Belajar Bersyukur dan Bersedekah Atas Rezeki Allah

by - November 28, 2019



Orang Kaya Itu Seperti Apa ?




Orang paling kaya, jika diukur dengan timbangan syariat, adalah: orang yang paling nrimo.

Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Kekayaan tidaklah diukur dengan banyaknya harta, namun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari dan Muslim; dari Abu Hurairah)


Kaya hati, atau sering diistilahkan dengan “qana’ah“, artinya adalah ‘nrimo (menerima) dan rela dengan berapa pun yang diberikan oleh Allah Ta’ala.


Berapa pun rezeki yang didapatkan, dia tidak mengeluh. Mendapat rezeki banyak, bersyukur; mendapat rezeki sedikit, bersabar dan tidak mengumpat.


Kisah Delapan Dirham Rasulullah





"Ini angka berapa Bhi ?, delapan" tanya saya.


"Yuk, dengerin bunda cerita delapan dirham Rasulullah."


Suatu hari Rasul pergi ke pasar akan membeli pakaia. dengan membawa uang 8 dirham. Di tengah jalan, tiba-tiba Rasul bertemu dengan seorang hamba sahaya. Ia menangis dan mengadu kepada Rasulullah.

"Ya Rasulullah. Aku telah kehilangan uang 4 dirham milik majikanku. Aku tidak berani pulang sebelum uang itu bisa ditemukan kembali."


Maka Rasul pun segera memberinya uang 4 dirham.


Kemudian di tengah pasar, Rasul melihat ada anak yang sedang kelaparan. Maka Rasul pun kemudian memberikan uang 2 dirham padanya untuk dibelikan makanan.


Dengan sisa uang dua dirham, Rasul membeli pakaian. Tapi saat akan pulang Rasul bertemu orang miskin yang berbaju jelek. Rasul pun segera memberikan pakaian barunya pada orang itu.


Akhirnya Rasul pun tidak jadi memiliki pakaian baru. Namun Rasul malah bahagia dan bersyukur bisa membantu banyak orang.


Dari cerita di atas, hikmah yang dapat dipetik adalah rezeki yang kita miliki itu belum tentu sepenuhnya hak kita. Ternyata 8 dirham yang dipegang Rasul itu semua disedekahkan, rezeki yang dimiliki Rasul berpindah kepada dua orang yang beliau temui sedang kesusahan.


Rasul menyegerakan bersedekah jika sudah waktunya. Sebaiknya kita tidak merusak sedekah kita dengan mengungkit-ungkit kembali apa yangbtelah kita sedekahkan. Satu lagi yang tak kalah penting, memyembunyikan sedekah yang akan diberikan  agar terhindar dari sifat ingin dipuji dan dikagumi.



Mengambil dan Mengelompokkan Bola Ibarat Mengumpulkan dan Mengelola Rezeki



Mengambil dan Mengelompokkan Bola



"Bhi, lihat papannya ada bolanya."


"Yuk diambil dimasukkan ke wadah itu."


"Ambil bola merah, masukkan ke wadah warna merah."


Si kecil tipe anak kinestetik, jadi dia lebih suka permainan yang bergerak.



Buah Tin 



Buah Tin


Setengah sepuluh saat Abhi bermain di luar rumah. Tempat pertama yang dituju Abhi rumah tetangga, tuan rumah pun menghampiri dan memetikkan buah tin yang suka tua. 


"Alhamdulillah bisa menikmati buah yang ada di dalam Al Quran dan langka ini."


Rasanya sedikit manis, krenyes-krenyes gitu. Buahnya kecil dalamnya banyak bulir-bulir berisi air yang terasa manis.



You May Also Like

0 komentar