Ini Alasan Si Kecil Suka Sekali dengan Tombol
Bau wangi sabun bayi menempel dibadan Abhi menyebar di seluruh rumah kecil kami. Berbusana kaos oblong tanpa celana si doi asyik memainkan sesuatu. Otak-atik stick game.
Entah darimana dia mendapatkannya, yang saya lihat pagi ini dia tertunduk asyik memainkan tombol stick game.
Bermain Stick Game |
"Eh, Abhi main apa itu?" seloroh saya.
"Aiin" jawabnya.
"Loh kok dibuat mainan le" Bapaknya terkejut mendapati anaknya memainkan stick game kepunyaanya.
"Nggak tau aku, tau-tau udah pegang itu" tegas saya.
"Tadi aku buat main, tak taruh kasur" jawabnya Bapaknya.
Kami bertiga pun mesam-mesem.
Abhi sedari kecil memang suka dengan tombol, tuts piano elektrik (organ), remot tv, telepon rumah, sampai kardus gambar tombol brankas pun dia tongkrongi pencat-pencet.
"Antusiasme adalah kekuatan yang membuat harapan bersinar mencapai bintang. Antusiasme adalah cahaya di mata, ayunan langkah, genggaman tangan, aliran keinginan dan energi yang mendesak untuk menjalankan ide-ide." -Henry Ford-
Ketertarikannya pada angka dan bentuk tombol yang bisa kembali naik setelah ditekan karena ada per di bawahnya. Otak-atik stick game bukan hal baru baginya, dia selalu meraih stick game jika terlihat olehnya. Apalagi tuts organ kepunyaan tantenya sering dia mainkan dengan tangan dan kakinya.
Entah apa yang ada dalam pikirannya ketika memainkan stick game ini, padahal sesebapak belum pernah main game dihadapannya. Ternyata menurut ahli ada alasan yang logis kenapa anak suka menekan tombol apalagi remote tv.
Bakat sifat Connectedness |
Menurut Alice Honig, PhD, profesor perkembangan anak dari Syracuse University di New York, mengatakan, saat Si Kecil menekan tombol dan melihat perubahan, seperti timbul suara dan gambar yang berganti, ia mulai mengerti konsep sebab akibat. Ini merupakan proses belajar yang sangat baik untuknya. Tawarkan Si Kecil kesempatan untuk menekan tombol melalui kegiatan-kegiatan berikut ini:
✓ Biarkan Si Kecil menjadi 'petugas penekan tombol'. Saat Anda ingin menyalakan AC, televisi, atau lampu, izinkan ia yang menekan tombolnya. Bisa juga memberinya kesempatan untuk memencet tombol lift ketika sedang jalan-jalan di mal.
✓ Berikan mainan yang memiliki tombol. Si Kecil akan senang sekali menekan tombol telepon atau laptop mainan. Ia akan antusias ketika mendengar bunyi yang dihasilkan dari mainan yang penuh tombol tersebut.
✓ Katakan bahwa kita juga memiliki tombol. Arahkan jari kecilnya mendekati hidung kita dan buat suara lucu ketika ia menyentuhnya. Kemudian, arahkan jarinya untuk menyentuh mulut kita agar menguap, menyentuh tangan kita untuk membuatnya melambai, atau menyentuh perut untuk membuat kita tertawa. Kegiatan ini pasti membuatnya kegirangan!
“Play is the work of childhood.” — Jean Piaget
Tombol di Badan Bunda
"Abhi, bunda punya tombol"
"Ayo pegang hidung bunda"
"Tetot tetot, loh bisa bunyi hidungnya bunda"
"Pegang tombol di mulutnya bunda"
"Wuaahh, bunda menguap, ngantuk"
"Sekarang pencet tangannya bunda"
"Daa daaa, gerak ya tangannya bunda"
"Sekarang pencet perutnya bunda"
"Hahahaha, geliii"
"Tombolnya dipencet Abhi semua ya. Sekarang bunda pencet tombol di badan Abhi ya."
Lalu saya bergantian bermain tombol di badan Abhi dan saya yang bersuara setelah memencetnya. Benar dia sangat senang tertawa terpingkal-pingkal. Good job.
"Mainan terbaik anak adalah tubuh ibunya"
Pikiran, imaji anak tanpa batas, ketika orang tua berperan layaknya seorang anak kecil, anak akan merasa nyaman dan bebas bermain karena punya teman yang dia sayangi.
Sumber
Lidya Natasha.2016.https://www.motherandbaby.co.id/article/2016/4/9/6035/Ini-Alasan-Si-Kecil-Suka-Sekali-dengan-Remote-Televisi
0 komentar