Meningkatkan Kecerdasan Finansial Anak Usia Dini

by - November 21, 2019






Memahamkan konsep rezeki kepada si kecil ini sebuah tantangan besar karena anak saya baru tahu apa yang dia butuhkan datangnya dari orangtuanya. Apa yang dia inginkan tinggal minta sama bunda atau bapaknya. Untuk dua minggu kedepan saya akan mengajarkan pada tentang kecerdasan finansial.


Mengapa Kecerdasan Finansial Penting?



Kecerdasan finansial perlu dikenalkan pada si kecil sejak usia dini, agar dia bisa mengelola uang dan mengambil keputusan tepat tentang keuangan. Sifat hedonisme sudah sangat kentara di lingkup sosial sangat ini. Menjamurnya marketplace, onlineshop memudahkan transaksi proses belanja mendapatkan bena yang kita inginkan dan butuhkan. Untuk menghindarkan Abhi tumbuh menjadi pribadi yang konsumtif dan materialistis, saya punya tanggungjawab untuk mengajarkan kecerdasan finansial padanya.



Dikutip dari PENGEMBANGAN KECERDASAN FINANSIAL ANAK dengan Aktivitas Gemar Menabung dan Berhemat Sejak Dini Jurnal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Menurut Daniel Goleman (Emotional Intelligence) Untuk mencapai kesuksesan, tidak hanya diperlukan kecerdasan secara akademis saja tetapi juga kecerdasan mental dan emosional. orang yang mempunyai IQ (INTELLEGENCE QOUTIENT) tinggi tapi EQ (EMOTIONAL QOUTIENT) rendah cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ-nya rata-rata tetapi EQ-nya tinggi. Artinya bahwa penggunaan EQ atau olahrasa justru menjadi hal yang sangat penting, dimana menurut Goleman dalam dunia kerja, yang berperan dalam kesuksesan karir seseorang adalah 85% EQ dan 15% IQ. Jadi, peran EQ sangat signifikan. EQ merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain.



Dengan kata lain, EQ berhubungan dengan tingkat emosi dan kepiawaian anak dalam mengelola dirinya sendiri. Disinilah pendidikan finansial perlu diterapkan. Pendidikan finansial berkaitan dengan kemampuan mengelola keuangan. Jika sejak kecil anak-anak tidak diajarkan untuk melek finansial, maka perilaku yang bisa muncul saat dewasa adalah perilaku boros dan materialistis. Perilaku seperti ini tentunya bisa menghambat jalan kesuksesan anak dimasa mendatang.



Konsep Rezeki Itu Bukan Sekedar Uang




"Tidak semua orang punya gaji, tapi semua orang pasti punya rezeki"



jalan rezeki
8 Jalan Rezeki


Uang itu rezeki, rezeki itu tidak harus berbentuk uang. Sebelum masuk lebih dalam pada stimulasi untuk mengajarkan pada anak tentang kecerdasan finasial, langkah pertama adalah mengenalkan pintu-pintu rezeki yang sudah Allah terangkan dalam Al Qur'an. Ada 8 pintu rezeki yang sudah Allah jamin untuk makhluk yang Allah ciptakan.



1.Rezeki Yang Telah Dijamin


‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."
(Surah Hud : 6).


2. Rezeki karena Usaha


‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى

"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39).


3. Rezeki karena Bersyukur


‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."(Surah Ibrahim : 7).


4. Rezeki Tak Terduga


‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."(Surah At-Thalaq : 2-3).


5. Rezeki karena Istighfar


‎فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا

"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11).


6. Rezeki karena Menikah


‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ

"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya."
(Surah An-Nur : 32).


7. Rezeki karena Anak


‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”(Surah Al-Israa' : 31).


8. Rezeki karena Sedekah


‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً

"Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak."
(Surah Al-Baqarah : 245).


Kegiatan Meningkatakan Kecerdasan Anak



Kegiatan Abhi

Saya lakukan 5 kegiatan dalam sehari yang simple karena anak masih di usia dini. Kegiatan-kegiatan yang mempunyai tujuan masing-masing.


Konsep Rezeki


rezeki yang sudah dijamin
Lebah mencari nektar


Dalam beberapa hari kedepan saya berencana mengenalkan pada Abhi tentang 8 pintu rezeki dalam Al Quran. Cara mengenalkannya melalui pendekatan aktifitas sehari-hari yang berhubungan dengan masing-masing pintu rezeki tersebut.


Hari ini saya bercerita pada Abhi tentang Rezeki yang sudah dijamin oleh Allah. Allah menciptakan makhluknya lengkap dengen memberinya rezeki. Lebah hewan kecil dengan hidupnya yang banyak memberi manfaat bagi makhluk lainnya terutama manusia. Allah menjamin rezeki kebutuhan makan lebah dengan menghidupkan tumbuhan yang memiliki bunga untuk diambil nektarnya. Nektar menjadi sumber makanan lebah.


Pohon kersen yang memberi keteduhan di depan rumah banyak dihinggapi lebah yang mencari nektar bunga. Pagi itu saya menceritakan apa yang dia lihat.


