Keseruan Bersama Si Kecil di Playground
Credit by Pinterest |
Weekend adalah waktu mengajak Abhi bermain di playground. Minggu lalu kami mengajaknya ke playground dan si doi tidak mau pulang. Kemarin sore kami mengajak Abhi ke playground yang berbeda dari minggu lalu.
Weekend 20ribu, tarif ini masih terbilang murah jika dibandingkan playground yang ada di Trans studio. Memang saya masih mempertimbangkan tarif masuknya sebagai salah satu kriteria mencari palyground untuk Abhi. Selain tarif yang terjangkau saya melihat kebersihan dan keamanan arena playground. Yang tak kalah penting, saya mencari playground yang tidak terlalu rame supaya Abhi bisa menikmati.
Nah, jatuh pilihan playground di Central city. Supermarket yang lagi kembang-kembis berjuang supaya tidak gulung tikar. Arena bermain tepat di samping bioskop. Di arena playground tak terlalu ramai, ada 5 orang anak bersama Abhi. Rata-rata usianya di atas usia Abhi, ini yang harus ekstra pengawasan karena tempo hari dada Abhi tak sengaja kena kaki teman bermainnya. Kami tidak mau kejadian itu terulang lagi sehingga kami berdua masuk ke arena playground mengambil jarak aman masih bisa menyelamatan Abi jika terjadi apa-apa.
I'm Possible
I'm Possible |
Ada dua bagian di arena playground, satu arena bermain sedikit tantangan untuk Abhi dan arena yang kedua sangat menantang.
Wall claimbing |
Arena Pertama Abhi sangat menikmati saya dan Bapaknya tidak terlalu khawatir di arena ini. Saya menjaga duduk di dekat prosotan dan Bapaknya menjaga di bawah prosotan dekat kolam bola. Naik turun masuk terowongan, melewati papan titian dan menuruni papan miring seperti walk claimbing ini. Sampai di prosotan yang pendek dan tidak terlalu tinggi Abhi meluncur ke bawah.
Naik lagi ke arena bermain dari arah yang berbeda, jangan salah walaupun berbadan mungil tenaga Abhi super tak habis-habis seperti batrei energizer. ahaha.
Credit by Pinterest |
Menuruni prosotan yang tinggi, Abhi meluncur dengan gembira. Sampai bawah masuk ke dalam kolam bola, Abhi membalikkan badannya menaiki prosotan dari papan luncurnya. Haduh, saat ini saya harus tepok jidat. Bapaknya membiarkan ulang anaknya ini sambil mengawasi dari atas. Saya pun tidak melarang karena tidak ada anak yang akan meluncur. Kali pertama Abhi naik dari papan luncur bisa sampai setengah saja lalu agak oleng dan dipegang oleh Bapaknya.
Kali kedua, Abhi berhasil naik prosotan dari depan mulai dari bawah sampai atas tanpa bantuan siapapun. Good job nak. Ketika kota percaya dengan kemampuan anak dan memberinya kepercayaan serta motivasi anak akan percaya diri dengan kemampuan yang mereka miliki.
Walaupun hati saya dan suami dag dig dug ini anak gimana kalau terpeleset bisa tergelincir jatuh kebawah kan jafi berape. Rasa khawatir itu harus disingkirkan diganti dengan doa mohon keselamatan kepada Allah.
Abhi naik jaring laba-laba |
Arena penuh tantangan |
Pindah ke arena sebelahnya yang lebih menantang buat Abhi dan orang tuanya juga. Abhi kepayahan naik jaring laba-laba, dia belum mahir naik sendiri, saya dan bapaknya memandu untuk bisa sampai di atas. Arena ini lebih mengasah keseimbangan anak, mulai dari jembatan gantung, pijakan bulat pipih yang bisa goyang, jembatan bulat yang bergoyang-goyang. Sungguh sport jantung saya membersamai Abhi melewati arena ini.
Tidak terlihat rasa takut didiri Abhi, dia ingin menjelajahi semua tantangan yang ada di depannya. Saya dan suami siaga memegangi tangan karena koordinasi dan keseimbangan Abhi belum bagus. Dan semua wahana berhasil dia lewati dengan mata berbinar-binar dan sangat antusias.
Abhi terlihat sangat fokus apa permainan yang dilalui. Abhi bisa memahami perintah yang saya dan suami berikan. Semua arena yang ada disukai Abhi. Perilaku unik Abhi yang muncul seperti inovasinya naik prosotan dari depan. Peran Abhi di palyground ini sebagai seorang petualang yang berjuang menakhlukan berbagai medan di hadapannya. Bakat Achiever Abhi terlihat sekali di kegiatan fisik ini. Fungsi dari playground ini begitu banyak.
1. Eye hand coordination (koordinasi mata-tangan)
2. Proprioseptif
3. Motor coordination (koordinasi motorik)
4. Visual persepsi
5. Vestibular
0 komentar