐⭐⭐⭐
Bersyukur dan konsisten
0 komentar