­

by - April 13, 2019

Hepatitis Suami Kambuh


Komunikasi Produktif Bersama Pasangan


Hampir satu pekan aku dan Abhi menginap di rumah Eyang Kakung, dan suami datang menjemput. Sesampainya di rumah Kakung, suami langsung tidur aku kira karena sudah malam dan capek, ternyata badannya sedang tidak sehat. Lewat tengah malam ku terbangun karena kegelisahan suami yang tak bisa tidur. Aku pun memegang badannya, astagfirullah ternyata beliau demam. Dicobanya untuk memejamkan mata namun tak bisa sampai akhirnya jam 3 memintaku untuk bersiap pulang ke rumah. Setengah jam kemudian kami berangkat menuju Kendal dengan menggendong anak yang masih terlelap.

Setelah sampai di rumah, suami pun meminum kapsul temulawak karena dirasa hepatitisnya kambuh. "Minum tilungnya yang" kataku padanya dengan panggilan sayang. "Dimana?" tanya beliau, "Di kursi meja makan" jawabku. Alhamdulillah setelah minum obat bisa tidur walaupun demamnya belum turun.

Sinar matahari yang melewati celah tirai jendela membangunkan kami berdua, "Nanti makan lele sama aku buatin mie instan yah" kataku padanya. "Sakitku kambuh ini jangan makan seperti itu dulu" jawabnya, "Lah gak sarapan" desahku. "Nanti tak beli sayur sop di kantor" jawab beliau. Aku pun terdiam dalam batin duh lagi sakit malah tidak sarapan.

Bunyi penjual bubur ayam terdengar, segera ku tawarkan "Bubur ayam yang?" tanyaku. "Kamu saja" jawab singkatnya. Dan ku mulai sedikit emosi, otomatis ku ingat kaidah komunikasi produktif dimana harus mengendalikan emosi, walaupun tak bisa ku sembunyikan muka kecewa. Namun ku tetap membeli bubur ayam dua porsi satu untuknya dan untukku. Setelah suami mandi dilihatnya ada dua mangkuk bubur ayam.

"Makan dulu yang" bujukku pada suami, "Gak lah" tolaknya. "Makan dua tiga sendok, kamu belum makan apa-apa dari tadi" kataku dengan sedikit memaksa namun nadaku tetap ramah. "Udah ya" terangnya, kalau sudah makan setengah porsi bubur ayam, aku tau kalau suami tidak suka bubur ayam namun demi kesehatannya yang memaksakan untuk tetap berangkat kerja dalam kondisi demam.



Beliau menghampiriku dengan mengusap kepalaku dan berkata "trimakasih ya", aku pun membalas dengan senyuman.

Sejak dari sebelum menikah dengannya, aku sudah hafal betul jika beliau sedang sakit, susah-susah gampang untuk melayaninya harus penuh kesabaran dan trik supaya mau makan, mau minum obat, mau istirahat.

Poin komunikasi produktif yang saya terapkan

❤️Mengendalikan emosi

Saat badanku sendiri pun tidak sehat sedang yang ku layani tidak mengijuti saranku akan mudah terpancing emosi. Namun setelah mempraktekkan komunikasi produktif selama dua pekan lebih, aku pun bersyukur emosiku mulai mudah ku kendalikan.

❤️Clear and clarify

Menyampaikan kalimat yang jelas dan memberi kesempatan pada suami untuk memberikan jawaban persetujuan atau penolakan yang ku tekankan disini.

❤️Choose the right time

Percakapan yang berlangsung dipagi hari sebenarnya dalam keadaan pikiran yang jernih namun dengan durasi singkat, maka sebaiknya jangan ada kesalahan jika terjadi kesalahpahaman atau salah satu tersinggung bisa membuat suasana dalam sehari kedepan menjadi tidak enak.

❤️Kaidah 7-38-55

Walaupun percakapan dengan durasi yang singkat tidak boleh juga menyampaikannya dengan tergesa-gesa, tetap tenang dengan bahasa tubuh yang benar, intonasi yang ramah dan pemilihan kosakata yang tepat.

❤️Intensity of eye contact

Nah ini yang terkadang menjadi kendala, karena kami sedang mengerjakan aktifitas berbeda dalam waktu yang bersamaan, sehingga jarang saling memandang saat berkonunikasi. Namun ini bukan menjadi masalah yang besar jika intonasi suara dan kosakata yang diucapkan tidak menyinggung satu sama lain.

❤️I'm responsible for my communication respon

Dari awal percakapan kami fokus pada sarapan suami, makan aku memberi penekanan kalau bahwa sarapan itu penting apalagi saat tidak sehat, walaupun awalnya menolak. Saat suami menolak segara ku atur strategi agar beliau mau sarapan.

Result
⭐⭐⭐⭐⭐

Alhamdulillah walaupun sedikit mau sarapan, semoga lelahmu membawa berkah dan sakitmu menghapus dosamu suamiku sayang.


#hari17
#T10hari
#gamelevel1
#bunsayjateng
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

You May Also Like

0 komentar