Cara Menggali Minat Bakat Anak Dengan 4 Konsep
Surprise !
Yang saya temukan ketika mengamati bakat dan potensi si kecil. Dia memang susah belum pandai berkomunikasi tetap saja bisa memberikan kejutan pada saya. Hanya baru secuil observasi tentang bakat dan kecerdasan yang dimiliki Abhi.
Setelah nyimak video dari Bapak Munif Chatib tentang semua anak adalah bintang kemudian saya menuliskan 10 kebaikan dan 3 kekurangan Abhi. Dari sinilah saya menemukan kejutan-kejuatan akan bakat Abhi yang bisa diasah walaupun masih banyak kekurangan disana-sini.
Pemahaman saya lebih jelas lagi ketika membaca review game level 7 dan berdikusi bersama Mbak Fasil dan kawan bunsay di kelas online. Bahwa Bakat atau potensi anak berkaitan dengan
"Discovering Ability".
Dikutip dari review game level 7 bunsay, dua kata dalam bahasa inggris di atas, apabila diterjemahkan, memiliki definisi: kemampuan daya jelajah para orangtua dan guru selaku pendidik anak-anak untuk menemukan harta karun potensi-potensi yang ada dalam diri anak-anak.
Jadi selama tantangan berlangsung orang tua diminta memberikan aktivitas anak yang kaya akan wawasan, gagasan dan kegiatan. Ada beberapa kegiatan yang sengaja saya rencanakan ada juga yang spontan.
Dari review game level 7 dituliskan, Ada empat ranah yang sudah dilakukan oleh para Ibu Profesional di kelas bunda sayang ini untuk melakukan proses pencarian potensi kecerdasan anak. Saya akan coba ulas kegiatan Abhi selama game level 7 ini apakah sudah mewakili keempat ranah tersebut.
1. Ranah Intrapersonal (Konsep Diri)
Langkah-langkah yang wajib dikenalkan oleh orangtua dalam rangka proses mengenal konsep diri anak adalah sebagai berikut:
a. Mengenal Tuhan dan ciptaanNya
b. Dilatih Membaca Diri
c. Dilatih Membaca Alam
d. Dilatih Membaca Zaman
e. Membaca Kehendak Allah
2. Ranah Interpersonal (Hubungan dengan sesama)
3. Ranah Change Factor (Hubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan)
Mengutip review game level 7, Sebagai pemimpin di muka bumi ini, salah satu tugas anak-anak ketika aqil baligh nanti adalah membawa perubahan ke arah yang lebih baik terhadap apa yang dipimpinnya. Perubahan itu minimal adalah perubahan pada dirinya sendiri, karena sejatinya semua orang adalah pemimpin untuk dirinya sendiri.
Anak yang sudah paham konsep diri, memiliki kecerdasan berhubungan dengan sesama, akan selalu membandingkan dirinya hari ini dengan dirinya kemarin. Hal ini memicu perubahan pada dirinya sebelum melakukan perubahan pada orang lain.
Seseorang yang sudah bisa memimpin dirinya, membawa perubahan untuk dirinya akan bisa membawa perubahan untuk keluarganya.
Setelah saya baca-baca berbagai cerita ibu-ibu yang menemani anaknya bertumbuh, anak kecil mengenal sebuah perubahan mulai dari pola bermain yang berubah. Ternyata tanpa saya sadari Abhi sudah mengubah pola bermainnya ketika meluncur dari prosotan masuk ke kolam bola, dia bangun dan naik ke prosotan dari papan luncurnya bukan melalui tangga. Ini sepertinya biasa saja jika dilihat bahkan banyak orang tua yang melarang karena bahaya. Tapi saya membiarkan dengan pengawasan. Dan saya tetap bicara kalau main prosotan yang benar naiknya lewat tangga, kalau lewat depan nanti bisa tabrakan sama temannya.
"Perubahan Besar Diawali Dari Mengamati Hal Kecil"
4. Ranah Spiritual (Hubungan dengan Sang PenciptaNya)
Menuliskan Kebaikan Abhi
Yah, mengamati bakat anak sepaket dengan stimulasinya untuk menemukan misi hidupnya.
Anakku adalah perhiasan dunia yang sedang memancarkan bintangnya untuk memberi manfaat pada sesama disuatu hari nanti.
0 komentar