"Yang kecil terbang itu apa Bhi?"

"Lebah namanya"

"Lebahnya cari makan, hisap air bunga kersen"

"Pohon kersen hidup karena Allah, jadi lebahnya bisa dapat makanan dari air bunga kersen"

"Lebah nggak perlu sedih, kwatir pasti dapat makan karena sudah dijamin Allah"


Cerita yang membuat mata Abhi melotot melihat gerakan lebah kesana kemari hinggap di berbagai bunga.


Konsep Keinginan VS Kebutuhan



Abhi yang masih suka memainkan makanan. Diambil kejunya tanpa dimakan rotinya. Kemudian ditumpuk ke atas.


Ulahnya ini kerap membuat saya gemas.


"Bhi, ambilnya satu aja, dihabiskan dulu"



Ketika mendapati makanan kesukaannya, nafsunya besar untuk mengeluarkan semua dari tempatnya lalu memakan sedikit, mengambil yang lain. Mulai sekarang saya buat peraturan tegas, ambil 1 habiskan, baru ambil lagi dan saya yang menyimpan cemilannya.


Awalnya Abhi berontak tidak mau, memaksa minta lagi padahal yang dia ambil sebelumnya belum habis. Kemudian saya beri pengertian dan dia mau patuh menghabiskan baru mengambil lagi.


Membiasakan untuk lebih menghargai makanan dan tidak boros serta kebutuhannya cuma beberapa buah biskuit saja, kalau dia habiskan sekaligus belum kuat perutnya. Membiasakan untuk mengkonsumsi sesuai kebutuhan bukan menuruti keinginannya yang ingin mencicipi sedikit kemudian ambil yang baru.


Konsep Keuangan


Mengelompokkan uang logam



Abhi yang belum paham tentang uang ini saya ajak mengenal bentuk uang. Bukan nominalnya yang saya kenalkan, hanya ragam bentuk uang dan manfaatnya. Abhi sudah paham kalau membeli harus dibayar dengan uang.


Siang ini saya buatkan mainan mengelompokkan uang logam dengan cara memasukkan ke dalam toples yang sudah saya berikan contoh dan saya tulis peruntukkan uang tersebut untuk apa saja.


Toples tutup merah wadah uang logam pecahan 200 rupiah untuk jajan masuk kategori Spend

Toples tutup kuning wadah uang logam pecahan 500 rupiah untuk menabung di sekolah PAUDnya masuk kategori Save.

Toples tutup hijau wadah uang logam seribu untuk infaq di sekolah dan infaq di mushola setiap jumat masuk kategori Share.


Permainan memasukkan dan mengelompokkan uang logam sekaligus mengenalkan bentuk uang cara mengenalkan konsep keuangan pada anak kami. Konsep keuangan yang membagi uang menjadi 3 kategori Save, Share, Spend. Biasanya saya menganggarkan Share = Save, jadi jika infaq sepuluh ribu maka menabung di sekolah juga sama sepuluh ribu. Kemudian Spend < (Share & Save) untuk jajan Abhi saya anggarkan lebih kecil dari uang infaq dan menabung.

Konsep Syukur



Obat Flu



Kebanyakan makan es krim dicuaca yang cukup panas membuat daya tahan tubuh Abhi melemah dan terserang flu. Badannya demam, hidung ingusan kepala pusing tandasnya.


"Nda ucing" serunya sambil memegang kepala mengabarkan pada saya kalau kepalanya pusing.


"Yuk minum obat, nanti bunda pijitin kepalanya"


Tanpa penolakan ketika minum obat. Ketika saya urut pelan-pelan keningnya sambil bercerita tentang nikmatnya sehat. Kalau sakit tidak enak badannya dan harus bersabar nanti insyaAllah sembuh minta sama Allah.


Karena badan sehat yang bisa dibuat aktifitas sehari-hari merupakan salah satu rezeki yang patut disyukuri.


Konsep Kaya





Masih dengan cara story telling menceritakan seseorang kaya raya yang memiliki sikap dermawan. Cerita yang saya ambil dari pinterest tentang Abdurrahman Bin Auf mempunyai tangan emas atas anugrah dari Allah.


Abdurrrahman bin Aur adalah sahabat nabi yang sukses kaya raya dari berdagang. "Jika ia menemukan sebongkah batu, maka di bawahnya terdapat sebongkah emas dan perak." Maka Abdurrahman bin Auf dijuluki "sitangan emas".


Abdurrahman bin Auf gemar bersedekah, jika keuntungan berjualannya besar maka sedekahnya pun banyak.


"Kaya bukan semata-mata memiliki banyak harta benda, namun hati yang kaya akan sifat baik itu juga sebuah sumber kekayaan tiada tara."



Sumber Literasi :

(PP-PAUD dan Dikmas) Jawa Barat.2017.Pengembangan Kecerdasan Finansial Anak dengan Aktivitas Gemar Menabung dan Berhemat Sejak Dini

You May Also Like

0 komentar