Tegas Kepada Anak Dengan Terapkan komunikasi Produktif
Tegas Kepada Anak Dengan Terapkan komunikasi Produktif
Abhi Penyuka Snack Kriuk
Dunia anak memang dunia bermain yang ceria penuh canda tawa dan ingin selalu bebas, karena dari sebuah permainan anak pun bisa belajar. Kami sebagai orang tua menginginkan memperbesarkan anak dengan penuh kasih sayang namun tidak memanjakan anak. Sikap tegas dalam mendidik anak akan mempengaruhi kebiasaannya kelak. Memberi ketegasan dalam melarang sesuatu hal kepada anak bukan dengan menakut-nakuti, misalnya jangan seperti itu nanti bapak marah, cara seperti ini bisa membuat anak tidak mengetahui alasan yang sebenarnya kenapa tidak diperbolehkan dan yang dia berpikir menjadi takut karena bapaknya akan marah jika ia melakukannya. Salah dalam mensugestikan sesuatu kepada anak tentang peran masing-masing orang tua itu cukup berbahaya.Sebagai seorang ibu pasti sedih jika lihat anaknya menangis, merengek meminta sesuatu, ya bisa di katakan tidak tega-an. Ibu memberikan perhatian penuh kepada buah hatinya bukan berarti harus memanjakan dengan menuruti semua yang diinginkan sang anak. Saat suami bertindak tegas kepada anak rasanya ingin sekali membela anak, namun parenting yang tidak kompak sama saja kita tidak konsisten dan menjadikan anak memihak salah satu yang menguntungkan baginya. Bukan untuk menjadi raja tega, tetapi mengajarkan batasan kepada anak.
Saat perjalanan ke Solo kami, suami berhenti di rest area dan membeli beberapa kebutuhan dijalan. Suami yang suka cemilan keripik, belilah beliau snack kriuk yang berbumbu instan dan mengandung MSG. Kami sangat memperhatikan tentang asupan makanan Abhi karena masih dalam masa pengobatan, jadi sangat dihindarkan dari MSG. Ketika suami memakan snacknya dan Abhi melihat, langsung Abhi meminta juga untuknya. "Abhi boleh nyicip sedikit ya, ini banyak micin(MSG)" kata suami. Abhi meminta lagi dan lagi karena sesama pengemar cemilan gurih.
Abhi menarik tanganku dan meminta untuk diambilkan snack, aku pun mengambilkan untuknya, kemudian suami melihat dan menegurku. "Loh dikasih lagi, tadi sudah tidak kukasih, karena sudah makan beberapa" katanya padaku. "Oalah, ku tidak tau kalau sudah tidak boleh, pantas minta diambilkan aku" jawabku. Habis sudah snack yang kuberikan tadi dan Abhi pun minta lagi padaku, "sudah habis Abhi, makan roti saja ya" bujukku pada Abhi. Abhi setuju dan memakan roti yang kusuapkan walaupun dengan mimik muka yang kecewa.
Sikap tegas itu tidak identik dengan kekerasan. Ketegasan kepada anak bisa dengan pilihan kalimat yang tepat untuk menjelaskan kepada anak tentang aturan boleh dan tidak boleh. Mendidik anak, idealnya harus sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, yakni menerapkan pola asuh dengan penuh cinta dan kasih sayang, serta bersikap dan bertindak tegas dalam menjalankan kedisiplinan.
Poin komunikasi produktif yang diambil
✏️ Keep information short and simple
Apa yang kusampaikan kepada Abhi tidak dengan kalimat panjang, karena anak seusia dia belum paham bila dijelaskan panjang lebar.
✏️ Mengatakan keinginan
Menyampaikan keinginan untuk tidak memakan snack lagi jelas dan menggantinya dengan memakan roti.
✏️ Observasi
Raut muka yang kesal karena dilarang, namun tidak ada 5menit dia pun kembali ceria.
Result
⭐⭐⭐⭐⭐
Suami menegur dengan kalimat yang masih ramah, tidak dengan nada tinggi. Dan cara penyampaian yang baik kepada anak tentang aturan demi kebaikannya bisa dia pahami.
#hari12
#T10hari
#gamelevel1
#bunsayjateng
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
0 komentar